Keping 4

32 2 0
                                    

Kiara akhirnya mengikuti ekschool basket yang dipilihnya setelah kakinya dinyatakan sembuh. Yang nggak Kiara sangka, ternyata Mikko si cowok sok populer itu ketua basket tim cowok sekaligus ketua ekschool basket. Mau nggak mau dia harus berhubungan dengan anak itu. Walau Kiara nggak pernah memulai duluan. Cowok itu yang caper padanya. Bahkan dalam sebulan ini cowok itu terus-terusan mencoba mengajak Kiara mengobrol walau berkali-kali Kiara bersikap cuek. Dia tidak suka dan tidak peduli dengan cowok itu. Tapi walau Kiara bersikap seperti itu, cowok itu nggak menyerah juga. Dia masih saja mengajak Kiara bicara.

Kiara nggak tau apa tujuan cowok itu. Walau cowok itu berkali-kali bilang sekedar ingin berteman, Kiara tidak percaya. Nggak ada orang yang kepingin berteman tingkahnya seperti cowok itu. Yang selalu berusaha membuat Kiara terkesan dan terpesona. Dan hal Yang paling Kiara nggak suka itu fansnya Mikko yang ada dimana - mana yang kalau menemukannya tengah bicara dengan Mikko jadi pada punya tampang nggak enak. Ralat, Mikko yang mengajaknya bicara. Namun sekali lagi dia nggak peduli. Itu bukan urusannya. Toh yang penting mereka nggak menganggunya.


Namun lama-lama Kiara gedek juga pada Mikko yang selalu ada di mana Kiara berada. Apa dia nggak bosan Kiara cuekin? Kiara benar-benar merasa terganggu. Seperti saat ini, Kiara tengah asik makan dikantin bareng Tania dan Willi. Cowok itu tiba-tiba aja nyempil di meja mereka. Willi sih keliatan senang banget. Kan dia juga ngecengin cowok itu. Tania juga keliatan biasa aja. Seolah tidak terganggu sama sekali. Hanya Kiara yang benar-benar merasa terganggu dan terusik. Karena cowok itu terus memperhatikannya. Namun Kiara tidak ingin memperlihatkan emosinya. Tidak berguna.

"Lo bisa nggak sih nggak perhatiin gue segitunya. Gue nggak suka" ucap Kiara datar.

"Uppss sorry. Soalnya gue nggak bisa ngalihin mata gue dari lo. Nggak tau kenapa" balas cowok itu. Willi dan Tania cekikikan mendengar ucapan Mikko yang gombal banget itu. Setau mereka Mikko itu cowok paling cool. Namun kini berhadapan dengan Kiara dia bisa receh banget. Sedangkan Kiara menghembuskan napasnya pelan.

"Berhenti ngomong kayak gitu ke gue. Kalau lo masih pengen bereceh-receh mending lo cari cewek lain. Gue nggak tertarik" ucap Kiara. Mikko jadi melongo seketika. Biasanya kalau cewek lain yang dia gituin, mereka bakal merona merah dan salting. Kenapa cewek didepannya ini responnya bisa dingin banget kayak gitu.

"Yah lo jangan nyuruh gue cari cewek lain dong. Nggak tau kenapa gue lebih pengen sama lo" balasnya lagi.

"Bulshit" ucap Kiara. Setelah itu dia berdiri dari tempat duduknya, kemudian meninggalkan kantin. Tania dan Willi mau tidak mau menyusul Kiara. Sedangkan Mikko hanya bisa ternganga melihat ulah Kiara. Menaklukan gadis itu ternyata lebih sulit dibanding yang dia kira.

"Ki, tunggu dulu dong. Lo kenapa sih bisa segitunya sih sama Mikko. Dia keliatannya suka beneran sama elo" ucap Willi sambil berusaha menghentikan langkah kaki Kiara.

"Dia itu cuma main-main. Nggak ada orang yang bisa suka dalam waktu singkat kecuali selain dia punya maksud lain" jawab Kiara.

"Kenapa lo bisa mikir seperti itu? Siapa tau dia emang beneran tulus sama lo"

"Nggak Tan. Tipe cowok populer kayak dia itu nggak bakal bisa yang namanya tulus. Mereka cuma bisa mainin perasaan orang lain. Gue cuma ngejaga diri gue biar nggak terlibat sama orang macam itu. Lagian kenapa sih kalau gue nggak suka sama dia? Dunia nggak akan kiamat juga kan?"

"Tapi ini tuh aneh aja bagi gue. Saat cewek-cewek lainnya tergila-gila sama dia, lo malah nggak tertarik sama sekali" ucap Willi gemas.

"Termasuk lo?" tanya Kiara yang hanya dibalas oleh anggukan oleh Willi. "Itu hal lainnya yang buat gue nggak tertarik sama dia. Gue nggak mau kita malah berantem gara-gara satu cowok. Hal kayak gitu cuma akan bikin susah gue. Udah ah, kenapa jadi kalian yang repot ngurusin perasaan gue?"

Keduanya tidak menjawab lagi pertanyaan Kiara itu walau keduanya masih sama bingungnya. Sebenarnya teman mereka ini orang macam apa sih? Sampai-sampai nggak luluh dengan semua perlakukan Mikko yang menurut mereka udah romantis banget.

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang