= 11 =

194 18 0
                                    

            TANPA TERASA SATU tahun telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TANPA TERASA SATU tahun telah berlalu. Tahun kedua telah datang, sayangnya aku semakin memburuk. Aku mabuk lebih sering daripada aku belajar. Aku menghabiskan lebih banyak waktu di dalam sebuah club atau bar daripada di rumah. Aku lebih sering bolos kelas dibandingkan masuk kelas. Pria itu terus menyuruh ku untuk belajar, tetapi ia terus membawa ku senang-senang. Bagaiamana aku bisa belajar? Bagaimana ia bisa tetap memiliki nilai di atas rata-rata dengan jenis kehidupan seperti ini? Aku sungguh ingin tahu trik dia.
"Kau akan ikut belajar kelompok?" Tanya Zara tepat sebelum lecture selesai kepada ku
"Kapan?" Tanya ku mengusap wajah. Aku butuh ini. Aku sangat butuh ini. Aku menghabiskan waktu lecture untuk tidur. Aku butuh belajar
"Malam ini di rumah Shawna" balas Clair dari sisi lain ku
"Umm.. ya, tentu" ucap ku pelan. Ugh, kepala ku sangat sakit
Saat akhirnya dosen selesai mengajar, kita semua bubar, dan aku kurang lebih sudah seperti zombie. Kepala ku sakit, kaki ku lemas, belum lagi perut ku yang mual. Ini sebuah bencana!
"Kau baik-baik saja, Taylor?" Clair merangkul ku, membantu ku berjalan "apa kau butuh datang ke ruang kesehatan?" Tanyanya "apa kau masih mabuk?" Yang terakhir ia membisikkannya pada ku
"Aku tidak mabuk, aku hanya tidak enak badan" balas ku sedikit serak
"Ayo, aku antarkan kau ke ruang kesehatan" Clair kurang lebih menyeret ku kesana karena kaki ku sudah terlalu lemas untuk melangkah
"Terima kasih, Clair, kau yang terbaik" bisik ku lemah saat tengah perjalanan

°°°°¢¢°°°°

Ternyata, aku terkena gastroenteritis. Aku tidak tahu apa penyebabnya, tapi yang pasti sesuatu yang aku makan. Sangat payah. Beruntung itu adalah sebuah penyakit yang menyembuhkan diri sendiri tanpa perlu obat, jadi aku tidak perlu repot-repot mencari apotek untuk menebus obat, juga, tidak dibutuhkan waktu lama untuk sembuh. Aku sembuh hanya dalam waktu 3 hari. Saat akhir minggu tiba, sudah tidak ada lagi gejala penyakit merepotkan itu lagi.
Karena saat ini pria itu sudah lulus, aku tidak pernah lagi melihat dia di area kampus kecuali saat ia menjemput ku. Gadis yang biasa ikut bersama kami selalu menemukan tumpangannya sendiri, entah kenapa selalu menolak saat ku ajak padahal pada akhirnya kita akan menuju tempat yang sama. Tentang perasaan hati ku, tidak ada yang berubah, aku masih menginginkan pria itu menjadi milik ku. Setiap detiknya.
"Taylor!" Aku baru saja akan menuruni tangga gedung kampus untuk menuju mobil pria itu saat tangan ku ditarik oleh seseorang
"What the hell?!" Aku hampir saja terjatuh karenanya "apa yang kau inginkan, Brie?"
"Bicara pada seseorang tentang mengundang ku ke Manorwood" sungguh gadis ini! Tidak dipercaya!
"Tidak." Tolak ku mentah "kalau mereka memang ingin mengundang mu, mereka akan sudah mengundang mu" balas ku ketus
"Kau satu-satunya angkatan kita yang masuk daftar undangan mereka" Brie bersedekap tidak setuju
"Itu tidak benar, Joe dan Tim juga diundang" balas ku menggeleng
"Tapi mereka tidak di sini lagi, ingat? Mereka gagal tahun lalu" ucap Brie mengingatkan "saat kau gagal kau tidak lagi mendapat undangan" apa itu alasan pria itu selalu menyuruh ku untuk belajar dan tidak menerima kalau aku sampai mendapatkan nilai buruk?
"Kalau begitu kau kehabisan keberuntungan," balas ku santai "aku harus pergi, Brie, aku sudah ditunggu" lanjut ku menujuk mobil pria itu dengan kepala ku "bye"
Dengan segera aku melangkahkan kaki ku menuju mobil pria itu, sedikit terkejut saat melihat di kursi belakang duduk 2 orang lain yang tidak aku kenal. Saat aku menutup pintu, dan menatap ke arah mereka, mereka tersenyum pada ku. Sesuatu tentang senyum mereka membuat ku curiga
"Hai" sapa ku pada mereka, membalas mereka dengan senyuman ragu
"Princess, ini Kieran dan Katya, teman dari kota asal ku" pria itu memutar tubuhnya dan menujuk masing-masing pemilik nama "Kieran, Katya, ini Taylor"
"Ada apa dengan panggilan Princess?" Tanya Katya jahil
"Cocok dengan sifatnya" balas pria itu mengangkat bahu
"Jadi manja dan high maintenance?" Tanya Kieran memastikan
"Tidak, posh-like dan penuh tata krama" saat aku bertanya padanya tentang panggilan ini, ia memberi tahu ku kalau aku terlalu kaku, polos, dan sopan untuk kebaikan ku sendiri, alasan lain mengapa ia sangat ingin mengkorupsi ku
"Nice to meet you, Taylor" ucap Katya kembali tersenyum
"Likewise" balas ku kembali tersenyum "jadi kalian berkunjung atau..."
"Aku akan pindah kemari, Katya hanya ingin mengunjungi pria satu ini" balas Kieran santai "tahun ke berapa kau di kampus?" Aku tahu itu pertanyaan yang sedari tadi gatal ingin ia tanyakan
"Baru mulai tahun kedua ku" balas ku menyeringai
"Masih baru!" Ucap Kieran terkejut lalu bergerak untuk memukul bahu pria di sisi ku "dude! She's a fresh meat, kau gila?"
"Apa yang salah dengan ku?" Tanya ku bingung
"Kau dibawah umur, sweetheart" ucap Katya ringan
"Jadi? Aku sudah pergi-pergi dengannya sejak tahun pertama ku" balas ku sedikit bingung
"Well, tempat yang akan kita kunjungi saat ini akan sedikit berbeda dari yang biasa kalian kunjungi" ucap Katya lagi
"Kita akan kemana?" Tanya ku menatap pria itu
"Kau akan melihatnya nanti" balasnya dengan nada misterius

°°°°¢¢°°°°

Kau tahu kemana ia membawa ku? Klub telanjang. My poor little eye. Hanya bercanda. Aku sudah pernah melihat wanita telanjang juga sebelumnya, aku tidak sepolos itu, aku pernah menonton porno, aku melihat wanita dan pria telanjang, juga, aku adalah wanita, tidak ada lagi bagian wanita yang belum pernah aku lihat.
"Kenapa kita ada di klub telanjang?" Tanya ku agak lantang sambil menatap pria itu yang berjalan di belakang ku
"Ini bukan tujuan kita, kita hanya melewatinya untuk ke tujuan kita" balasnya dengan suara normal di telinga ku. Dan otak ku dengan otomatis berteriak, fuck that feels good, karenanya
"Oh, kemana tujuan kita sebenernya?" Tanya ku lagi
"Kau bertanya terlalu banyak, Princess" balasnya lagi-lagi di telinga ku
"Apa setidaknya kita akan menemui yang lain saat kita di sana?" Damn aku bertanya lagi...
"Ya, mereka sudah menunggu kita, well, kau sebeneranya" balasnya menahan bahu ku dan mengarahkan ku
"Aku?" Kenapa mereka menunggu ku?
"Aku, Katya, dan Kieran sudah disini tadi sebelumnya, lalu kita kembali pergi untuk menjemput mu" balasnya santai
"Kenapa?" Aku semakin bingung
"Karena ini, adalah peresmian mu," ucapnya membuka sebuah pintu "welcome to Manorwood, Princess"

Holy shit...

Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang