= 14 =

176 16 0
                                    

Taylor | Him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taylor | Him

AKU TIDAK MEMBALASNYA semalam. Aku memperlakukannya seperti ia biasa memperlakukan ku, membaca tanpa dibalas. Dan sekarang, aku melihat 3 notifikasi pesan darinya. 2 dari semalam dan 1 baru masuk 5 menit yang lalu. Haruskah aku membacanya sekarang atau menunggu siang?
Aku memutuskan sekarang adalah waktunya.

Aku tidak akan membantu mu semakin kecanduan
Ingatkan aku untuk berhati-hati lain kali
Feeling better?

Kenapa ia peduli? Semalam ia tidak peduli. Semalam ia bersikap bajingan. Kenapa ia peduli?

Oh... jadi sekarang kau mengabaikan ku?

Bajingan

Diam. Aku sakit kepala.

Kalau ia membalas ku nanti, aku tidak akan membalasnya lagi. Agar dia tahu bagaimana rasanya diabaikan saat kau mengirimkan sesuatu yang masih merupakan topik terbuka.

Apa kau benar-benar mengalami withdrawal symptoms setelah baru sekali mencoba snow?
Itu hampir mustahil
Atau jangan-jangan itu relapse?
Kau belum pernah mencoba cocaine sebelumya bukan?
Taylor!
Taylor!
Goddamn it!

Lalu ia menelpon ku, yang jelas, aku abaikan tidak ku angkat. Aku tidak berbohong ataupun asal bicara saat aku mengatakan aku sakit kepala. Aku memang sakit kepala, aku juga mual, dan seluruh badan ku terasa pegal. Lengkap sudah penderitaan ku.

Jawab telepon ku.
Aku tahu kau ada di dekat HP mu.

Masih bertingkah seperti bajingan. Haruskah aku terus mengabaikannya?

Kau tidak pernah jauh dari HP mu.

Sekarang ia membuat ku terdengar seperti seseorang yang tidak memiliki kehidupan di dunia nyata. Seperti semua dunia ku berada di dalam dunia virtual

Apa peduli mu?

Membaca jawaban bajinannya, sekarang positif aku tidak akan menjawabnya lagi

Aku tidak peduli.

°°°°¢¢°°°°

Setelah percakapan itu, kita tidak saling mengontak satu sama lain lagi. Dia diam, aku juga diam. Walaupun sebenarnya aku merindukan dia, tapi apalah. Dia hanya seorang pria, dia bisa digantikan. Aku tidak butuh dia untuk melakukan apapun sejak sekarang ia telah membuka semua pintunya untuk ku. Aku bisa dengan mudah mengaksesnya. Aku ingin minum, datang saja ke bar. Aku ingin benda ilegal, datang saja ke tempat berkumpul utama. Aku ingin mencium seseorang, datang saja ke club. Semuanya menjadi mudah setelah ia bukakan pintunya untuk ku. Aku tidak butuh dia lagi.
"Kau dan pria itu bermasalah lagi?" Clair duduk di kursi kosong di sisi ku
Dari ketiga teman ku, Clair hanyalah yang tersisa masih bersedia berbicara pada ku. Shawna dan Zara sudah lama berhenti berbicara pada ku sejak mereka menyadari perubahan ku. Mereka menyadari aku bukanlah Taylor yang sama dengan yang mereka kenal dulu, karena mereka bilang kalau Taylor yang dulu adalah gadis baik-baik yang tidak akan pernah terpengaruh dengan ajakan laki-laki untuk menyilang dari jalan yang benar. Hari itu, hati ku benar-benar patah, beruntung ada pria itu yang siap membuat perasaan ku tumpul dengan minuman-minuman rekomendasiannya dan beberapa hirupan ganja.
"You know it, Clair" balas ku pelan
"Kalian bermasalah seperti sepasang kekasih saja" ucapnya tertawa pelan "apa lagi masalahnya sekarang?"
"Dia bajingan yang tidak peduli orang lain" eluh ku ketus
"Bukankah kau sudah tahu itu sejak awal?" Clair menatap ku bingung "itu adalah bagian dari pesonanya bukan?"
"Ya, tapi tetap saja lama-lama aku kesal" ucap ku geram. Aku ingin menghancurkan sesuatu. Apapun. Sungguh ingin menghancurkan.
"Aku biasanya baik dalam memberikan saran, tapi aku tidak tahu harus berkata apa saat ini," ucap Clair ragu "mungkin kau bisa menemukan pria baru untuk menggantikannya?" Lanjutnya bertanya
"Aku memang berencana melakukan itu. Sudah waktunya aku melihat yang lain dan berhenti mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah aku miliki. Sudah waktunya aku berhenti bermimpi dan menyadari kenyataan yang sebenarnya" balas ku menatap Clair "aku memiliki batas ku. Aku tidak akan membiarkan dia melakukan ini pada ku. Aku akan menemukan pria baru, dan dia akan menyesal"
"Itu dia semangatnya! You go girl!" Clair menarik ku ke dalam pelukannya, memberikan ku semangat hanya dengan sebuah pelukan polos.
Aku akan menemukan pria baru dan meninggalkan pria itu di belakang, bersama memori-memori yang akan tersusun rapi di dalam brankas memori untuk dikunci rapat. Aku akan melupakan pria itu.

°°°°¢¢°°°°

Malam itu, aku memang menemukan pria baru. Tidak seperti perasaan yang aku dapatkan saat pertama bertemu dengan pria itu, tetapi cukup untuk bisa ku simpulkan sebagai sebuah ketertarikan. Dia sangat-sangat masuk dalam kartegori type ku, tidak seperti pria itu yang entah bagaimana bisa membuat ku tertarik saat dia hampir tidak masuk dalam type yang biasa aku inginkan. Mungkin pesona dia yang membuat ku tertarik. Mengapa aku masih saja membicarakan tentang pria itu?! Aku kan sedang mengincar pria baru itu!
"Apa aku pernah melihat mu di sini sebelumnya?" Tanya ku basa-basi
"Apa itu yang terbaik yang kau punya?" Balasnya tersenyum
"Aku bukan tepatnya flirtexpert" balas ku menyeringai "aku hanya melihat pria manis dari seberang ruangan dan berpikir untuk segera menyapanya sebelum diselak yang lain"
"Nah, yang itu lebih baik" pria baru itu kembali tersenyum lalu memutar tubuhnya untuk menatap ku sepenuhnya "tidakkah kau ingin tahu nama pria manis ini?"
"Boys first" balas ku menggigit pojok bibir ku.
Ya, aku tahu bagaimana cara menggoda seorang pria, aku hanya memilih untuk tidak melakukannya, karena itu tidak adil. Tapi malam ini, aku akan melakukannya. Karena malam ini, aku akan melupakan pria itu.
"Aku Mark" ucapnya tersenyum terhibur sambil mengulurkan tangannya
"Hey, Mark, aku Taylor" balas ku menjabat tangannya, yang mengejutkan, cukup lembut "kau di sini sendirian, Mark?"
"Dengan beberapa teman," balasnya menunjuk ke belakang "kau?"
"Tidak ada teman, tapi sekarang ada kau" balas ku mengangkat bahu ku
"Bergabung dengan kami kalau begitu," duh... Memang itu tujuan ku "apa yang kau minum?"
"Apapun yang kau minum," balas ku "double" lanjut ku yakin
"Oh wow. Seseorang sedang ingin mabuk" Mark tertawa di sisi ku
"Ku beritahu kau sebuah rahasia, Mark," ucap mu mencondongkan tubuh ku "aku sedang mencoba melupakan seorang pria bajingan" lalu menarik tubuh ku kembali tegak.
They love rebound. Hampir semua pria di sini adalah binatang, saat bertemu dengan yang seperti ku, yang ingin melupakan seseorang, yang ingin sebuah pembebasan dan pembalasan, mereka akan datang seperti hiu tertarik pada darah. Semudah itu. Dan sungguh, kau bahkan tidak harus cantik, yang kau butuhkan hanya menujukkan kulit lebih banyak dan lekuk tubuh atas dan bawah. Sebelum kau salah sangka, aku tidak berpakaian seperti pelacur saat ini, hanya sebuah dress biasa, tapi cukup untuk menujukkan kalau aku bukan sebuah kantung kentang tanpa lekuk tubuh menarik.

Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang