Eighteen◾First Time

14.8K 961 9
                                    

TERDAPAT ADEGAN 17++. MOHON KEBIJAKSANAAN DALAM MEMBACA. TERIMAKASIH(; MWACH!

-------------------------------------

Author POV

Malam berlalu begitu cepat di Maldives. Tiba-tiba mereka terlelap. Dan hari sudah menjelang shubuh.

Oliv terbangun lebih dahulu dari tidurnya. Oliv melihat Alen yang sedang terbaring di sampingnya. Matanya terpejam sangat rapat. Alen terlihat seperti pria yang memang sedang lelah.

Seperti biasa,Alen tidak ingin mengubah kebiasaan tidurnya yang suka bertelanjang dada. Padahal suasana malam di Maldives lumayan dingin menurut Oliv.

Entah mengapa terasa lucu jika Oliv memandangi Alen yang sedang tertidur lelap seperti ini. Sifatnya yang tak pernah Oliv duga akan sebaik itu. Kalau soal Alen tampan,Oliv sudah mengakuinya sejak ia pertama menemui laki-laki itu. Pribadi Alen juga cukup baik,untuk Oliv. Mungkin saat pertama kali menemuinya,Oliv berkali-kali beranggapan jika Alen adalah seorang patung liberty yang nyasar ke Jakarta. Kaku dan dingin sekali.

Oliv tak menyangka jika pria inilah yang akan membahagiakannya sampai hari ini.

Oliv masih menatap pria itu. Tak henti-hentinya mata sayu indah gadis ini menatap Alen. Gadis ini masih tak tau kenapa,bagaimana bisa Alen memiliki kepribadian yang benar-benar berbeda saat bertemu dengannya atau bertemu dengan orang lain. Alen seperti membunyikan sesuatu dari Oliv. Yang pasti itu adalah suatu masalah. Masalah yang mungkin Oliv belum perlu untuk tau.

Tiba-tiba tanpa sadar,tangan Oliv menyentuh pipi Alen lembut dan mengelusnya.

Apakah ini berarti Margaretha Olivia Brandon juga mulai mencintai Valentino Zios?

Apakah ini berarti Oliv juga sudah memiliki perasaan seperti Alen yang sangat mencintainya?

*Sret!

Tangan Alen segera menggenggam erat tangan Oliv.Sekarang Alen sudah meringkuk tubuh Oliv dan menubruknya.

"Selamat pagi,calon Mrs. Ziosku." Tatapan Alen menyeringai.

"Alen apaan sih." Jawab Oliv yang masih terkejut saat Alen tiba-tiba menubruk tubuhnya.

Alen hanya tersenyum miring menatap Oliv.

Sekarang wajah mereka berdua begitu dekat.

Senyuman tipis Alen bisa Oliv lihat. Nafas segar Alen bisa Oliv rasakan. Aneh sekali pria ini. Baru bangun tidur,tapi dia malah wangi sekali.

"Alennn pergi deh. Jangan gitu. Bikin gue mikir ambigu tau." Omel Oliv dalam ringkukan tubuh Alen.

"Kalau gitu,lo yang nubruk gue gimana?" Kekeh Alen tertawa kecil.

"Alen mesum!" Teriak Oliv yang langsung mendorong tubuh Alen untuk menjauhi tubuhnya. Oliv yang hanya memakai piyama seperti dress panjang itu segera berlari keluar penginapan dan berlari menyusuri pantai.

Tentu saja,Alen mengejarnya dari belakang. Alen masih telanjang dada dengan senyum menyeringainya yang membuat jantung Oliv sedikit berdegup kencang.

Sunrise yang hampir muncul itu membuat suasana pantai masih terkesan gelap. Disana sangat sepi. Seperti pantai pribadi saja.

Oliv tetap melanjutkan acara berlarinya tanpa henti.

Namun,sudah bisa ditebaklah. Kekuatan Oliv dengan kekuatan Alen berbanding jauh. Alen adalah seorang atlit.

*Hap!

Alen menangkap Oliv dan langsung memeluknya dari belakang.

Nafas Oliv masih terengah-engah. Entah itu karena lelah berlari atau karena jantung yang tak bisa gadis itu kontrol. Memang sangat deg-degan gadis itu sekarang.

Alen menyandarkan kepalanya di atas pundak Oliv. Oliv hanya meliriknya sekilas. Alen memejamkan matanya.

*Sret!

Sekarang tubuh Oliv sudah menghadap Alen. Alen memutarnya dengan cepat. Namun,Alen tetap menjaga keseimbangan Oliv.

"Gua gak tau kenapa gua suka banget ngeliat mata lo dari pertama gua ketemu sama lo,gua udah jatuh pesona." Okay sekarang Oliv mulai takut. Entah sekarang Alen menatapnya dengan sayang atau menatapnya dengan mesum. Oliv tidak bisa membedakannya sama sekali!

"Gua mau lo cuma jadi milik gua,Oliv. Lo yang bisa bikin gua lupa sama dunia lama gua. Lo adalah dunia gua sekarang dan selamanya." Oliv hanya kicep mendengar ini.

"Ak.." Saat Oliv akan menjawab Alen..

CUP

Alen sudah mengecup bibir mungil Oliv. Mata Oliv seketika terbelalak lebar melihat Alen yang sedang mengecup bibirnya dan mata indah pria tampan itu tertutup lembut.

Alen mencium bibir mungil Oliv dengan lembut. Tangan Alen memegang lembut pinggang Oliv yang membuat mereka semakin dekat.

Tubuh Oliv benar-benar serasa ingin meledak.

Masih dalam posisi itu,Alen mulai sedikit melumat bibir Oliv lembut yang membuat mata gadis itu terpejam. Nafasnya memburu.

Alen tidak melumatnya dengan nafsu,namun dengan cara yang sangat lembut. Oliv hanya terdiam dan tidak membalasnya. Namun bisa diketahui,gadis itu juga sedikit merasakan sensasi ' First Kiss'nya.

Alen melepas lumatan bibir itu dan memeluk gadisnya itu erat.

"Anjir. Dia berhasil nyolong first kiss gue." Batin Oliv di dalam pelukan Alen yang masih bertelanjang dada. Oliv benar-benar menahan pipi merahnya.

Masih di pelukan Alen yang tenang. Namun Oliv sama sekali belum bisa menahan nafasnya yang memburu.

For a first time,hal itu jelas saja masih membuat Oliv canggung.

"First time ya,Oliv?" Senyum Alen yang sekian lama diam,akhirnya memilih untuk menanyai gadisnya yang aneh ini dengan membuka mulutnya.

Oliv segera melepaskan pelukannya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Oliv benar-benar ingim berteriak sekarang. Seneng,sedih,malu,canggung,campur aduk jadi satu.

"Aaaa maluuuuu." Teriak Oliv tiba-tiba dan berlari mendekati bibir pantai.

Namun dengan wajah coolnya,Alen mendekati Oliv dan memeluknya dari belakang. "Gak usah cemas gitu sayang. Gua janji bakal selamanya sayang sama lo." Senyum Alen.

"Tapi gak suka digituin Alen." Ucap Oliv lirih dan mengerucutkan bibirnya.

Oliv melipat tangannya dan mulai menitikkan air matanya.

Alen mengetahui semuanya. Memang ini yang pertama untuk gadisnya. Namun,Alen melakukan ini bukan karena modus atau karena ingin merugikan Oliv. Apapun yang terjadi pada Oliv,adalah tanggung jawab Alen.

Alen segera menghapus air mata yang dititikkan gadis itu. Dan mencium kening gadis itu lembut. Alen menatap gadisnya penuh dengan kelembutan.

Sontak Oliv segera memeluk Alen. Menangis di dada Alen yang sama sekali tidak terbalut benang. Diikuti desir-desir ombak yang menerpa telapak kaki mereka berdua.

"Gua gak akan pernah ninggalin lo,Oliv. Hingga lo sendiri yang minta gua pergi dari kehidupan lo." Ucap Alen dan memeluk gadisnya ini semakin erat namun sangat lembut.

Oliv hanya masih memeluk Alen dan mengeluarkan semua keluh kesah melewati air matanya.

Tanpa sadar,Alen juga menitikkan satu air matanya dan jatuh tepat di atas rambut Oliv,dunia barunya telah dimulai.

-------------------------------

Vomment yaaa (: ditungguuuu sarannya (: amatir tapi ttp cintaaa❤❤❤

08/05/17

Silhouette [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang