Four◾Berbeda

28.3K 1.4K 25
                                    

Author POV

Oliv merasa sangat geram melihat kedua sahabatnya hanya menatap kesebalan yang gadis itu tuangkan melalui kata-katanya.

Rasanya sangat lucu jika gadis secantik dan seimut Oliv marah-marah.

"Tau deh! Kalian ga ngerti gue apah! Rasanya jantung mau copot deket sama patung pancoran itu!" Umpat Oliv sekali lagi.

"Kayaknya lo bakalan jatuh hati deh,Liv." Kernyit Chaca dan melihat Oliv sinis.

"Anjir lo Cha, gue lagi bahas ini,lo bahas itu." Oliv memutar bola mata malas. "Ngapain gue suka patung pancoran. Dia bukan tipe gue banget. Please."

"Dia emang bukan tipe lo, tapi lo tipe dia." Kekeh Vio.

"Gilak pikiran lo,Vi. Jauh amat." Bantah Oliv.

"Tapi liat aja deh. Dia sama fans-fansnya di sekolah ini cuek banget. Sedangkan kalo sama lo? Yang jelas-jelas kemarin teriak gak suka sama dia, malah ngedeketin lo, ngliatin lo horror kayak gitu. Kan bisa jadi juga lo itu tipe dia." Jelas Chaca panjang lebar.

"Terus kenapa kalian tadi nggak ke perpus ha?" Pertanyaan Oliv ini benar-benar ia berniat untuk mengalihkan pembicaraan. Ia tak ingin membahas masalah Alen lagi. Ia sudah merasa malas.

"Hehe sorry sorry,kalo gue sih udah nempel sama bangku ini,jadi males ke perpus." Kekeh Chaca yang diikuti senyum sok cute dari Vio.

"Dasar." Sebal Oliv sambil menatap kedua sahabatnya itu malas.

----------------------

Sepulang sekolah,

Anak dance sudah berkumpul di ruang talent, mereka sudah siap mendahului anak basket untuk memakai lapangan basket yang sangat luas di sekolah mereka itu.

Dan mereka berhasil.

Lapangan basket masih sepi.

Oliv segera menyiapkan segala sesuatu yang teamnya perlukan.

Kali ini team dance yang ia pimpin akan mengcover lagu Ed Sheeran - Shape of you.

Saat mereka memulai beberapa gerakan awal,anak-anak basket mulai berdatangan.

Alen pun ikut terlihat di antara beberapa cogan-cogan pengikut ekstra kulikuler basket itu.

Oliv dan kawan-kawannya melakukan gerakan dance tersebut dengan sangat luwes. Apalagi badan Oliv, Chaca dan beberapa badan adik kelasnya yang sangat bodygoals. Benar benar idaman para pria.

Alen pun ikut menyaksikan aksi Oliv dalam menggoyangkan pinggul dan tangannya.

"Oliv so beautiful."

"Oliv so cute."

"Body Oliv, huhahh. Bikin gua jadi mikir mesum."

Itulah beberapa larik kalimat yang Alen dengar dari tadi. Banyak sekali siswa khusus untuk yang laki-laki sedang berkerumun mengelilingi lapangan basket.

Sangat ramai!

Alen hanya menatap Oliv. Memang cantik. Itu yang terpikir di dalam pikirannya.

Namun, entah mengapa saat itu juga Alen meninggalkan tempatnya berdiri beberapa detik yang lalu. Entah kemana.

"Fiuuuh.. Capek banget gue,Liv." Keluh Chaca yang terkulai lemas di pinggir lapangan. "Koreo nya banyak banget asem."

"Gue juga capek keleus. Lo jangan banyak ngeluh deh mending kita minum sekarang." Ajak Oliv yang mulai merogoh saku samping tasnya.

Silhouette [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang