ㅠ 21 ㅠ

135 13 0
                                    

            TAHUN KETIGA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAHUN KETIGA.

Tahun yang baru, pelajaran yang baru, materi yang semakin berbobot. Tidak berbeda jauh dari tahun lalu, kecuali tahun lalu, pria itu masih ada bersama ku, walaupun kita memang menghabiskan banyak waktu terpisah, tapi ia masih ada. Tapi tahun ini, tahun ini, pria itu telah kembali ke kota asalnya. Dia tidak di sini lagi. Dia pergi begitu saja, kembali ke kampung halamannya, meninggalkan segalanya yang ada di sini, tanpa perpisahan. Aku bangun suatu hari dan pria itu tidak ada lagi di kota ini. Satu-satunya alasan aku bisa berakhir tahu karena sang sepupu menghubungi ku, mencecar ku habis-habisan mencari tahu alasan kepergiannya yang aku bahkan tidak ketahui akan ia lakukan. Kenapa ia pergi begitu saja masih menjadi sebuah misteri yang tidak terjawab.
Aku tahu kau berpikir sekarang sudah dunia modern sosial media dan semuanya mudah dijangkau, kau bahkan bisa menemukan teman lama yang sudah tidak kau ketahui kabarnya lagi dari sosial media, namun sayangnya, ini tidak semudah itu, karena pria itu benar-benar memutus sambungan dengan dunianya di sini. Walaupun aku yakin tidak dengan sepupunya, karena bagaimana pun ia masih keluarga, dan keluarga saling melindungi satu sama lain, yang menjadi alasan Hannah Montgomery bungkam saat aku melakukan hal yang sama padanya seperti yang ia lakukan pada ku saat pria itu pergi.
Jadi sekarang, aku sendirian. Tidak ada lagi jaring pengaman, yang walaupun dalam keadaan buruk, masih bisa menangkap ku saat aku terjatuh, karena aku akui atau tidak, aku sukai atau tidak, aku menyadari kalau pria itu adalah jaring pengaman ku. Batas ku hanya omongan kosong tanpa dukungan darinya. Aku membutuhkannya untuk terus bersama ku. Aku sangat membutuhkannya.

°°°°чч°°°°

Sepertinya hidung ku sudah rusak karena terlalu sering aku pakai untuk menyedot. Aku merasa sudah hampir kehilangan kemampuan penciuman ku. Saat orang mengatakan ada sebuah aroma kurang sedap, aku tidak dapat menciumnya, itu seberapa buruknya indra penciuman ku saat ini. Jadi, alternatif apa yang bisa aku dapatkan agar aku tidak benar-benar kehilangan salah satu indra ku tetapi aku juga tidak akan kehilangan salah satu sensasi indah ku? Apalagi kalau bukan versi cairnya? Rad selalu menawarkan sebelumya, namun tidak pernah aku terima karena aku dengar itu lebih mengena dibandingkan snow, tapi sekarang, sepertinya itu satu-satunya pilihan aman ku, plus, harganya juga lebih murah, dan pembawaan kemasannya juga jauh lebih praktis kalau dibandingkan snow.
"Kau selalu siap sedia, babe" ya, aku sekali lagi kembali dengan Mark. Aku memang ingin melakukan percobaan kiri kanan, tapi bukan berarti aku se-adventurous itu. Aku tidak ingin disalahgunakan saat aku terlalu teralih untuk membela diri ku sendiri. Jadi lah aku terus kembali pada Mark yang dapat diandalkan keselamatannya.
"Aku tidak suka menginginkan sesuatu dan tidak mendapatkannya" ucap ku mengangkat bahu
"Kenapa kau tidak bisa jadi milik ku saja?" Mark mengeluh di sisi ku, menarik ku untuk berada lebih dekat padanya "kita berciuman, kita saling sentuh, kenapa kau tidak bisa jadi milik ku?" Lanjutnya menaruh wajahnya di leher ku
"Kenapa kau ingin itu?" Tanya ku menarik rambutnya agar aku bisa menatapnya
"Karena aku ingin memiliki mu seutuhnya" aku kadang masih tidak mengerti ada apa dengan pria yang menganggap seorang wanita hanya sebagai "properti" yang bisa dimiliki
"Aku bukan barang yang bisa kau miliki, Mark" balas ku melepas rambutnya
Mark menghela nafas di sisi ku "kenapa kau tidak ingin menjadi pacar ku? Tidak seperti kau juga sedang berhubungan dengan pria lain" dan kalimatnya langsung membuat ku kembali memikirkan kepergian pria itu. Great!
"Karena aku hanya menggunakan mu untuk tubuh mu saja" balas ku datar
"Tidak ada bedanya kalau aku menjadi pacar mu" apa ia sungguh memaksa ku menjadi pacarnya?
"Aku tidak ingin status dan segala tetek-bengek dari pacaran, aku tidak ada waktu untuk itu" balas ku. Kalau ia masih terus memaksa ku, aku akan pergi dari sini saat itu juga
"Pria itu sudah pergi, dia tidak akan kembali, kenapa kau-"
"That's it!" potong ku berdiri dan melangkah pergi "aku akan pergi" aku tahu Mark akan menarik tangan ku dan menahan ku, jadi aku menyembunyikan tangan ku sesaat aku melewatinya dan membuatnya menggapai hanya udara.
Tapi aku seharusnya tahu ia keras kepala, "Taylor!"
"Tinggalkan aku sendiri, Mark!" Sahut ku mengibaskan tangannya yang sudah menggapai ku
"Aku tahu pria itu adalah sebabnya" apa maksud dia? "Dia adalah pria bajingan yang kau maksud saat kita pertama betemu" duh.. Semua orang yang pernah bertemu pria itu juga bisa melihatnya "aku ingin membencinya, tapi aku tidak bisa karena dialah alasan kita bertemu" kenapa ia berbicara gombal seperti ini...
"Kau mengatakan ini semua karena...." Ucap ku menggantung
"Karena apa yang kau rasakan untuk pria itu adalah apa yang aku rasakan untuk mu" hmm...
"Annoyed, angry, pissed off, and hate him?" Walaupun aku tahu perasaan apa yang sebenarnya Mark maksud saat ini
"Bukan," Mark menggeleng pasrah "in love, Taylor. Aku jatuh cinta pada mu"
"Luar biasa" aku mengerlingkan mata ku
"Memang"
"Tidak, aku bermaksud mengatakan luar biasa dalam bentuk sarkasme, Mark!" Balas ku keras "kau tidak mengatakan pengungkapan perasaan di sebuah club saat kau telah minum dan mengobat!"
"Tapi aku tahu perasaan ku, Taylor, aku selalu tahu" ucapnya menggeleng "sejak awal aku betemu dengan mu, aku tahu" man, this guy is chessy as fцck!
"Tinggalkan saja aku sendiri" ucap ku berbalik
"Tidak!" Ia menggeleng "aku tidak akan meninggalkan mu sendiri" Apa ini yang pria itu rasakan saat aku bersamanya? Memaksanya melakukan sesuatu saat sebenarnya ia tidak begitu menginginkannya? Karena kalau iya, aku mengerti mengapa ia pergi begitu saja tanpa mengucapkan perpisahan.
"Aku tidak sedang mood, Mark" ucap ku datar "lepas tangan mu, dan biarkan aku berpikir" dia masih tidak melepas tangan ku "fine! Harsh truth. Kau tidak ku anggap lebih dari teman yang bisa ku ajak bercumbu. Kau tidak lebih dari teman yang menemani ku minum dan tinggi, karena melakukan dua hal itu sendirian sangat menyedihkan. Kau, tidak akan pernah lebih dari status teman, karena kau tidak akan bisa menggantikan pria itu!" aku merasa jahat sekali mengatakan itu "aku berpikir untuk mempertimbangkan pengakuan mu, tapi kau keras kepala ingin menahan ku, jadi itulah keputusan ku"
"Aku rasa aku tidak bisa menjadi hanya sekedar teman mu" ucapnya melepas tangan ku. Akhirnya
"Kalau begitu resmi sudah pertemanan kita berakhir" ucap ku mem-final-kan keputusannya "selamat tinggal, Mark" setelah itu, aku berbalik menuju pintu keluar club
Ada banyak club di kota ini, aku rasa aku akan bisa kembali menemukan seorang "Mark" yang baru di salah satunya. Bukan masalah.

Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang