Oliv POV
"SHIT! gue pake bangun kesiangan segala. Cuma bisa berdo'a aja deh semoga tuh guru matematika killer itu belum masuk kelas!" Umpat gue. "Ada ulangan lagi! Jih! Pagi pagi udah pusing aja gue!"
Gue segera berlari memasuki gerbang pembatas antara tempat parkir siswa dan kelas 11.
Terlihat Pak satpam berkumis sudah mulai memilah-milah kunci gerbang untuk mengunci gerbang itu dari dalam.
"Pak maaf ya! Lewat sebentar! Oliv yang cantik, imut dan manis ini bangun kesiangann!" Senyum gue manja biar Pak satpam mau bukain gerbang itu lagi buat gue.
"Dasar." Umpat Pak satpam itu kepada gue.
"Yes! Thank you bapak ganteng!"
Gue lari melewati lorong kelas 12 yang penuh dengan tatapan mata kakak-kakak kelas. Banyak yang natap sinis, tapi juga banyak yang natap mesum. His.
*BRAK!
"Aduh sakit. Sorry sorry gue ga sengaja." Shit. Gue pake nabrak orang lagi. "Lo gapapa? Sorry gue lagi buru buru, ada ulangan di kelas."
"Hm." Dehem cowok itu lanjut pergi ninggalin gue.
Hah?
Kaku banget tuh cowok. Tapi?
Dia siapa?
Gue gak pernah liat dia ada di sekolah ini.
Anak baru ya?
Ah bodoamat!
*Citt!
Suara decitan sepatu gue. Gue udah sampai di kelas. Yes! Kelas 11 IPA 5.
"Hei. Cha! Untung aja hari ini gue ga buntung-buntung amat. Guru killer itu belum masuk!" Senyum puas gue nyapa kedua sahabat gue. Chacha dan Viola.
"Masi untung juga lo. Makanya sebelum tidur itu alarmnya dinyalain upil nasi." Jawab Vio santai.
"Emang lo ya. Dasar kebo." Umpat Chaca yang juga ditujuin ke gue.
"Elah. Selo aja deh kalian. Btw,ulangannya matematika, gue ga bisa. Nanti nyontek ya, gajah mini." Sindir gue ke Vio yang kebetulan badannya hampir kaya gajah. Masih hampir.
"Mentang-mentang cantik dan bodygoals aja, upil nasi berani ngejek gajah mini." Jawab Vio dengan wajah suntuk.
"Please deh, jangan sok bete gitu, Vi. Gue kan bercanda wk. Eh gue mau tanya ke lo nih cewek update."
"Paan?" Cuek Chaca yang masih mencomot makanan yang ada di dalam kotak bekalnya.
"Gue tadi tabrakan sama cowok. Tapi gue gak pernah liat dia di lingkungan sekolah ini. Emangnya ada anak baru?"
"WHAT THE HELL IT'S!!! LO BILANG LO TABRAKAN SAMA COWOK BARU ITU?! MAKMUR BENER IDUP LO HARI INI, LIV!" Teriak Chaca yang makin bikin gue bingung. Ada apa sih nih cewek?
"Eh lo tau gak sih? Dia anak baru di sekolah ini. Cogan kann! Sekali dia masuk sekolah ini, fans nya langsung bejibun! Lo tau gak? Dia juga bakalan di rekrut jadi kapten basket gantiin kak Naufal! Dulu ada yang bilang, dia sekolah di luar negeri dan dia berkali-kali menjuarai olimpiade matematika di negaranya sana! Jago basket pula! Hebat kan! Papa dia orang terkaya lima besar di negara kita ini! So fantastic! Mungkin kalo sekarang lu liat meja dia,pasti mejanya penuh dengan banyak kado dan ucapan-ucapan dari fans-fansnya!" Jelas Chaca panjang lebar yang jujur aja niya. Untuk sebagiannya gue gak paham.
Cogan? Emang sih iya. Tapi kaku begitu. Gue percaya sih pasti banyak yang ngefans sama kecerdasan dan ketampanan dia. Tapi masa iya gue udah minta maaf panjang lebar, cuma di dehem in gitu aja. Kayak patung sih menurut gue. Ah taulah. Penilaian orang kan beda-beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silhouette [COMPLETED]
Teen FictionHighest ranking#43 IN TEEN FICTION (240617) "Eh, kok ada sih cowok yang super duper datar seperti dia. Heran gue. Belagaknya aneh gitu. Banyak amat yang jadi fans dia ya? Menurut gue dia biasa aja tuh." Oliv. "Oh." Alen. Ketika remaja yang amat tamp...