「 40 」

169 14 0
                                    

            KU RASA INI sudah waktunya untuk ku menceritakan kisah final-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            KU RASA INI sudah waktunya untuk ku menceritakan kisah final-nya. Satu kisah yang Taylor ingin aku sampaikan hanya di saat-saat akhir. Di yang satu ini, aku akan mencoba menceritakannya dengan detail yang sedetail-detailnya. Taylor pasti menginginkan ku untuk melakukan hal itu. Ini adalah kisah yang paling ia sukai. Save the best for the last.

°°°°ㅎㅎ°°°°

            Hari itu bermula dengan rencana pergi liburan lainnya. Kita tidak pergi ke gunung kali ini, karena kali ini, kita akan pergi ke pernikahan Landon. Yeah, that's right, the bastard is getting married. Apakah aku sudah pernah mengatakan kalau Landon dan sang calon istri merupakan hasil dari perjodohan yang berjalan lancar? Mereka yang sungguh beruntung.
            Dua love birds itu melakukan destination wedding, okay, mungkin sebenarnya lebih tepatnya karena mereka memiliki budget pernikahan yang sangat besar, mereka akan melakukan dua kali pernikahan, atau mungkin resepsi? Aku tidak yakin, yang aku tahu hanyalah aku akan mendatangi dua tempat yang berbeda untuk perayaan pernikahan mereka, satu membutuhkan pesawat, dan yang satunya lagi hanya beberapa menit perjalanan dengan mobil.
            Saat itu hari Jumat saat kita berangkat untuk tujuan kita, Taylor sangat bersemangat untuk pergi, dia hampir melupakan passport-nya, untung saja aku mengingatkannya sebelum berangkat dengan membacakan kembali list keperluan yang dia buatkan untuk ku kemarin. List itu menyelamatkan kita dari kerugian waktu yang sangat berharga.
            Penerbangan kita hanya berlangsung selama 2 jam kurang, dan saat kita mendarat, semerbak angin dengan aroma pantai pekat tercium di udara. Fresh air. Kita langsung menuju hotel setelah itu.
            Sejak dalam pernikahan ini tidak banyak tamu yang diundang, hanya keluarga dan teman dekat saja, tempat acara pelaksanaannya tidak begitu mewah dan besar, hanya sebuah gazebo simple yang dihias manis dengan pita-pita dan bunga—tahulah, layaknya gazebo-gazebo manis itu—dan beberapa kursi untuk para tamu di pinggir pantai dengan matahari terbenam sebagai backgroundnya. Mereka bahkan tidak membuat lokasinya lebih jauh daripada pantai di belakang hotel. Sepertinya mereka memang ingin besar-besaran untuk resepsi pernikahannya nanti, tapi juga tidak ingin terlalu simple untuk yang ini, hanya dalam kadar yang tepat.
            Setelah acara, Landon, istri barunya, aku, dan Taylor, tinggal lebih lama di sini untuk liburan sementara para tamu kembali dengan urusan mereka masing-masing. Pasangan baru menikah kita di sini merupakan pencetus ide kalau aku dan Taylor harus tinggal lebih lama dan bergabung dengan mereka untuk menjelajahi pulau ini keesokan harinya. Sangat lucu melihat bagaimana dulu Landon mati-matian menjauhi Taylor dan tidak ingin apapun dengannya, dan sekarang, ia meminta adiknya untuk bergabung dengannya di saat yang seharusnya menjadi waktu honeymoon dia dan istri barunya itu.
            Di tempat itu, kita mengunjungi gua-gua bersejarah dan pantai-pantai indah, kita mengambil mungkin ribuan foto dan membuat banyak sekali kenangan yang tak akan terlupakan. Aku tidak pernah merasa lebih bahagia dari ini, sungguh.
            Tapi seperti semua hal di dunia nyata yang lebih sering menjadi tidak adil, kebahagiaan memiliki akhir yang datang terlalu cepat.
            Saat itu adalah 3 hari sebelum waktu kepulangan kita, kita masih memiliki beberapa hal untuk dilakukan dan beberapa tempat lainnya untuk dikunjungi. Tapi saat takdir berkata lain, kita tidak bisa mengelaknya, kita hanya bisa mengikutinya dan bersabar untuk melihat bagaimana akhirnya.
            Dan itulah yang membawa kita pada saat kisah ini terjadi. Dari semua waktu yang ada, saat ini adalah waktu yang terpilih untuk menjadi episode misterius yang kedua. Ingat saat Taylor tiba-tiba jatuh pingsan setelah kita makan? Hal itu terjadi lagi, hanya saja kali ini lebih parah, tidak hanya Taylor jatuh pingsan tanpa sebab, hidungnya juga mengeluarkan darah, dia terlihat seperti seseorang yang baru saja terlibat tabrak lari mengingat saat ia terjatuh tadi kita sedang berjalan di sisi jalan raya. Perbedaan lain yang ada selain hidung berdarah, jantungnya tidak berhenti seperti saat episode pertamanya.

Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang