Twenty◾Kembali ke Jakarta

14.6K 810 20
                                    

Author POV

Pagi harinya, mereka kembali ke Jakarta. Perjalanan Maldives-Jakarta menggunakan jet pribadi Alen bisa ditempuh 6 jam tanpa transit.

Sebelum jam terbang, Oliv sempat mengecheck ponsel rosegoldnya yang telah lama Oliv lupakan.

"Wow. Banyak banget pesan dari Indonesia. Jadi males buka. Abisnya lupa sih kalo ada ponsel ini." Gerutu Oliv ketika membuka locksreen ponselnya.

Banyak sekali BBM Chat dari teman-temannya. Terutama Chaca dan Vio. Kedua tikus curut yang selalu menjadi teman Oliv paling setia sejak kecil.

BBM Chats (Oliviaa)

ChacaHalim : Woi. Enak banget idup lo, baru dijadiin korban bully langsung terbang ke Maldives_- sama cogan gue lagi.

ViolitaA : Please. Gila lo gila Liv. Liburan ga ajak-ajak gue.

NatasyaFirdaus : Enak banget ya kak bisa liburan, sini pusing loh kak mikirin property buat DBL:v

"Benar-benar teranjir. Bikin gue seger dikit aja ga bisa banget mereka please." Sedikit komentar Oliv ketika melihat beberapa chat dari sahabat-sahabatnya.

Daren Amarta : Lo di Maldives juga? Gua udah temuin lo. Lo sama cowok brengsek itu.

"Wtf? Maksud dia apaan? Dia ke Maldives juga? Nekad banget nih orang." Tanggap Oliv malas ketika membaca chat BBM Daren dari notif bar ponselnya.

Setelah beberapa menit sibuk menscroll notif di ponselnya. Oliv segera mematikannya. Karena tangan Alen sudah menggandengnya dan menuntun gadis ini untuk masuk ke dalam jet pribadi keluarga Zios.

Selama berada di dalam jet, Alen senantiasa memeluk Oliv dengan lembut. Menyelimuti gadisnya. Dan sangat memperhatikan gadisnya ini tanpa henti. Bahkan saat Oliv tertidur sekalipun.

*

Beberapa jam berlalu,

Sekarang, Oliv merasa sangat lega. Ia sudah sampai di tempat tinggalnya asalnya, Indonesia.

Selama hari-harinya di Indonesia, Alen dan Oliv dikenal sebagai pasangan kekasih paling romantis di sekolah dan di kalangan rekan kerja Alen.

Dan kedua orang tua Oliv memang belum kembali ke Jakarta hingga hari ini. Karena memang pekerjaan Papa Oliv yang berada di luar negeri itu adalah satu-satunya penyebab mereka tidak bisa pulang ke Indonesia dengan cepat.

Namun, sekarang ada Alen yang membuat hari-hari gadis ini tidak kesepian lagi. Yang pasti menurut gadis ini sekarang, Alen adalah orang yang tidak egois.

Author disini akan sangat jarang menceritakan tentang bagaimana hari-hari Alen dengan Oliv. Selama di sekolah, di rumah Oliv atau di rumah Alen, di tempat mereka kencan ,atau yang lainnya. Karena kalian pasti bisa membayangkan sendiri. Bagaimana laki-laki sweet dan dalam tanda kutip 'berkepribadian' ganda terhadap selain Oliv seperti Alen ini memperlalukan wanitanya. Apalagi Alen sangat menyayangi Oliv. Mungkin hanya beberapa scene saja yang akan author ceritakan. Karena mungkin hanya akan membuat bosan(:.

▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫

Beberapa minggu berlalu.

Alen sangat setia menemani Oliv latihan dance bersama teamnya. Begitu juga Oliv, Oliv juga sedia membantu Alen ketika Alen sedikit kesulitan menyusun proposal pribadi untuk perusahaannya. Oliv seperti sekretarisnya. Karena kebetulan, sekretaris perusahaan Zios yang dipegang Alen baru saja resain, dan Alen belum mendapatkan gantinya.

Karena kebetulan, kekasih Alen ini sangat jago dalam pelajaran berbahasa.

Hari ini adalah hari terakhir persiapan penampilan team dance Oliv untuk DBL. Hal ini biasa disebut gladhi bersih, kan?

Oliv benar-benar menyiapkan semua property penampilan teamnya dengan matang. Begitu pula teman-teman Oliv. Hal itu juga tak luput dengan bantuan Alen yang sangat bijaksana dan selalu mengingatkan gadisnya ini apabila Oliv melakukan kesalahan.

Alen juga membantu Oliv mengemasi beberapa pakaiannya untuk dibawa ke Surabaya. Ya,karena tempat Oliv tampil adalah DBL Arena Surabaya. Jauh sekali, kan? Mau sukses,harus banyak berjuang. Itu prinsip Oliv.

Walaupun, sebenarnya saat Oliv tampil, Alen tidak bisa ikut, tapi kalian pasti tau kan? Sosok Alen itu pasti tetap mengistimewakan gadisnya. Meskipun, Oliv sendiri sudah mengakui dan menerima jika Alen memang tidak bisa ikut pasti sebabnya adalah perusahaan yang begitu meribetkan hidup pria itu. Selain itu, pertandingan basket team Alen sudah lebih awal penampilan dance dari team Oliv.

Bulan-bulan DBL, sudah terlampaui. Team basket yang dipimpin Alen dan team dance yang dipimpin Oliv benar-benar menjadi first.

Sudah menandakan pasangan yang benar-benar cocok.

Bahkan saat Alen menerima piala pertamanya di Indonesia, Alen segera meraih tubuh Oliv dan memeluknya. Alen juga mengatakan bahwa satu-satunya semangat pria ini dalam menjalani hidup adalah Oliv dan satu-satunya tujuan dalam hidupnya adalah membahagiakan Oliv. So sweet. Tepat di tengah-tengah lapangan DBL Arena. Bisa dibayangkan sangat banyak orang kan?

*
14.08 WIB, Oliv dan Alen masih di Surabaya. Mereka berdua sama sekali belum ingin menginjakkan kakinya keluar dari kota padat penduduk se-Jawa Timur ini.

Bahkan, Alen dan Oliv saat berjalan-jalan disini pun, tidak menaiki mobil. Benar-benar memanfaatkan kedua kaki yang mereka miliki.

"Sayang, lagi pengen apa?" Tawar Alen sambil meringkuk gadisnya ini ke dalam pelukannya.

Pasangan kekasih muda ini memang benar-benar romantis. Bisa dihitung,masih satu bulan mereka menjalani hubungan pacaran ini. Dan tidak ada liku-pikuk sampai sekarang. Alen benar-benar bisa menjaga dan memperhatikan Oliv sebaik mungkin. Bahkan Alen tidak pernah membiarkan gadisnya ini sendirian/kesepian beberapa detik saja.

Ya seperti itulah. Benar-benar pria idaman.

"Mau es krim aja Alen. Di restauran sana, es krimnya enak lho, Katanya sih. Gue belum pernah nyoba. Mampir yuk, sebelum pulang." Ajak Oliv dengan senyum cerianya seperti biasa.

"Yuk." Senyum Alen menyanggupi.

Saat Oliv sampai di depan restauran itu, Oliv berteriak tidak jelas. Karena di papan menunya tertulis ada menu baru yang rahasia.

"Aaa menu rahasia Alen! Gue kepo! Gue mau yang itu pokoknya!" Gadisnya Alen ini benar-benar berteriak antusias.

Alen benar-benar ingin mencubiti pipi gadisnya ini sekarang juga. Alen sangat gemas dibuatnya.

Setelah beberapa langkah memasuki restauran itu, Oliv segera mencari tempat duduk yang dekat dengan jendela. Sehingga mereka bisa makan es krim dengan melihat pemandangan keluar jendela yang cukup ramai riuh dengan kendaraan.

"Alen, Alen mau rasa apa? Coklat keju? Strawberry keju? Biar gue yang pesen yaa. Lo duduk sini aja. Gak usah ngikut, nanti dikira amplop sama perangko hehe." Canda Oliv.

"Iya. Gua coklat aja." Jawab Alen dengan senyumnya.

"Dark Chocolate?" Ulang Oliv.

Alen hanya mengangguk lembut.

"Oke siap, gue akan cepetan kembali kesini deh. Gue berharap menu es krimnya yang rahasia itu chocolate matcha hehe!" Terang Oliv tentang keinginannya.

Namun, sebelum Alen mengangguk, Oliv sudah beranjak dari tempatnya dan terlihat bercakap-cakap lama dengan pegawai kasir perempuan di restauran itu.

Alen hanya sedikit memainkan ponsel goldnya sambil menunggu Oliv selesai memesan.

Pria ini benar-benar terfokus dengan ponselnya, hingga pria ini tak sadar.

Bangku di hadapannya sudah diduduki seseorang.

"Honey?" Panggil seseorang itu lembut.

Alen yang awalnya masih terfokus dengan ponselnya ini, belum mendongakkan kepalanya ke atas. Alen masih berusaha berpikir keras. Suara ini, Alen pernah mendengarnya. Siapa?

"Honey?" Ulang seorang wanita itu. Suaranya sangat lembut. Siapa? Alen mulai takut sekarang.

--------------------------------

Maaf digantunginnn(: vomment ya(: amatir tp ttp cinta❤❤❤

9/05/17

Silhouette [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang