Fifteen◾Full Of Love

20.6K 1K 9
                                    

Author POV

Setelah acara selesai, Alen segera mengantar Oliv pulang.

Selama diperjalanan pulang,mereka berdua hening tanpa ada kata yang terucap sedikitpun. Hingga Oliv terpaksa memulainya. Karena dengan diam,Oliv menjadi semakin gugup dan canggung kepada Alen.

"Alen?" Panggil Oliv kepada kekasihnya yang masih sibuk mengendalikan setir mobil.

"Hm?"

"Lo ga malu kan gara-gara kecerobohan gue tadi?" Tanya Oliv sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

"Haha. Ngapain lo nanyain itu terus sayang?"

"Alen,gue serius. Gue ngira lo malu banget tadi." Oliv masih menunggu jawaban dari Alen.

"Ngapain gua malu, Oliv. Gua seneng kok bisa perhatian sama lo. Lo tenang aja. Gua bakal jagain lo kok. Lo jatuh berkali-kali,gua pasti ada buat nangkep lo." Senyum Alen meyakinkan Oliv dan memegang tangan Oliv dengan penuh rasa perhatian.

"Ebuset Alen gue geliii." Ucap Oliv yang membuat Alen sedikit terkekeh.

Suasana hening sejenak. Oliv hanya sesekali melirik Alen yang sedang fokus menyetir dengan wajahnya yang sangat tampan itu.

Namun Oliv sesekali juga memalingkan wajahnya ke arah lain agar Alen tidak merasa ke-GR-an.

"Sayang?" Panggil Alen lembut. "Besok ikut gua ya."

"Ha? Kemana? Terus sekolahnya? Kan besok gue harus sekolah,Alen." Bantah Oliv sedikit.

"Gak usah sekolah dulu. Ikut gua." Nada Alen sedikit memaksa.

"Tapi kemana Alen?"

"Ikut aja." Mata dingin Alen sekarang menatap Oliv yang membuat gadis ini kicep seketika.

Alen yang merasa menang semakin memacu kencang mobilnya dan membuat Oliv memutar bola matanya. "Dasar cowok aneh." Gerutu Oliv lirih yang masih bisa didengar oleh Alen.

"Gua aneh tapi yang paling penting gua sayang dan peduli sama lo." Tatapan Alen sekarang membuat Oliv benar-benar gugup.

"Ekhem." Dehem Oliv untuk mengusir kegugupannya. Oliv terlihat lebih menggemaskan saat berdehem begitu.

*

Sesampainya di rumah Oliv,Oliv hanya masih terdiam. Mungkin karena gadis ini semakin mengantuk.

Alen yang mengetahui gadisnya ini sangat mengantuk, pria ini segera menggendong gadisnya itu melewati para penjaga yang menatap Alen sedikit sinis. Namun, Alen tetap saja bersikeras menggendong Oliv walaupun Oliv meronta-ronta ingin diturunkan.

"Lo akan turun setelah sampai di kamar lo. Gua ga pengen lo kenapa-kenapa lagi karena heels itu." Datar Alen yang lagi-lagi membuat Oliv pasrah ketika Alen bersikeras untuk memperhatikannya berlebihan.

Setelah sampai di kamar Oliv,Alen membaringkan Oliv di ranjangnya yang empuk dan penuh dengan boneka itu secara perlahan.

"Cepetan tidur Oliv." Titah Alen dengan sangat lembut sambil mengelus rambut Oliv yang tergerai bebas.

"Gamau Alen ih. Mau ganti baju tau nggak." Teriak Oliv. "Alen cepet pulang sana,udah malem."

"Jadi diusir?" Datar Alen.

"Aduh ya nggak gitu. Gue mau ganti baju Alen. Tunggu di luar gih." Perintah Oliv yang hanya didengarkan oleh Alen namun Alen tak beranjak dari ranjang Oliv. Ia masih setia duduk di sana.

"Tau'ah." Sebal Oliv sambil menuruni ranjang itu. Karena kecerobohannya sekali lagi, Oliv hampir saja jatuh tersungkur dari ranjangnya. Dan sekali lagi, Alen dengan cekatan bisa berhasil menangkap gadisnya ini.

Silhouette [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang