[1] Fernando

11.6K 420 1
                                    

Pertama tama aku minta maaf, karena ini cerita pertama aku. Yang iseng banget aku buat karena banyak waktu kosong. Jadi maaf kalau ceritanya aneh. Tulisannya jelek. Berantakan. Karena ini permulaan aku menulis. Makasii

***

"Nando stop!!!"

Teriakan itu membuat pukulan Fernando kepada Arya berhenti. Fernando menatap seorang wanita yang meneriakinya tadi. Ya, hanya teriakan perempuan itu yang bisa membuat Fernando berhenti menghajar lawannya selain teriakan oleh para guru.

"Ngapain lagi sih lo kelahi? Mau sok ganteng? Mau sok kuat!! Gausa banyak gaya! Balik!" Cewek itu berteriak keras tepat di hadapan Fernando dan dihadapan para murid murid SMA Pancasila.

Fernando menggeleng.
"Urusan gue sama dia belum selesai" Fernando menunjuk wajah Arya.

"Lo bisa selesaikan masalah lo dengan cara lain Nando! Lo gak bisa seenaknya mukul mukul orang untuk nyelesaikan masalah. Kelahi itu bukan jalan keluar yang baik untuk nyelesaikan masalah lo Nando!"

"Tapi Franda--" omongan Fernando terputus.

"Gausah tapi tapi, balik ke kelas lo Nando!"

Fernando menggeleng lagi.

"BALIK NANDO!" Franda berucap lebih keras dari sebelumnya.

Fernando menatap Franda marah lalu mengalihkan pandangannya kepada Arya.

"Urusan lo sama gue belum selesai. Lo gak akan bisa kabur dari hukuman gue Arya! Denger itu!" Fernando meninggalkan lapangan beserta orang orang di sekitarnya.

Franda duduk di sebelah Arya yang sudah berwajah lebam akibat pukulan dari Fernando.

"Agnes, lo bawa Arya ke UKS, obatin lukanya. Gue mau nyusul Nando"

Agnes yang berada di barisan penonton pertandingan Arya dan Nando langsung maju dan mengangguk cepat kepada Franda.

Franda berdiri lalu berlari menyusul Fernando yang telah berjalan jauh di depannya.

"Nando lo mau kemana?"

Fernando naik ke atas motor ninjanya "Mau pulang" Fernando langsung memasang helm di kepalanya.

"Lo pulang naik taxi aja nanti Nda. Gue mau balik duluan. Kalo lo mau balik sama gue, balik sekarang" Fernando men-starter motornya lalu memundurkannya keluar dari barisan parkir motor.

"Ya gue mau ikut sih, cuma tas gue masih di kelas. Malas ambil"

"Gausah diambil. Besok juga sekolah kan, besok kita free Class. Jadi lo gapapa gak bawa tas"

Franda menggeleng.
"Nanti barang gue ilang"

"Ckk. Gabakal hilang! Gue jamin gaada yang berani ambil tas lo. Ntar gue telpon Rasya, gue suruh dia bawa tas lo ke rumah"

Franda diam sejenak.

"Kalo lo gamau ikut yaudah, gue pergi. Ngabisin waktu gue aja lo kak"

"Tunggu!! Gue ikut"

Fernando mengarahkan dagunya ke arah belakang menyuruh Franda naik ke atas motornya.

Franda naik, memakai helm, lalu melaju bersama Fernando dan motor ninjanya.

Ia menyusuri jalanan Jakarta yang saat ini lumayan ramai.

"Nando, kita ke Kedai Ice Cream aja dulu. Gue bosan juga kalo dirumah. Gaada apa apa"

Fernando mengangguk lalu memutarkan arah motornya ke kiri menuju kedai Ice Cream yang sebenarnya berada tak jauh dari tempat tinggalnya.

Kedai itu adalah tempat mereka saat sedang pusing, sedang ada pikiran, sedang bahagia, sedang sedih, dan perasaan apapun yang Franda ataupun Fernando rasakan, mereka akan mencurahkan perasaan itu kepada Ice Cream yang dijual di kedai sederhana tapi istimewa itu.

#####

"Kapan sih lo bisa berubah Nando?" Ucap Franda sambil menyendok Ice Cream dan memasukkan nya kedalam mulut.

"Gue gatau ya kak. Gue pusing dengan hidup gue ini. Rasanya hidup gue ini gaada manis manisnya sama sekali. Semua yang gue alami selaluuu aja hal hal berujung kepahitan"

Franda tersenyum sambil menyendok Ice creamnya lagi.

"Kalo ada manis manisnya tuh bukan hidup namanya. Tapi le mineral HAHA"
Fernando hanya memasang muka datarnya.

"Kak gue lagi serius" Fernando menyendok Ice Cream cokelatnya lalu memasukkannya ke dalam mulut.

"Oke oke sorry. Dek, gue kasih tau ya. Hidup itu manis. Hidup itu indah. Tapi itu juga tergantung bagaimana cara kita menjalaninya dek, kalo lo terus terus dan terus terusan kelahi, lo gak akan bisa rasain indahnya hidup ini"

Fernando menggeleng.
"Bullshit"

"Ih seriusan dek. Ini semua tergantung cara lo ngejalaninnya. Kali ini gue gak bullshit deh. Lo coba aja, kalo lo bersikap baik di depan anak anak SMA Pancasila, lo pasti bakal punya banyak temen. Pasti banyak orang yang pengen jadi temen lo. Dan karena teman, mereka itu salah satu item yang bisa membuat lo bahagia"

Fernando menggeleng.
"Lo salah kak. Dimana kita berbuat baik, disitu juga kita akan dianggap buruk. Lo gak tau aja, kalo lo itu selalu diomong omongin jelek sama junior lo di SMA Pancasila"

Franda tersenyum.
"Itu semua karena mereka taunya kita pacaran! Karena mereka tuh suka sama lo! Jadi mereka gak terima kalo lo harus pacaran sama kakak kelas yang lebih tua dari lo kaya gue ini"

Drtt drtt...

"Franda ada telepon" Ucap Fernando yang melihat ponsel Franda bergetar di atas meja.

Franda mengambil ponselnya lalu menggeser layarnya.

"Halo,,,"

"...."

"Iya Nes Fernando sama gue"

"...."

"Lo tenang aja, dia udah gak ngamuk lagi kok"

"...."

"Iya entar gue salamin"

Franda mematikan telepon itu.

"Dari siapa kak?"

Franda tersenyum manis kepada Fernando.

"Kak,,, jangan gila. Gue ini adek lo. Kita cuma pacaran pura pura. Jangan suka sama gue beneran!"

"Najiss!! Itu, si Agnes nelpon gue tadi. Nanyain lo dianya. Dia tadi kirim salam juga buat lo. Dek, gue yakin cinta dia ke lo itu tulus. Dia itu benar benar cinta sama lo dek"

"Salamin balik aja kak. Makasih juga udah perhatian sama gue. Balik yok kak. Gue malas disini"

Fernando langsung pergi keluar kedai meninggalkan Franda yang masih berada di belakangnya.

Franda membayar Ice Cream itu lalu menyusul Fernando yang telah pergi terlebih dahulu darinya.

** VOMMENT **

My Bad Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang