Arkan mengabaikan keringat yang mengalir di pelipisnya, tubuhnya tetap bergerak secara berirama mengikuti alunan musik yang terdengar di ruang dance khusus yang dibuat untuknya di rumah. Gerakannya yang tegas dan penuh tenaga baru berhenti setelah satu setengah menit kemudian.
Arkan duduk di lantai dan meminum air dalam botolnya, menatap lurus ke cermin berukuran raksasa yang membantunya mengoreksi gerakan jika ada yang salah. Otaknya kini berpikir keras memikirkan koreografi yang akan ia ciptakan untuk acara sekolah nanti.
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan Lalisa, ibunya yang masuk dengan segelas jus jeruk dan senyuman di wajahnya.
"Ma, kan udah aku bilang kalo lagi latihan jangan ganggu."
Lalisa cemberut dan ikut duduk, mengulurkan gelas dan mulai mengeluarkan suaranya. "Mama pengen liat kemajuan kamu, lupa kalo-"
Arkan langsung memotong. "Iya-iya, mama itu ketua eskul dance dan berhasil bikin papa yang kalem jadi teriak-teriak norak."
"Nggak norak Arkan."
Arkan meminum jus jeruk itu dan menggeleng pelan. "Tapi buat ukuran papa teriak tiga kata aja udah norak, jauh banget sama dia sekarang. Serem."
Lalisa terkekeh. "Sshhh gimanapun juga dia itu ayah kamu."
Arkan tertawa kecil. "Emang yang bilang nggak siapa?"
Lalisa mendengus. "Dasar."
Ia bangkit dan berjalan menuju pintu, tetapi berhenti sebentar. "Oh iya, gerakan kamu bagus tapi kaki kamu masih terlalu lemah. Olahraga dikit sama Aland sana. Ya?"
"Iya nanti."
Lalisa keluar dari ruangan dan menutup pintu, oleh karenanya Arkan berdiri dan melanjutkan aktivitas yang tadi sempat tertunda.
Dan ketika Arkan mendapat ide untuk koreografinya dan sedang melakukan koreo tersebut, Aland masuk dengan sok meniru gerakan Arkan yang tentunya dilakukan asal-asalan. Ekspresinya juga terkesan mengejek dengan menjulurkan lidah dan mata yang dibuat seolah juling.
"Si banci lagi goyang Bang Jali ya?" Setelah mengucapkan itu Aland kembali keluar setelah membanting pintu.
Rahang Arkan mengeras. "DASAR ALAND SETAN!"
***
A/N : Ini Arkan, dia emang lebih condong ke Lalisa dibanding Samudra.
Next, Agatha.
Ok, see you:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Artha (SUDAH TERBIT)
Teen FictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT 'Baskara dalam dunianya yang terluka.' Kalau kata Agatha, Arkan itu Cabe Man. Cowok dengan mulut sepedas cabai, sangat pintar menari serta memiliki fisik yang menawan, setengah cantik dan setengah ganteng. Agatha menjuluk...