“Kiara dengerin dulu penjelasan gue. Please”
“Apa yang perlu gue denger dari lo, Ndra? Lo gila ya bisa ngelakuin hal seperti ini sama gue. Gue percaya setengah mati sama lo, tapi lo apa?”
Suara Kiara terdengar menggelegar marah. Matanya merah dan berkaca-kaca karena berusaha menahan tangis. Pengunjung cafe memperhatikan mereka karena keributan yang di timbulkan oleh suara Kiara. Olive yang mempertemukan mereka berdua hanya bisa terdiam melihat kedua sahabatnya itu. Olive sudah berusaha untuk mendamaikan mereka. Dia sudah mendengar keseluruhan cerita dari Sandra tapi entah kenapa Kiara tidak mau menerima penjelasan Sandra. Bagaimanapun Kiara tidak akan mudah memaafkan karena bagi Kiara Sandra telah mengkhianati kepercayaannya.
“Gue pikir lo nggak akan pernah nyakitin gue, tapi seperti pepatah kalau orang paling deket sama kita yang akan paling menyakiti kita. Gue nggak nyangka lo bisa sejahat ini. Verry itu pacar gue Ndra. Pacar gue. Tega banget sih kalian berdua”
Suara Kiara bergetar. Sedangkan Sandra terlihat frustasi karena Kiara tidak mau sedikitpun memberi kesempatan baginya untuk menjelaskan. Bagaimana caranya dia memberi tahu kebenaran ini pada Kiara. Yang lebih penting lagi masalah ini hanya pancingan untuk Kiara yang dipersiapkan Xafero untuk menghancurkan Kiara.
“Kiara, dengerin dulu penjelasan gue!”
“Gue nggak butuh penjelasan apa-apa”
Setelah berkata begitu Kiara pergi begitu saja meninggalkan cafe. Sandra tentu tidak bisa membiarkan Kiara pergi sendiri. Kenapa sih anak itu tidak pernah mau mendengarkan penjelasan orang lain dulu?
“Sial, kenapa sih susah banget buat bikin mereka baikan?” ucap Olive ikut meninggalkan cafe tersebut. Sandra dapat mengikuti Kiara. Begitu Kiara membuka pintu mobilnya, Sandra juga ikut membuka pintu mobil Kiara. Jelas Kiara marah, tapi Sandra tidak bisa menyerah begitu saja. Sedangkan Olive terlambat, sehingga gadis itu mengikuti keduanya dengan mobilnya sendiri.
“Ki, ini nggak seperti yang lo pikir. Lo sadar nggak sih kalau gue nggak mungkin ngelakuin itu sama lo. Kenapa lo nggak bisa percaya sama gue?” ucap Sandra dengan nada frustasi.
“Gimana gue bisa percaya sama lo, Ndra. Gue ngeliat lo sama dia ciuman dan lo pikir itu bukan apa-apa? Dan yang lebih parahnya lagi, lo nggak ngasih tau gue betapa brengseknya dia di belakang gue padahal lo tau. Lo mikir nggak sih?” teriak Kiara. Walau begitu dia masih berusaha fokus untuk menyetir.
“Gue nggak mau nyakitin lo makanya gue nggak bilang. Dan gue nggak ciuman sama dia. Please kali ini aja percaya sama gue. Dan asal lo tau kalau ini semua rencana Xafero!”
Kiara tersentak mendengar nama yang di sebut Sandra. Tapi mana mungkin Xafero melakukan ini? Kalau iya, apa tujuannya? Kiara masih tidak ingin percaya, tapi Sandra memberikan sebuah rekaman percakapan pada Kiara. Suara itu memang suara Xafero yang sangat Kiara kenali. Tapi dia tidak pernah mendengarkan suara Xafero dengan nada yang dia dengar saat ini.
“Rencana yang udah kita susun sukses, Om. Dia pasti sangat menderita saat ini mengetahui kenyataan kalau dia dikhianati oleh orang yang sangat dipercayanya. Sekarang tinggal eksekusi”
“Kamu memang pintar. Nggak salah saya mempercayai kamu. Ini salah dia sendiri. Seharusnya dia sudah mati saat kecelakaan tujuh tahun lalu”
Kemudian terdengar suara tawa memenuhi mobil itu. Rasanya Kiara sangat familar dengan suara kedua. Rasanya sangat aneh dan entah kenapa hatinya sangat sakit mengetahui ini. Cowok itu berani sekali memanipulasinya.
“Please, Ki. Lo tau sendiri kalau gue udah punya pacar. Gue nggak mungkin ngelakuin ini sama lo. Apa nggak cukup rekaman ini sebagai bukti?”
“Lo dapat dari mana rekaman ini?” tanya Kiara dengan nada bergetar. Dia benar-benar tidak menyangka kalau semua yang terjadi ini di sengaja. Yang membuat Kiara semakin tidak habis pikir kenapa ada orang yang sengaja ingin mencelakainya. Bahkan kejadian tujuh tahun lalu yang dia pikir menyebabkan kematian keluarganya. Dan kali ini kejadian kali ini juga berhubungan dengan kejadian itu?
Belum sempat Sandra menjawab terdengar bunyi ledakan. Seketika Kiara kehilangan kendali mobilnya. Kiara berkali-kali menginjak rem, tapi mobilnya tetap melaju oleng. Dan Kiara yakin kalau bunyi ledakan tadi adalah bunyi dari ban mobilnya. Kiara tidak bisa berpikir lebih apalagi ketika sebuah truk berkecepatan tinggi tiba-tiba muncul dari tikungan. Mau tidak mau Kiara terpaksa membanting stir mobilnya sehingga menabrak pembatas jalan. Diiringi dengan teriakan ketakutan Sandra.
Kiara masih sadar ketika mobilnya dengan sukses menabrak pembatas jalan kemudian menerobos rerumpunan semak belukar. Kaca depan mobilnya pecah yang berhamburan ke dalam. Kepalanya terasa sakit dan ketika Kiara menyentuh keningnya tangannya langsung berlumuran dengan darah segar. Beberapa kaca juga menancap di lengan dan bagian tubuhnya yang lain. Dan yang lebih parah dari semua itu, Sandra tidak sadarkan diri.
“Sandra, please bangun!” ucap Kiara diantara sadar dan tidak sadar. Kiara mencoba keluar dari mobil walau rasanya sangat sakit. Mereka harus segera menjauh dari mobil ini. Apalagi ketika Kiara mencium bau bensin. Dengan susah payah Kiara mengeluarkan Sandra dari mobil dan berusaha menjauh. Tapi begitu cukup jauh, langkah kaki Kiara terhenti dan keduanya jatuh di tanah. Kiara merasa ada yang menusuknya dari belakang.
“Gue nggak nyangka lo masih bisa selamat”
Suara itu terdengar dingin di telinga Kiara. Di depannya berdiri Xafero. Kini cowok itu tengah menarik rambut Kiara sehingga membuat Kiara mendongak melihat cowok itu. Setelah itu dengan tangannya yang lain mencengkram rahang Kiara.
“Lo kaget liat gue?” ucap Xafero sambil tersenyum jahat. Sekali lagi dia menggoreskan pisaunya di pipi Kiara. “Dan gue akan ngasih kejutan menarik buat lo”
Setelah Xafero berkata seperti itu, seseorang muncul. Hal yang membuat Kiara lebih shock lagi karena kenyataan.
“Kamu masih ingat sama saya, sayang? Sayang sekali kalau kita bertemu dalam keadaan seperti ini” ucap pria yang baru muncul itu sambil tersenyum pada Kiara yang saat ini tengah shock setengah mati. Rasanya hatinya lebih sakit dibanding seluruh kesakitan di tubuhnya saat ini.
“Kamu tau, kamu itu seharusnya sudah mati saat kecelakaan itu. Dengan begitu kamu dapat menjadi pendonor untuk kembaran kamu. Sehingga dia dapat hidup normal. Dan kali ini saya akan memastikan kamu benar-benar mati. Dengan begitu dia benar-benar akan mendapatkan donor yang cocok dan benar-benar bisa hidup dengan normal. Ini saatnya kamu mengucapkan selamat tinggal”
Kiara mendengar suara dingin itu antara sadar dan tidak sadar. Rasanya tubuhnya terlalu lemas. Tapi kenyataan ini, dalang dari kecelakaan tujuh tahun lalu adalah orang terdekatnya. Bahkan dalang dari semua kecelakaan saat ini. Kiara benar-benar tidak percaya. Dia benar-benar tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi. Rasanya hatinya lebih sakit dibanding semua kesakitan pada tubuhnya saat ini. Sepertinya anggapannya selama ini benar kalau kehadirannya tidak pernah diinginkan. Kesadaran Kiara menghilang bersamaan dengan sebuah tembakan padanya dan suara tembakan lain serta suara ledakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless
Novela JuvenilKiara tidak tau hidupnya akan serumit ini. Dia sudah berusaha menjalani semuanya dengan normal. Bahkan keputusan yang membuatnya pindah sekolah dan pindah tempat tinggal tidak berarti apa-apa. Sepertinya takdir tidak mengijinkannya bahagia. Semua m...