Author POV
23.08 WIB
"Iss." Desis Oliv tiba-tiba di tengah biusnya yang mulai habis. "Aawh." Geliatnya saat mulai sadar dan melihat beberapa perban di tubuhnya.
Alen mulai tersadar ketika gadis di pelukannya itu sedikit menggeliat. "Liv?"
Alen seketika langsung memeluk Oliv dengan tenang. "Lo udah sadar. Gua lega,Liv."
"Ale..en." Rintih Oliv.
"Oliv,jangan banyak gerak,Liv." Alen segera beranjak dari tempat tidur dan mengambilkan Oliv segelas air. "Minum."
Alen menyodorkan segelas air putih ke mulut Oliv. Oliv sedikit menyeruput air itu dan membuka matanya perlahan.
Alen segera meletakkan air putih itu di atas nakas. Dan laki-laki itu masih menatap gadisnya lekat.
Alen benar-benar merasa senang gadis itu bisa segera sadar.
Alen perlahan tapi pasti mendekatkan wajahnya kepada gadis itu, Alen menempelkan hidungnya dengan hidung Oliv sangat perlahan.
"Hei,Oliv. Lo tau nggak? Seharian ini, Lo berhasil buat hati gua cemas." Senyum Alen dan melihat mata gadis itu lekat. "Gua mohon lo jangan buat gua khawatir lagi. Lo tau? Hati gua gak kuat ngeliat lo seharian gak sadar, gak senyum buat gua."
Oliv sangat tidak tahan dengan tatapan romantis Alen. Gadis itu hanya mengedipkan matanya berkali-kali dan menunduk.
Alen yang merasa bahwa gadis di hadapannya ini sedang sangat malu, ia menjauhkan wajahnya dari wajah Oliv dan mengangkat dagu gadisnya. Alen tersenyum lagi.
"Ale..en. Gue gapapa. Maaf udah buat lo cemas." Oliv memberanikan dirinya menatap Alen.
"Haha. Gua cemas banget sama lo. Tapi gua gak suka kalo cewek gua minta maaf." Kekeh Alen sambil mengusap rambut Oliv.
Ceweknya. Siapa. Pikir Oliv yang masih bertanya-tanya di dalam hatinya.
Alen yang sudah merasa tidak akan mendapat jawaban dari Oliv, segera meraih tubuh Oliv dan menidurkan Oliv kembali. "Istirahat." Datar Alen sambil mulai memberikan Oliv pelukan yang sangat hangat.
Alen benar-benar sangat aneh menurut Oliv. Terkadang ia sangat dingin, terkadang ia sangat jutek, bahkan terkadang ia romantis. Semoga aja cowok ini nggak punya kepribadian ganda. Gumam Oliv dalam hatinya.
"Keningnya butuh dicium nggak?" Goda Alen yang tiba-tiba membuka matanya yang daritadi sudah terpejam.
"Alen ih." Cubit Oliv di lengan kanan Alen yang sedang memeluk tubuhnya itu.
"Cepetan tidur." Alen meringis dan mulai memejamkan matanya lagi.
Namun,Oliv tidak. Seharian menutup mata, membuat matanya juga sedikit pegal.
Sebenarnya ada apa dengan laki-laki yang sedang memeluknya ini? Baru beberapa hari. Apa benar kata mama? Kalau ada orang yang biasa cuek itu covernya aja. Tapi hatinya nggak? Atau Alen sebenarnya ada masalah sehingga dia menjadi jutek seperti ini?
Harum badan Alen. Sangat kuat dicium hidung Oliv. Mata Alen yang terpejam itu terlihat sangat tenang menurutnya. "Jadi dia yang menolongku keluar dari kamar mandi kelas 12?" Gumamnya dalam hati.
Oliv sangat bersyukur ternyata masih ada orang yang mau menyelamatkannya dari tempat penuh kekejaman Dira dan Gabriel itu.
Oliv sampai tidak kuat membayangkannya lagi.
Untuk yang ketiga kalinya, dan lebih menyakitkan dari yang sebelumnya.
Dan sekarang bagaimana? Kakinya terasa sangat sakit. Bagaimana bisa ia mengikuti event dance DBL beberapa minggu lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Silhouette [COMPLETED]
Teen FictionHighest ranking#43 IN TEEN FICTION (240617) "Eh, kok ada sih cowok yang super duper datar seperti dia. Heran gue. Belagaknya aneh gitu. Banyak amat yang jadi fans dia ya? Menurut gue dia biasa aja tuh." Oliv. "Oh." Alen. Ketika remaja yang amat tamp...