Taylor | Him
AKU BERHASIL MEMBEBASKAN diri ku. Aku melupakan dunia dan fokus kepada hal ini. Fokus pada pria itu. Fokus pada bibir kita yang bersatu. Fokus pada sensasinya. Lalu aku merasakan diri ku lebih ringan, dan responsif. Tubuh ku secara otomatis mengetahui apa yang harus ia lakukan, apa yang ia inginkan, secara langsung tanpa harus ada aba-aba dari ku.
Jari-jari ku sekarang berada di antara rambut-rambutnya, kadang secara refleks jari ku menjambaknya, dan dari respon yang aku dapatkan dari pria itu, aku rasa ia menyukainya.
Bibirnya tidak lagi melumat bibir ku, bibirnya sekarang telah bergerak ke leher ku, membuat ku merasakan sensasi yang tidak bisa ditahan, membuat ku mengeluarkan beberapa suara yang tidak pernah aku bayangkan akan aku keluarkan. Aku membaca situasi seperti ini di novel-novel kesukaan ku, aku selalu membayangkan diri ku berada dalam posisi karakternya, dan sekarang, aku benar-benar secara nyata berada dalam posisi sang karakter. Dan sungguh, mereka tidak berbohong saat mengatakan rasanya sangat luar biasa dan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata apapun.
"Yo, dude! Get a room!" Dan itu memecahkan mantra yang membalut kita. Pria itu melepaskan diri ku dan tertawa tepat di telinga ku. Aku secara resmi membenci siapapun yang menghancurkan momen ku dan pria itu.
"Itu sungguh sangat menarik untuk dilihat" ucap seseorang yang lain dengan nada jahil, suaranya milik seorang wanita "though... dia sedikit terlalu muda, tidakkah kau pikir?" Okay, sekarang aku tertarik siapa wanita ini
Holy shit. Itu Hannah Montgomery. Dia seorang model yang sedang naik daun. Apa yang ia lakukan di sini?
"Umur hanya sebuah angka, Han," balas pria itu santai "lagipula, Taylor tidak semuda itu, dia hanya terlihat mungil" lanjutnya menatap ku sekilas
"Okay, berapa umur mu, Taylor?" Tanya Hannah Montgomery ingin tahu
"19" ucap ku yakin
"Okay, itu sebenarnya tidak begitu buruk, setidaknya ia sudah diatas 18" Hannah Montgomery mengangkat bahunya "perkenalkan kami, douche"
"Princess, kenalkan itu sepupu ku Hannah," ucapnya sambil mengangkat ku kembali duduk di kursi, menghadap yang lain "Hannah, ini Taylor. Kau senang sekarang?"
"Princess, huh?" Ucapnya dengan nada yang menggoda, pria itu hanya memberikan satu tatapan padanya, membuat Hannah Montgomery tertawa dan mengatakan "okay, senang bertemu dengan mu, Taylor"
"Sama juga sebaliknya" ucap ku tersenyum
"Anyway, aku membawa snow. Kau tertarik?" Apa tepatnya snow itu? Apakah snow sesuatu yang aku pikirkan?
"Hell yes!" Balas pria itu semangat
Saat Hannah Montgomery mengeluarkan satu kantung kecil berisi bubuk putih dari dalam tasnya, aku tahu dugaan ku ternyata benar. Snow adalah cocaine.
"Kau menyedot juga?" Tanya ku sebelum ku sadari pada pria itu
"Kau ingin mencoba?" Pria itu mengadahkan kembali wajahnya untuk menatap ku
"Aku tidak yakin" ucap ku menggeleng
"Coba saja sekali, hun, tidak akan berefek banyak kalau hanya sekali" ucap Hannah Montgomery dari seberang meja
"Go on," ucap pria itu menyerahkan gulungan uang sebagai sedotan "coba"
"Hanya menyedot?" Aku sudah mencoba ganja, sekarang cocaine, aku benar-benar sudah berada di dunia yang berbeda dengan dunia ku yang dulu
"Hanya menyedot" balas pria itu mengkonfirmasi
Aku melakukannya. Aku menyedot cocaine ke dalam hidung ku, dan tidak merasakan apapun selain gatal karena bubuk yang tersisa. Aku pernah membaca kalau efeknya tidak langsung terasa karena tubuh harus meresapnya terlebih dahulu.
"Tidak buruk, bukan?" Pria itu menyeringai di sisi ku "kau belum akan merasakan apapun saat ini, tapi kau akan merasakannya dalam waktu dekat" lanjutnya mengambil gulungan uang di tangan ku dan menyedot untuk dirinya sendiri "kau akan?" Tanya pria itu kepada Hannah Montgomery
"Kau tahu aku tidak boleh, cousin," balasnya tersenyum "manajemen baru sangat ketat dengan pengecekan urine random" lanjutnya santai namun sorot matanya terlihat ingin "kalian berdua wakilkan aku saja"
"Kau ingin lagi?" Pria itu kembali menyodorkan gulungan uangnya pada ku "satu sedotan saja tidak cukup. Kau butuh lebih banyak untuk merasakan efek maksimalnya" dan aku dengan bodohnya menerima tawarannya tanpa pertimbangan lagi°°°°¢¢°°°°
Melihat ke belakang, aku tahu betapa terlihat bodohnya aku yang terlalu mudah dimanipulasi dengan kalimatnya. Disatu titik, aku mungkin memang sudah sadar kalau dia hanya mengejar kemenangan dari mengkorupsi ku. Some people are sick that way. Tapi entah kenapa, aku membiarkan dia melakukan itu, membiarkannya untuk tetap melanjutkan misinya. Aku seharusnya lebih pintar dari itu.
°°°°¢¢°°°°
Aku merasa seperti pecandu, walaupun sebenarnya aku baru sekali mencobanya, tapi entah kenapa aku menginginkannya lagi beberapa jam setelah aku bangun keesokan harinya, yang tidak aku hiraukan dan pada akhirnya terlupakan. Sampai saat malam hari tiba dan aku merasa seperti seseorang yang membutuhkan sesuatu dengan sangat, memaksa ku untuk menghubungi pria itu.
You're making me into an addict.
Aku mencoba memakan snack pedas untuk mengalihkan pikiran ku sampai pria itu menjawab. Aku tidak mengalihkan mata ku dari layar HP ku yang memajang window pertukaran pesan kita
Apa maksud mu?
Akhirnya ia menjawab 10 menit kemudian
Aku menginginkan snow sejak tadi pagi
Kali ini ia langsung menjawab tanpa jeda
Kau bercanda
Aku tidak yakin maksud dari jawabannya. Kenapa tidak ia bubuhkan tanda baca di sana? Akan lebih jelas dengan cara itu
Aku tidak bercanda. I'm craving for it. Sampai sekarang.
Untuk beberapa saat, pesan ku hanya ia baca saja, seperti selalu. Aku baru saja akan memintanya untuk membalas saat bubble pesan baru muncul
Setelah baru satu kali mencoba dan sekarang kau sudah ketagihan...
Aku rasa ia sedang mengejek ku dengan pesan itu
Stop it. I need solution. Bukan ejekan!
Sialan. Snack pedas ku telah habis. Aku butuh snack lain
Tidurlah. Kau akan melupakan keinginannya besok.
Itu tidak pengaruh!
Aku sudah melakukan itu dan tidur tidak membantu.
Aku membutuhkan solusi lain!
Beberapa detik tanpa jawaban darinya.
Aku tidak memiliki stok snow kalau itu yang sebenarnya ingin kau minta.
Mungkin Han punya. Aku akan bertanya.
Aku tidak membalasnya, hanya membaca pesannya dan menunggu jawaban lainnya darinya. Yang datang 5 menit setelah itu
Han tidak punya. Too bad, kau harus menahannya.
Tidakkah ia pernah mendapat craving seperti ini saat ia menyedot? Dia pasti tahu bagaimana rasanya!
I CAN'T FUCKlNG HOLD IT, YOU FUCKlNG ASS!!
Kau seharusnya tahu lebih baik!
Aku ingin marah! Bagaimana ia bisa tidak mengerti apa yang ku rasakan saat ini?
Tidak pernah mengalaminya.
Tenangkan diri mu, Taylor. Pria itu memang kadang bajingan. Tenangkan diri mu. Semuanya akan baik-baik saja. Tidurlah, berharap pria itu benar dan semuanya akan terlupakan keesokan harinya. Semuanya akan kembali normal esok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Manorwood
ChickLitApa yang terjadi saat seorang gadis bertemu dengan pria idamannya? Gadis akan jatuh cinta pada pria itu. Gadis akan berusaha mendapatkan pria itu. Gadis akan merubah dirinya untuk pria itu. Lalu apa yang akan terjadi saat gadis...