「 37 」

98 11 0
                                    

            DIA HIDUP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            DIA HIDUP. PARA dokter berhasil menyelamatkan Taylor setelah operasi yang memakan waktu kurang lebih 18 jam yang entah apa saja yang mereka lakukan untuk meneyelamatkan sahabat ku. Aku tidak peduli, yang aku tahu, Taylor hidup, dan sekarang ia tertidur di bawah pengaruh obat bius di balik kaca transparan ICU dengan banyak kabel menyambung dari dirinya ke mesin-mesin yang berada di sisinya. Seberapapun keinginan ku untuk masuk dan menggenggam tangannya, aku tidak bisa masuk karena aku bukan keluarga, tapi setidaknya aku bisa melihatnya dari balik kaca ini dan membayangkan diri ku di dalam dan berada di posisi yang Landon tempati saat ini.
            "Apa dia pacar mu?" Seorang gadis bertanya pada ku, membuat ku menoleh padanya. Aku mengenalnya
            "Tidak, tapi dia sahabat ku" balas ku pelan, gadis itu hanya mengagguk lalu ikut menatap Taylor yang tidak bergerak, "kau Clair"
            "Bagaimana kau tahu?" Ia terlihat terkejut
            "Saat Taylor sadar dan menapak, dia suka menceritakan tentang kalian dan kehidupan kampusnya," balas ku "dia menujukan ku foto-foto kalian"
            Clair terlihat seperti akan menangis "sungguh?"
            "Dia tidak pernah berhenti menganggap kalian teman" balas ku sebenarnya tidak ingin membuatnya merasa bersalah dan mengeluarkan air mata "maafkan aku"
            "Tidak apa," Clair melayangkan tangannya "hanya saja..." ia menangkupkan tangannya ke mulut "apa yang terjadi?"
            "Dia mencoba mengakhiri nyawanya" balas ku singkat "kenapa kau di sini?"
            "Kakek ku berada di sini juga," balasnya pelan "aku tidak percaya ini. Ini semua karena dia, bukan?" Okay, tadi dia menangis, dan sekarang dia marah
            "Siapa?" Balas ku pura-pura tidak mengerti, aku tahu siapa yang Clair maksud
            "Pria itu," ucap Clair penuh kebencian "that son of a bitch!"
            "Bukan dia" balas ku, membuat wajah Clair yang berapi-api mengerut bingung
            "Bukan dia?" Semakin bingung "apa maksud mu?"
            "Bukan tempat ku untuk bercerita" balas ku kembali menatap Taylor "kau sebaiknya bertanya langsung padanya kalau kau benar-benar ingin tahu alasannya"
            "Tapi kau tahu?" Ia menatap ku curiga
            "Aku ada beberapa tebakan" balas ku menghela nafas
            "Apa dia pacarnya?" Clair tidak mengenal Landon?
            "Bukan, itu Landon, kakaknya" balas ku tidak mengerti bagaimana bisa ia tidak mengenal Landon. Mereka memang belum pernah bertemu?
            "Aku tidak tahu Taylor memiliki kakak" sepertinya itu kode ku untuk berhenti bicara "bisa kau beritahu aku kalau Taylor sudah bangun?"
            "Yea, sure" balas ku mengagguk, tapi berhenti saat sadar, "bagaimana?"
            "Aku selalu ada di kamar kakek ku, ICU 3," ia menunjuk ke belakangnya "kecuali kalau ibu ku datang atau aku sedang membeli makan," lalu ia terlihat berpikir "atau aku bisa memberi mu nomer ku" kalau saat ini kita sedang berada di situasi yang lain, aku akan berpikir ia sedang berusaha menggoda aku
            "Yeah, nomer mu lebih mudah" balas ku mengeluarkan HP ku dan memasukan angka-angka yang Clair sebutkan
            "Terima kasih, ..." tiba-tiba ia terlihat malu "aku baru sadar aku tidak tahu nama mu"
"Nama ku Zac"
            "Terima kasih, Zac" ucapnya tersenyum sebelum kembali berjalan pergi
            Aku tahu hal klise yang biasa terjadi setelah ini adalah aku menemukan diri ku tertarik pada Clair dan akan mulai mengejarnya atau semacamnya, sayangnya ini bukan macam hal klise, ini kehidupan nyata, dan menaksir pada seseorang tidak segampang melihat sekali dan langsung tergila-gila seperti di dalam novel. Okay, mungkin hanya dalam kasus jarang seperti Taylor pada pria itu, tapi aku bukan hal klise, dan Clair juga bukan type ku, atau— ugh, tidak aku tidak akan mengatakannya, aku tidak ingin dianggap rasis. Fuck, sepertinya aku baru saja secara tidak langsung mengatakan apa yang aku tidak ingin katakan. Sudahlah, biarkan saja.

°°°°ㅎㅎ°°°°

            Taylor tidak bangun selama 3 hari. Namun saat akhirnya Taylor bangun, aku tidak sedang berada di dekatnya, aku sedang pergi makan siang, dan saat Landon menghubungi ku untuk memberitahu ku berita tersebut, aku bahkan tidak menyelesaikan makan siang ku dan langsung bergegas kembali ke lantai ICU, dia mungkin saja mencari ku, mungkin itu alasan Landon menghubungi ku, siapa yang tahu? Tepat sebelum aku berbelok menuju lorong Taylor, aku bertemu dengan Clair yang sepertinya sedang menuju tujuan yang sama
            "Taylor sudah bangun" ucap ku padanya
            "Damn it! Kakek ku sedang coding, aku akan menemuinya nanti" balasnya sebelum menghilang di tikungan yang lain. Okay then, aku sudah menjalankan permintaan untuk memberi tahunya, aku sudah tidak lagi bertanggung jawab
            "Landon," panggil ku saat aku melihat pria itu bergerak mondar-mandir di depan pintu ICU "apa yang salah?"
            "Taylor tadi sudah bangun, kita berbicara sesaat, aku baru saja akan memberi tahu Taylor kalau kau akan segera datang, tapi tiba-tiba dia crashing, dan mesin-mesin di sekitarnya mulai berbunyi, dan para suster dan dokter berdatangan, mengusir ku keluar, dan sekarang aku tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam..." saat ia selesai bicara, Landon berputar menatap ke dalam ruangan yang ditutup tirai, dan ia benar-benar terlihat seperti seorang kakak yang sedang sangat mengkhawatirkan adiknya "aku sungguh berharap ia akan baik-baik saja"
            "Aku juga berharap demikian" balas ku pelan lalu bergerak untuk berdiri di sisinya
            10 menit kemudian, kita masih berdiri di tempat yang sama. Taylor sudah kembali stabil, tapi kita belum diijinkan untuk kembali masuk. Yes, aku mengatakan kita, as in aku dan Landon, sang paman memberikan aku ijin khusus melihat aku selalu ada di sini walaupun tidak diijinkan untuk masuk
            "Kenapa kalian di luar?" Tanya suara feminim dari sisi kiri ku
            "Siapa kau? Aku melihat mu dari kaca sejak dua hari lalu" tanya Landon menuduh
            "Aku Clair, teman kuliah Taylor" balas Clair mengulurkan tangan, yang tidak dibalas oleh Landon
            "Taylor tidak memiliki teman lain selain Zac," ouch, itu sedikit menyedihkan untuk Taylor "mereka semua meninggalkan Taylor karena ia seorang pecandu" kalau tidak tajam dan sarkastik, dia bukan Landon
            Clair menarik tangannya sambil menunduk "aku tidak akan menyergah kalimat mu"
            "Kau bukan temannya, jadi berhenti bersikap seolah kau temannya," Damn, that's harsh! "Sekarang kau pergi, kau membawa aura buruk dengan sikap menghakimi mu"
            "Bisa kau sampaikan padanya kalau aku meminta maaf?" Ia menatap pada ku "kalau ia sudah bangun lagi?"
            "Aku tidak bisa berjanji" balas ku mengangkat bahu
            "Itu sudah cukup untuk ku" Clair memaksakan senyum
            Sungguh, aku merasa iba pada Clair. Dari cerita yang Taylor ceritakan, dari ketiga temannya itu, Clair adalah satu-satunya yang masih berteman dengannya sampai detik-detik terakhir, walaupun memang dia juga berakhir meninggalkan Taylor dengan akhir yang buruk karena ia tidak berhasil membuat Taylor berhenti menggunakan membuat Clair ikut menjauhinya.

 Dari cerita yang Taylor ceritakan, dari ketiga temannya itu, Clair adalah satu-satunya yang masih berteman dengannya sampai detik-detik terakhir, walaupun memang dia juga berakhir meninggalkan Taylor dengan akhir yang buruk karena ia tidak berhas...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang