Eleven◾Menjaga-2

19.9K 1.2K 21
                                    

Author POV

Sesampainya Alen di parkiran rumah sakit,ia segera meraih dua bungkus nasi goreng dan beberapa buah es krim yang sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik. Ia segera berlari dan membuka pintu kamar Oliv dengan terburu-buru.

"Lo gapapa,Liv?" Cemas Alen yang nafasnya masih terengah-engah.

Gadis itu hanya terbaring dan mulai mendudukkan tubuhnya. "Lo kenapa,Len? Gue gapapa kok dari tadi disini nungguin lo."

"Syukurlah." Alen segera meraih tubuh Oliv dan memeluk gadisnya.

"Alen.." Oliv sangat bingung sekarang. Ada apa sebenarnya.

Saat Alen melepaskan pelukannya,Oliv melihat sesuatu yang ganjil di wajah Alen.

"Alen!" Kejut gadis itu. "Wajah lo kenapa?"

"Urusan cowok. Untung aja lo gapapa disini. Makan." Datar Alen yang tidak terlalu memperdulikan pertanyaan Oliv.

"Gamau. Lo berantem?" Ucap Oliv dan meraih wajah Alen. Oliv sedikit mengelusnya.

"Aa." Rintih kecil Alen.

"Sakit ya Len? Mau gue kompresin gak?" Gue ambil air di kamar mandi itu ya? Ini ada antiseptik juga buat bersihin itu darah." Oliv lupa jika tangannya masih terikat infus rumah sakit. "Oh shit. Gue lupa."

"Haha. Gua gapapa. Makan Liv." Senyum Alen.

Namun Oliv masih belum menyentuh makanannya. Ia malah meraih tisu dari atas nakas dan mulai mengelap sudut bibir Alen yang masih sedikit berdarah. "Mau usap-usap kaya apapun,lo ga akan bisa bohongin gue,Len." Kekeh Oliv yang membuat Alen gemas.

Alen segera memeluk Oliv lagi. "Makasih udah ngawatirin gua."

Untuk kali ini,Oliv memberanikan dirinya memeluk balik Alen. "Iya. Jaga diri ya lain kali. Emang berantem sama siapa?"

"Gatau namanya." Singkat Alen yang mulai perlahan melepas pelukannya. "Mau gua suapin?"

"Nggak! Nggak usah! Udah banyak ngrepotin juga!" Tolak gadis itu dengan tegas. "Mending lo juga makan makanan lo."

"Gua juga beliin lo es krim. Lo mau?" Tawar Alen.

"Mau kok." Senyum Oliv yang sangat manis.

Setelah beberapa saat hening,hanya terdengar Oliv yang melahap beberapa krupuk sehingga menghasilkan suara 'kriuk' 'kriuk' berulang-ulang.

"Enak,Liv?" Senyum Alen di sela-sela acara makan Oliv.

"Enak kok. Suka. Makasih ya." Ceria Oliv. "Tapi gue gak suka disini. Gue pengen pulang."

"Di rumah pun,gak bakal ada orang Oliv. Mama lo pergi nemuin Papa lo di luar negeri. Karena ada telepon mendadak tadi siang." Datar Alen menatap gadisnya itu.

"Kok mama nggak ngabarin gue!" Sebal gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sorry,Liv. Ponsel dan barang-barang lo dibawa pihak sekolah buat penyelidikan. Tapi mama lo ngehubungin gua kok tadi. Gua harus jagain lo." Senyum puas Alen.

"Iya deh iya kebiasaan. Jadi kangen sosmed,please." Oliv mengembangkan pipinya.

"Nih pake ponsel gua. Buka sosmed lo." Tawar Alen.

"Beneran boleh????" Jawab Oliv antusias.

"Boleh." Senyum Alen. "Tapi jangan lama-lama ya. Lo harus cepetan istirahat."

Oliv hanya mengangguk dan mengetik beberapa password akun media sosialnya di ponsel gold Alen.

Alen yang melihat Oliv sok serius begitu malah ingin tertawa sangat keras. Wajahnya imut sekali. Menggemaskan!

Silhouette [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang