SETELAH KEADAAN YANG terus naik turun selama beberapa hari, akhirnya Taylor berada dalam keadaan stabil dan diijinkan untuk pulang. Di tangan kirinya, terdapat bekas luka memanjang yang akan selalu mengingatkan dirinya tentang apa yang telah ia lakukan hari itu, dia mungkin bisa berbohong pada semua orang tentang bagaimana ia bisa mendapatkan bekas luka memanjang itu sesuka hatinya, tapi kita semua tahu yang sebenarnya terjadi. Tenang, aku tidak akan mengingatkannya atau semacamnya, aku tidak sekejam itu. Aku akan membiarkannya berbohong sesuka hati, mengarang cerita tentang bekas lukanya, itu urusan dia dan hanya dia. Itu adalah tubuhnya, aku tidak berhak untuk mengaturnya sedikit pun.
"Kenapa kau terus menatapi wanita itu?" Tanya wanita di hadapan ku
"I'm sorry?" Balas ku bingung
"Yeah, kau seharusnya merasa begitu melihat ku yang jelas lebih menarik dibandingkan siapapun dia" balasnya menyibakkan rambut panjangnya ke belakang bahu
"Indeed?" Balas mu menyeringai. Sungguh, sudah lama tidak ada wanita yang datang menggoda aku seperti ini, aku selalu bersama Taylor, dan dia kurang lebih selalu mengusir siapapun wanita yang ingin mendekat, tidak seperti aku keberatan, I don't need a new pцssy, walaupun memang aku tidak pernah mendapatkannya dengan Taylor, tapi bagian dia yang lain bisa dikatakan cukup memuaskan, entah bagaimana.
"Aku cukup yakin aku bisa lebih menyenangkan mu dibandingkan dengan dia" Yeah, aku tidak meragukan itu, dia terlihat cukup menyenangkan
"Kau ingin minum?" Tanya ku menujuk bar dengan kepala ku
"Yeah" wanita itu tersenyum lebar mendengar tawaran ku
"Dalam waktu sebentar" ucap ku saat melihat Taylor sudah berjalan pergi dengan seorang pria. Damn she's super slick! Aku bisa mendengar siapapaun wanita yang mengajak ku bicara tadi memprotes "aku akan segera kembali" sahut ku sebelum mengejar Taylor yang hampir menghilang di kerumunan club goers. "Nope! Gotcha! Kau sudah berjanji, tidak kali ini, Taylor" aku menahan tangannya
"Damn it!" gerutunya kesal "aku kira kau teralih dan tidak akan menyadari kepergian ku!" Lanjutnya masih menggerutu
"Antara kau menepati janji mu atau kau bisa duduk di atas sana dengan teman-teman preppie Landon" ancam ku santai sambil menujuk ke lantai VIP
"Ugh, tidak terimakasih" Taylor mengidik geli
"Siapa yang tahu kau mungkin menemukan calon suami mu di sana" goda ku jahil
"Dan membebaskan mu dari babysitting duty?" Balasnya memancing "nah.."
"Mungkin kau harus" ucap ku setelah kembali berpikir "itu lebih aman"
"Ini bukan pertama kalinya aku ke club, Zac!" Balasnya tertawa "and I'm sober, not a single drop" lanjutnya meyakinkan
"Knee his balls" ucap ku mengingatkannya
"Aye, aye, boss," Taylor berpura-pura salut sambil menyeringai "sekarang temui wanita yang masih menunggu mu di bar itu"
Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku tidak akan menceritakan satu hal pun yang tidak melibatkan Taylor. Jadi aku akan melewatkan bagian ini.°°°°ㅎㅎ°°°°
Hanya karena ia mengurangi minum alkohol bukan berarti ia juga mengurangi yang lain, malah mungkin mengurangi alkohol membuat ruang baru untuk penggunaan obat, aku tidak tahu lagi pill macam apa yang ia masukan ke dalam tubuhnya itu, banyak sekali aku tidak lagi bisa mengikuti. Rad bukan lagi supplier dia satu-satunya, dia memiliki "pria" lain untuk rekreasi dia ini. Sungguh aku tidak tahu bagaimana dan kapan ia menemukan pria ini mengingat aku selalu bersamanya dan aku tidak pernah tahu apapun tentang pria ini sampai beberapa saat yang lalu saat ia memberikan "the usual" pada Taylor.
Semakin kemari, aku semakin sadar kalau yang aku ceritakan hanya seberapa kacaunya Taylor dan tidak pernah tentang hal yang baik. Biar ku ingat apakah ada hal menarik untuk diceritakan yang tidak melibatkan kekacauan Taylor... oh ya, ada, walaupun sepertinya kalau Taylor tahu aku menceritakan yang ini ia tidak akan setuju karena kisah yang satu ini sedikit melenceng dari tujuannya, tapi biarlah, kisah ini terlalu depresi kalau aku selalu menceritakan tentang kejatuhannya. Sesekali aku harus menceritakan tentang kebahagiaannya.°°°°ㅎㅎ°°°°
Di tengah-tengah semua kekacauan, untuk sesaat kita menemukan kebahagiaan, dan percaya atau tidak, Landon akhirnya mengakui kalau ia memang peduli pada Taylor, maksud ku, walaupun ia tidak mengakuinya, dia berada di sana setiap hari saat Taylor sedang recovery dalam ICU sudah cukup menunjukan kepedualiannya, tidak ada lagi alasan yang bisa mendukung pengakuan tidak pedulinya. Yang membuat hal yang terjadi selanjutnya tidak menjadi sebuah pertanyaan besar.
Hal yang aku bicarakan saat ini adalah sebuah liburan, dengan Landon dan pacarnya. Kalau aku bisa menceritakan kisah ini, sudah jelas aku menjadi bagian dari liburan itu juga bukan?Kita pergi hanya berempat, dan tentu saja di luar sepengetahuan sang paman dan tante. Mereka mungkin berpikir Taylor yang tidak pulang berhari-hari berarti ia kembali mendaftarkan dirinya di looney bin dan dalam waktu dekat mereka akan segera menerima bill biaya dari tempat tersebut untuk selama masa tinggal Taylor di sana. Yeah, mereka memang akan menerima bill, hanya saja bukan dari tempat yang mereka kira, dan dengan harga yang double karena Landon juga ikut serta. Ternyata Landon bukanlah anak dambaan orang tua seperti yang aku kira sebelumnya, he is quite a rebel, terutama sejak ia memegang kartu kredit tanpa limit ayahnya.
Mari tidak bicarakan kemana tepatnya kita pergi dan lebih fokus akan apa yang kita lakukan selama liburan ini, yang bisa aku katakan sebagai dua minggu bersih tanpa obat-obatan, alkohol, dan benar-benar sepenuhnya murni petualangan. Benar-benar sebuah detoksifikasi dari apapun perkotaan, sangat baik untuk pemulihan Taylor.
Selama liburan ini, kita tidak tidur di hotel, kita menggunakan tenda, yang kita beli tepat sebelum kita berangkat kemari bersama dengan segala macam hal yang kita butuhkan selama liburan kita ini.
Okay, jadi apa yang sebenarnya kita lakukan? Kita memanjat gunung. Sesuatu yang sudah lama tidak aku lakukan sejak SMA, yang berarti 7 tahun lalu, sungguh aku merasa tua, walaupun memang aku belum kepala 3 ataupun akan mendekatinya, well, hampir sebenarnya, dalam 5 tahun lagi, tapi itu tidak penting, kita tidak di sini untuk membicarakan umur ku. Kita di sini untuk membicarakan Taylor dan saat membahagiakan untuknya.
Ada banyak sekali tawa dan lelucon dalam liburan kita ini. Aku menemukan banyak hal tentang Taylor yang tidak akan pernah akan ia akui kalau saja kita tidak duduk di api unggun ini bermain 20 pertanyaan, aku juga tidak akan mengenal Landon lebih dalam kalau tidak karena saat yang sama. Aku sungguh tidak menyangka ternyata Landon adalah pria yang jauh berbeda dengan banyak lapisan yang menipu. Tidak ada penyesalan aku setuju ikut dengan mereka, ini sangat menyegarkan dan jarang bisa terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Manorwood
ChickLitApa yang terjadi saat seorang gadis bertemu dengan pria idamannya? Gadis akan jatuh cinta pada pria itu. Gadis akan berusaha mendapatkan pria itu. Gadis akan merubah dirinya untuk pria itu. Lalu apa yang akan terjadi saat gadis...