Author POV
Sesampainya tempat yang dimaksud, Oliv sedikit terkejut. Ternyata tempat yang Alen maksud itu berada di ballroom hotel bintang lima yang paling terkenal di Jakarta.
Selama ini, Oliv hanya pernah memasuki hotel itu sekali, bahkan itu karena hanya menemani papanya meeting dengan rekan kerja.
Suasana di depan hotel bintang lima itu sangat ramai. Banyak orang yang berdandan dengan sangat mewah. Itu yang Oliv lihat dari dalam mobil Alen.
Tepat di depan pintu masuk hotel itu juga terpampang spanduk besar dan panjang.
"Forbes Company Noble." Ucap Oliv saat membaca tulisan itu.
Alen hanya tersenyum. "Iya. Perusahaan yang sedang gua pimpin masuk nominasi."
"Wah hebat dong, Alen!" Riang Oliv mendengar penjelasan Alen baru saja.
Alen hanya memberikan Oliv senyuman lagi.
Alen segera memarkirkan mobil sportnya di tempat parkir VIP hotel itu.
Segera Alen turun dari mobil dan merapikan jasnya. Tak lupa ia membukakan pintu untuk Oliv, kekasihnya. Dan membantu Oliv turun dari mobilnya.
Di sepanjang jalan, Alen tetap menggandeng Oliv dan sesekali saat disapa oleh rekan kerjanya, ia membawa Oliv ke dalam rangkulannya.
Alen benar-benar merasa sangat bangga saat ia bisa merangkul Oliv di depan banyak khalayak umum.
Dari awal kehadiran Alen dan Oliv pun, mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian banyak orang.
Karena masa lalu Alen, Alen benar-benar sudah terkenal dengan kejutekannya, kedatarannnya, dan manusia batunya. Dimana-mana, Alen dikenal seperti itu. Cowok batu, cowok patung, cowok es.
Seperti kesan pertama yang Oliv dapat tentang Alen.
Namun, sekarang kesan mereka berubah seketika.
Senyum Alen. Cara Alen merangkul dan menggandeng Oliv. Bahkan Alen mengambilkan kekasihnya itu minuman. Seorang Valentino Zios saja, mengambil dokumen di hadapannya dibantu oleh seorang asisten. Begitu sangat konyol tapi romantis. Begitu sangat tidak mungkin.
Banyak sekali pengusaha-pengusaha wanita yang masih belum menikah itu mengincar Alen sejak lama.
Memang pesona seorang Valentino Zios adalah anugerah Tuhan yang tidak bisa disembunyikan. Ganteng sekali. Sangat mengistimewakan wanita pula.
Memang pasangan yang bikin ngiri.
"Baiklah. Selamat sore untuk para pengusaha-pengusaha ternama di dunia." Sapa seorang MC yang berdiri di panggung cukup besar itu. "Selamat datang,di acara tahunan kita. Peraih penghargaan sepanjang masa, "Forbes Company Noble"!" Teriak laki-laki berjas rapi itu.
Alen dan Oliv memilih menikmati acara penghargaan mulia itu dengan berdiri. Alen tetap merangkul pinggul Oliv. Sama sekali tidak melepasnya. Karena banyak sekali orang yang menatap mesum kepada Oliv. Pantaslah, badan Oliv so bodygoals.
"Mari kita mulai saja ke inti acaranya." Aba-aba MC itu. Oliv dan Alen serta para nominasi lainnya langsung memperhatikan panggung dengan seksama. "Penghargaan kategori pemegang proyek saham terbesar se-Indonesia adalah.. Egberalt Company!" Teriak MC itu penuh dengan semangat.
Seorang wakil dari perusahaan yang disebutkan itu maju ke atas panggung dan menerima penghargaan tersebut dengan penuh rasa bangga.
Tepuk tangan yang sangat meriah pun menyelimuti turunya CEO Perusahaan Egberalt Company.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silhouette [COMPLETED]
Teen FictionHighest ranking#43 IN TEEN FICTION (240617) "Eh, kok ada sih cowok yang super duper datar seperti dia. Heran gue. Belagaknya aneh gitu. Banyak amat yang jadi fans dia ya? Menurut gue dia biasa aja tuh." Oliv. "Oh." Alen. Ketika remaja yang amat tamp...