Wow target kemarin kecapai. Padahal saya iseng doang loh😂😂, cuma mau liat sebenernya antusias kalian sama cerita ini itu sampai tahap mana.Tanpa target, kalian bisa vomment sebanyak itu nggak? Wkwkwk
🐣🐣🐣
***
Senyum tak pernah luntur dari wajah Agatha malam itu. Usai saling memeluk, melempar senyum serta kata-kata seolah mereka telah lama hidup berdekatan, Agatha kembali ke rumah Arkan.
Dalam artian pulang. Ia baru akan tinggal bersama neneknya setelah lulus sekolah nanti, seperti yang telah dibicarakan dengan Samudra dan Lalisa.
Jangka waktu sampai kelulusan sendiri tinggal sebentar lagi. Agatha akan segera menghadapi ujian bulan ini, menunggu hasil dan berusaha mencari perguruan tinggi. Lalu pergi ke rumah neneknya dan tinggal di sana untuk waktu yang lama.
Oke, sepertinya Agatha melupakan sesuatu. Kalau apa yang akan ia alami selanjutnya memang seperti itu, berarti tinggal masalah waktu saja ia akan berpisah dengan Arkan.
Mataharinya.
Agatha bersandar di bahu Arkan, tanya yang menginginkan jawaban memenuhi benaknya. "Arkan."
"Hmm."
"Gue sebentar lagi bakal pindah dari rumah lo."
"Iya."
Kini, tidak ada yang lebih Agatha harapkan dari balasan Arkan kesal dan menginginkannya untuk tinggal daripada responnya sekarang yang terkesan datar itu.
"Berarti lo bakal kangen gue nanti."
"Kalaupun lo tetep tinggal, kita nggak akan bertemu selama beberapa tahun."
Agatha duduk tegak, kemudian memandang Arkan tidak mengerti. "Ke... napa?"
Arkan menaikkan kaca jendela karena cewek itu menurunkannya dengan alasan ingin melihat pemandangan di luar dengan lebih jelas. Padahal, itu membuat Agatha kedinginan dan rambutnya jadi berantakan.
Arkan tidak ingin Agatha menjadi sakit nantinya.
"Gue akan kuliah di luar negeri."
Beberapa saat lamanya, Agatha hanya membisu bersama napasnya yang menderu.
Agatha pernah memikirkan kemungkinan ini, akan tetapi tidak pernah menyangka ini akan benar-benar terjadi. "O--oh."
Sampai Agatha memasuki kamar dan membaringkan di atas tempat tidur pun, ada dua rasa yang menguasai hatinya kini. Bahagia yang masih terasa , juga tanda tanya yang nyata.
Jika Arkan pergi untuk mengejar mimpinya, apakah dia akan meninggalkannya?
Atau, justru ia sendiri yang meninggalkan Arkan lebih dulu dengan menempuh bagian baru hidupnya dengan tinggal bersama neneknya?
***
TAMAT
BERCANDA GUYS HAHAHAHAHA.
LANJUT
***
Di ruang keluarga, Arkan dan Agatha kompak menonton sesuatu lewat laptop Arkan. Di layar, terlihat folder yang berisikan banyak sekali rekaman video cowok itu ketika melakukan hobinya yang masih belum dapat dianggap wajar untuk kaum adam bagi sebagian orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artha (SUDAH TERBIT)
Teen FictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT 'Baskara dalam dunianya yang terluka.' Kalau kata Agatha, Arkan itu Cabe Man. Cowok dengan mulut sepedas cabai, sangat pintar menari serta memiliki fisik yang menawan, setengah cantik dan setengah ganteng. Agatha menjuluk...