KENAPA? KAU BERTANYA, kenapa saat pria itu membuka pintunya hal pertama yang muncul dalam kepala ku adalah "holy shit"?
"Jawaban ku adalah karena disana, aku melihat dua orang yang terang-terangan berhubungan sex, dan tidak hanya itu, aku melihat banyak substansi ilegal. Bubuk putih yang secara terang-terangan di letakkan di meja membentuk garis-garis tipis. Dan pria itu mengatakan ini adalah acara penginisiasian ku? Aku tidak percaya.
"Manorwood adalah sebuah tempat?" Tanya ku tidak mengerti
"Manorwood adalah kita, ini adalah tempat utama kita bermain" balasnya bangga
"Ku kira Manorwood hanya yang diundang boleh hadir?" Aku menatap ke arah Kieran dan Katya
"Katya dan Kieran... mereka memiliki ijin khusus" balas pria itu sebelum mendorong ku masuk. Dibutuhkan beberapa saat untuk ku mengerti apa maksud kalimat pria itu
"Mereka pengedar, huh?" Pria itu tidak perlu menjawab dengan kata-kata, senyumnya sudah cukup menjawab pertanyaan ku "tentu saja"
"Tapi mereka memang teman dari kota asal ku" ucapnya lalu merangkul ku dan menarik ku ke bagian yang lebih tidak berasap. Ku rasa aku bisa tinggi hanya dengan hadir di sini saja "kau bisa melakukan apapun di sini, tidak akan ada yang menghakimi, kita bebas" terlalu bebas pastinya...
"Aku tidak percaya ini..." aku melihat sekitar "ada pasangan yang berhubungan sex tepat di depan pintu" ucap ku menujuk ke tempat sebelumnya "apa mereka tidak punya rasa malu?"
"Aku secara personal tidak akan pernah melakukan itu," ia tertawa "itu terlalu... tidak tahu malu, terlalu seperti dalam sex club, but, kita tidak boleh saling menghakimi di sini" lanjutnya lalu berputar seperti mencari seseorang
"Kau mencari siapa?" Tanya ku mengikuti tatapannya
"Kelompok kita, mereka telah berpindah" gumamnya asal "ah, itu dia mereka" tanpa mempertimbangkan ku yang berkaki pendek, ia berjalan menuju kelompok kita dengan cepat, saat masih merangkul ku. Bayangkan itu.
Sorak-sorai ramai terdengar saat aku dan pria itu muncul. Mereka menyahutkan sesuatu yang aku tidak bisa dengar jelas karena keramaian musik dan pembicaraan orang-orang. Saat kita sudah cukup dekat dengan mereka, mereka memberikan ruang untuk aku dan pria itu duduk. Ruang yang sempit untuk bisa dikatakan nyaman, bahkan bukan lagi hanya terlalu sempit lagi, aku kurang lebih hampir duduk di pangkuan pria itu. Yang tak lama setelah itu bukan hanya hampir lagi, aku memang duduk di pangkuan pria itu setelah pria itu merasa terlalu sempit saat kita duduk bersisian seperti itu. Aku tidak yakin apakah itu sebuah hal baik atau malah hal buruk...
"Want a cig?" Tawarnya menyodorkan kotak rokoknya, yang aku terima, dan dia bakarkan untuk ku "kita harus memesan" dia melihat ke belakang dan memanggil pelayannya
Aku tidak memiliki masalah saat hanya harus duduk di pangkuannya, tapi sekarang aku memiliki masalah, karena saat ini, tangan pria itu bersinggah di paha ku, dan hal itu menciptakan berbagai macam sensasi yang sangat tidak bisa ku jelaskan. Aku menyimpulkan, duduk dipangkuannya adalah hal buruk yang disaat yang sama baik.
Pria itu memesan untuk ku, seperti selalu. Dia selalu memilihkan minum ku, tidak seperti aku keberatan, karena dia lebih tahu dari ku dan selera dia tidak begitu buruk, aku selalu menyukai minuman yang ia pesankan untuk ku, belum pernah sekalipun aku kecewa dengan pilihannya. Jadi mengapa harus berubah sekarang, kan?Seseorang dari seberang meja memanggil nama pria itu, namun ia tidak bisa melihat sumber suaranya karena tubuh ku menutupi pandangannya, jadi ia mengubah posisi duduk ku menjadi lebih intimate dari sebelumya. Aku bisa mencium wajahnya dari posisi ku saat ini, dan itu sungguh membuat khawatir.
Bagaimana kalau aku mabuk dan tergoda untuk melakukan hal itu? Dia tidak akan suka kalau aku melakukan itu. Pertemanan kita akan renggang dan aku akan kehilangan kesempatan ku untuk bertemu dengannya lagi mengingat ia sudah selesai kuliah. Aku sangat tidak ingin itu. Aku harus bertingkah laku dengan sikap terbaik ku.
"Kau akan suka yang ini," ucap pria itu mengambil gelas yang pelayan ulurkan sebelum bahkan menyentuh meja "ayo" ucapnya lagi saat aku belum bergerak mengambil gelas yang ia sodorkan
"Manis atau keras?" Tanya ku memastikan, jadi aku tahu apa yang akan ku hadapi
"Bagaimana kalau keduanya?" Balasnya mengambil gelasnya sendiri lalu tersenyum "cheers, Princess" dia menabrakkan gelasnya dengan gelas ku sebelum menegak habis minumannya dalam satu kali tegak. Aku melakukan yang sama
Pria itu benar, minuman ini percampuran antara manis dan keras. Aku menyukainya
"Kau menyukainya?" Aku mengagguk dan pria itu menyeringai "kau ingin lagi?" Aku kembali mengangguk "you got it!" Dia kembali memesan kepada sang pelayan
Saat aku sampai ditegakkan ke tiga, sesuatu yang tidak disangka terjadi. Aku benar-benar baru saja selesai menghabiskan gelas ku saat pria itu menarik dagu ku dan memberikan ku sebuah ciuman yang dalam, tepat di bibir ku. Aku bukan yang menginisiasi hal ini. Aku bersikap baik, dia mencium ku. Bukan karena tantangan ataupun mabuk, dia masih sadar, dan jelas tahu siapa yang ia cium saat ini. Pria itu mencium ku tanpa paksaan dan atas kemauan sendiri. Apa yang sedang terjadi?! Apa aku sedang dikerjai?
"Apa kau tahu kalau bibir mu kenyal seperti gummy bear?" Tanyanya saat ia melepas bibir ku
"Apa itu hal buruk?" Aku harus tahu
"Tidak" lalu ia kembali melakukannya lagi
Aku adalah seorang makeout virgin. Aku tidak tahu bagaimana caranya melakukan sebuah ciuman panas, aku kurang lebih merasa seperti sedang memberikan liur ku kepadanya karena aku benar-benar tidak tahu apa yang aku lakukan. Anehnya, pria itu tidak mengkomplain apapun, ia terus melanjutkannya, bahkan mengangkat ku ke posisi yang lebih "nyaman". Apa yang harus aku lakukan dengan tangan ku? Apa aku harus menyentuh rambutnya? Menyilangkan ke belakang lehernya? Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin hanya membiarkan tangan tangan ku lunglai tanpa guna di sisi tubuh ku. Aku harus melakukan sesuatu dengan tangan ku!
Seperti dapat mendengar dilema ku, pria itu mengambil tangan ku dan membawanya ke belakang lehernya, dia melepas bibir ku sesaat untuk mengatakan "relax, Princess, ini bukan ujian akhir" lalu kembali lagi melumat bibir ku. Relax. Pria itu menyuruh ku untuk relax. Ya, dia mungkin bisa merasakan ketegangan ku di bibir ku. Aku harus relax. Aku menginginkan ini bukan? Biarkan diri ku berjalan dengan sendirinya, yang harus aku lakukan hanya membiarkan diri ku bebas. Tidak lagi menahannya. Karena aku menginginkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Manorwood
ChickLitApa yang terjadi saat seorang gadis bertemu dengan pria idamannya? Gadis akan jatuh cinta pada pria itu. Gadis akan berusaha mendapatkan pria itu. Gadis akan merubah dirinya untuk pria itu. Lalu apa yang akan terjadi saat gadis...