Keping 12

20 2 0
                                    

Mich yang sedari hanya diam memperhatikan tau kalau kinilah saatnya dia bertindak. Dari tatapan Virgo padanya, dia juga paham apa yang diinginkan sohibnya itu. Yaitu mengejar Kiara. Dia menahan Kiana yang sepertinya akan mengejar Kiara juga. Ya Mich yakin dengan nama itu karena tadi Kiara menyebutnya.

“Biar gue yang kejar. Dia nggak akan mau dengerin siapapun saat ini”

Setelah berkata begitu, Mich langsung berlari keluar menyusul Kiara. Nggak terlalu susah untuk Mich menebak jalan pikiran gadis itu. Dengan cepat dia bisa menemukan Kiara yang masih menangis tengah duduk dibawah sebuah pohon yang terletak dilahan kosong tak jauh dari kompleks. Tempat ini tempat Kiara biasanya menyendiri dan tempat ini selalu sepi. Mich menghampiri Kiara dan gadis itu langsung saja memeluknya sambil menangis.

“Kenapa mereka jahat sama gue, Mich? Kenapa?” ucap Kiara sambil sesegukan. Mich hanya membelai rambut Kiara, juga balik memeluk gadis itu. Dia mengerti bagaimana perasaan Kiara saat ini. Melihat bagaimana hancurnya gadis ini rasanya hatinya ikut hancur juga. Dia memang tak terlalu mengerti masalahnya. Tapi mendengar dan menyaksikan sendiri kejadian tadi dia bisa menyimpulkan. Rasanya sulit memang untuk mempercayai kejadian barusan. Kiara bukan adik kandung Virgo, orang tua dan kembaran Kiara yang dianggap gadis itu telah meninggal ternyata masih hidup, semua orang bersekongkol membohongi gadis itu entah untuk alasan apa, dan Kiara hancur karenanya.

Mich hanya diam membiarkan Kiara menangis. Mungkin ini cara terbaik untuk meluapkan emosi Kiara. Dia akan menemani gadis itu sampai tangisnya terhenti. Berapa lamapun waktu yang Kiara butuhkan. Rasanya dadanya ikut sesak melihat Kiara seperti ini. Dia juga harus meminta penjelasan pada Virgo. Sahabatnya itu harus menjelaskan semua kejadian ini.

Sampai sore, Mich masih menemani Kiara di sana. Gadis itu juga kelihatannya lebih tenang walau kadang masih terisak. Semburat jingga juga sudah menghiasi langit barat, dan ini saatnya mereka kembali ke rumah. Tapi Mich tau nggak akan gampang membuat Kiara pulang saat ini.

“Kiara, ayo gue anter lo pulang” ucap Mich lembut. Kiara menggeleng. Dia sama sekali tidak ingin pulang. Dia tidak ingin bertemu dengan siapapun. Siapapun termasuk Virgo. Mich juga sadar saat ini dia tidak akan bisa memaksa cewek itu. Akhirnya Mich memutuskan untuk membawa Kiara ke rumahnya. Dia mengambil hape dari kantong celananya dan menghubungi Virgo. Dia harus memberi tahu kalau Kiara masih bersamanya dan tidak mau pulang. Dia meminta Virgo mengantar mobilnya serta perlengkapan Kiara yang dibutuhkan untuk menginap ke sini.

“Lo mau ikut ke rumah gue? Mungkin lebih baik dari pada di sini”

Kiara menangguk saja mendengar perkataan Mich yang membuat cowok itu mendesah lega. Virgo juga sudah menunggunya, terbukti dengan mobilnya yang terpakir di jalan. Mich mengandeng tangan Kiara untuk menuju mobilnya, namun langkah gadis itu terhenti ketika melihat Virgo. Kakaknya itu hanya memperhatikan Kiara tanpa berkata apa-apa sampai akhirnya Kiara masuk ke dalam mobil. Mich menghampiri Virgo sebentar sebelum masuk ke mobil juga

“Gue titip Kiara” pesannya. Mich mengangguk, kemudian melajukan mobil meninggalkan Virgo yang hanya bisa berdiri mematung melihat kepergian mereka.

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang