AKU HANYA PERNAH sekali kemari, tapi orang-orang telah mengenal ku dengan nama. Saat aku berjalan menuju tempat perkumpulan utama, orang-orang menepuk bahu ku layaknya aku adalah seorang langganan di tempat ini. Bagaimana bisa mereka mengingat ku walaupun aku hanya pernah sekali ke sini? Sudah ku duga sejak awal tempat ini adalah tempat aneh
"And the lost Princess finally return!" Yang berbicara bukanlah orang yang kau kira, dia bukan pria itu
"Hanya untuk sesaat" balas ku mengangkat bahu
"Atau lebih tepatnya untuk mencari dealer baru." tentu saja dia tahu "berita tersebar sangat cepat di lingkungan ini"
"Itu alasan ku di sini" ucap ku tidak melihat gunanya mengelak. Mendengar jawaban ku Hannah Montgomery memberikan ku anggukan mengerti
"Kau terlihat jauh berbeda dari saat terakhir aku melihat mu, Taylor," ucapnya lalu mengajak ku berjalan lebih dalam "kau terlihat... lebih tua" lanjutnya
"Oh ya?" Respon ku malas
"Tidak mood untuk basa-basi, huh?" Hannah Montgomery menoleh pada ku tertawa "baiklah, aku akan mengenalkan mu pada my guy"
Hannah Montgomery meraih tangan ku dan menarik ku berjalan lebih cepat bersamanya menuju tempat terpencil di dalam ruangan besar khusus ini. Kita melewati banyak sekali asap pekat yang aku tahu secara spesifik dari aromanya sebagai grass, kualitas yang tinggi, bukan yang murahan, aroma keduanya berbeda. Aku berbicara berdasarkan pengalaman, jadi percayalah.
"Rad, Taylor, Taylor, Rad" ucap Hannah Montgomery menujuk masing-masing kami saat kita berhenti di hadapan seorang pria muda yang ku tebak usianya tidak lebih daripada 30 tahun "dia butuh koneksi baru"
"Sure" ucapnya setelah menilai ku atau semacamnya "selama kau bertanggung jawab tentangnya, babe" lanjutnya masih menatap ku penuh penilaian
"Dia bersih" balas Hannah Montgomery yakin "Monty dealer-nya dulu"
"Ah, malang sekali nasib bocah itu" ucap Rad duduk lebih tegak
"Aku tidak peduli padanya" ucap ku datar
"Cold hearted..." Rad meringis mendengar kalimat ku "jenis yang paling aku sukai" sekarang ia tersenyum "apa yang kau butuhkan, Taylor?"
Aku memberitahunya apa saja yang aku inginkan dan berapa banyak. Aku rasa aku sedikit melihat keterkejutan di mata Rad saat ia mendengar benda-benda yang aku sebutkan, namun ia tidak berkata apapun dan terus mencatat apa yang aku butuhkan. Saat aku sudah selesai mendiktekan nama-nama yang aku inginkan, aku mengadahkan kepala ku, dan untuk pertama kalinya sejak waktu yang lama, aku bertemu dengan mata pria itu lagi. Dan tetap masih, jantung ku melompat karenanya.
"Oh, lihat! Sepupu ku ada di sini!" Aku tidak perlu kau memberi tahu ku, Hannah Montgomery, aku memiliki mata yang masih mampu melihat "aku masih tidak tahu apa masalah kalian sampai kalian saling berhenti bicara pada satu sama lain..." lanjutnya terlihat ragu menatap kami berdua°°°°¢¢°°°°
Tidak ada satu hal pun yang berubah darinya. Dia masih sama seperti yang aku ingat. Mungkin rambutnya memang sedikit berbeda, oh, dia juga bercukur. Aku tidak tahu mengapa, tapi ia terlihat lebih tua seperti itu... Ugh, aku membenci diri ku saat menyadari kalau aku merindukan kehadiran pria itu bersama ku, menjemput ku setelah pulang kampus, membawa ku pergi-pergi, bahkan aku merindukan cara bicaranya, senyumnya, seringaiannya, dan tentunya, suaranya. Aku merindukan pria itu tanpa ku sadari. Mungkin aku memang jatuh cinta padanya dan bukan hanya memiliki sebuah perasaan suka biasa.
"Aku kira kau sudah mempelajari pelajaran mu" setelah waktu yang lama, pria itulah yang memecahkan rekor saling diam kita "apa yang terjadi? Kenapa kau kembali di sini?"
"Aku kira aku diterima di sini," balas ku berusaha terdengar cuek "lagipula, bukankah aku bagian dari kalian?" Lanjut ku bertanya
"Memang" ucap pria itu lalu mengambil ruang duduk di sisi ku "sudah ada gagal tes kah?" Apa dia serius? Dia ingin membicarakan nilai ku? Wow! Pria ini, sangat tidak dapat dipercayai.
"Mengejutkannya, aku selalu menadapat nilai di atas rata-rata" balas ku bangga
"Dan bagaimana kecanduan mu?" Pertanyaannya mengejutkan ku, dan aku rasa keterkejutan ku terlihat di wajah ku karena selanjutnya pria itu berkata "come on, kau pikir aku bodoh? Aku bisa melihat kau tahu?"
"Melihat apa?" Tanya ku pura-pura bodoh
"Your habit" ucapnya mencolek hidung ku "dan yang lainnya" sekarang ia menaruh tangannya di dagu ku dan mengangkat kepala ku untuk menatapnya "aku terkejut kau masih terlihat utuh saat ini" tambahnya memperhatikan wajah ku dengan seksama
"Seperti yang selalu aku katakan, karena aku tahu batas ku" balas ku yakin, dan pria itu tertawa lantang
"Kau dan batas mu" ucapnya di sela-sela tawa "what a bullshit" dia melepaskan dagu ku dengan kasar
"Jangan kau menghakimi ku," ucap ku ketus "kalau aku memang melupakan batas ku, itu salah mu"
"Salah ku? Bagaimana bisa itu jadi salah ku?" Ia menatap ku kesal "semuanya adalah keputusan mu, jangan salahkan aku"
"Kau yang memulainya" ucap ku singkat
"Tapi aku bukan yang pertama membuat mu mencoba" balasnya difensif
"Aku tidak pernah mencoba narkoba" balas ku mengingatkan "kau, menggerakkan ku untuk mencoba"
"Karena kau menginginkannya! Aku hanya memberikan dorongan. Semuanya kembali lagi pada diri mu" aku tidak tahu apa dia kesal atau marah saat ini
"Guys... bukan tempat yang tepat untuk memulai lover's quarrel" ejek Hannah Montgomery sambil tertawa jahil, mengambil perhatian kami
"Shut up, Han! Urusi saja pacar dealer mu itu, ini urusan ku dan Taylor. Stay out of it!" Desis pria itu tajam kepada sepupunya
"Kenapa kau sangat tegang, Cous?" Dan Hannah Montgomery tidak berhenti mengolok sepupunya "salah tingkah karena bertemu kembali sebelum kau siap?" Mengapa ia terus mengolok sepupunya saat terlihat jelas pria itu sedang memiliki mood yang buruk?
"Kau beruntung kau seorang wanita" desis pria itu sebelum berdiri dari sofa tempat kita duduk dan menarik ku pergi bersamanya. Kemana ia menyeret ku?!°°°°¢¢°°°°
Jawabannya: pulang. Dia mengantarkan ku pulang saat penghujung hari masih panjang. Saat ini baru jam 9! Dan ini akhir pekan, aku tidak memiliki jam malam walaupun dengan kejadian tertangkap pernah terjadi. Sejak kapan pria itu menjadi membosankan?
"Kenapa kau mengantarkan ku pulang?" Kita tidak berbicara sedikit pun saat perjalanan
"Apa masalah mu?" Kita saat ini berhenti tepat di depan gerbang rumah ku
"Apa maksud mu?" Aku menoleh menatapnya
"Kau tidak bergantung pada obat-obatan kalau kau tidak memiliki masalah," ucapnya masih tidak menatap ku "kau butuh booster?"
"Itu sudah bukan urusan mu lagi," balas ku bergerak mengambil tas ku "sudah bukan lagi menjadi urusan mu sejak lama" lanjut ku sebelum meraih gagang pintu dan keluar mobilnya.
Well, sepertinya hari ini, aku akan menyelesaikan hari ku lebih cepat dari hari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Manorwood
ChickLitApa yang terjadi saat seorang gadis bertemu dengan pria idamannya? Gadis akan jatuh cinta pada pria itu. Gadis akan berusaha mendapatkan pria itu. Gadis akan merubah dirinya untuk pria itu. Lalu apa yang akan terjadi saat gadis...