• Artha #46 •

320K 31.9K 2.9K
                                    

Yang masih nunggu mana suaranyaa wkwk.

***

Kamu tidak akan merasakan bagaimana berartinya seseorang sampai kamu kehilangan orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu tidak akan merasakan bagaimana berartinya seseorang sampai kamu kehilangan orang itu.

*

"Aduh!"

Agatha memekik ketika menabrak seseorang padahal ia baru saja keluar dari toilet perempuan. Agatha merasa pantatnya sakit, perlahan kembali berdiri dan melotot ke siswi yang dia tabrak.

Ternyata dia adalah Sherin.

Sherin juga terkejut, dengan gemetaran ia berdiri dan menepuk-nepuk bagian belakang roknya.

Agatha yang tadinya hendak mengomel segera mengurungkan niatnya, ia melangkah pergi tapi seseorang menahan tangannya.

"Apa, sih?" ketus Agatha, ia menepis tangan Sherin hingga cewek itu melepaskan tangannya.

"Agatha, aku mau ngomong."

"Males gue ngomong sama lo."

"Tapi kamu harus dengerin sesuatu, ini soal Papa."

Agatha mendengus keras-keras, jelas menunjukkan bahwa mood-nya sedang memburuk.

"Ya udah ngomong aja."

"Jangan sendirian, Tha, jangan jauh-jauh dari Arkan. Aku nggak mau kamu kembali ke rumah kalo akhirnya malah kayak dulu."

Agatha tidak membalas ucapan Sherin, hanya memandangnya lekat-lekat.

"Terus, setau aku kamu punya nenek, kan? Aku bakal bantu kamu nyari dia lewat liat-liat di kamar Papa, siapa tau ada kontaknya.

"Dan Agatha, aku nggak bakal bilang kamu sama siapa. Aku mau kamu juga hidup normal, bisa bahagia," ucap Sherin lirih.

Agatha dapat melihat ketulusan tanpa kebohongan di mata Sherin. Namun, lukanya yang selama ini belum kering, masih menimbulkan rasa sakit baginya.

Agatha memutar bola matanya, berbalik dan meninggalkan Sherin yang malah menarik kedua sudut bibirnya naik.

Setidaknya Agatha tidak berucap ketus saat meninggalkannya. Bagi Sherin, ini sebuah kemajuan besar.

***

"Liatin apa, sih? Serius amat."

Arkan menoleh saat suara yang mulai terdengar familiar menyapa telinganya, mendapati Agatha yang ikut berdiri di sampingnya dan melihat ke bawah, ke lapangan basket dari lantai tiga tempat mereka berada.

Artha (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang