ㅠ 24 ㅠ

121 11 0
                                    

            PADA AWALNYA AKU tidak tahu apa perbedaan antara snow dan heroin, lalu datanglah pria itu untuk mengajarkan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PADA AWALNYA AKU tidak tahu apa perbedaan antara snow dan heroin, lalu datanglah pria itu untuk mengajarkan ku. Satu hal tentang hal tersebut yang ia ajarkan pada ku adalah untuk tidak pernah mencoba heroin karena itu sangat membuat mu adiksi. Dan aku berakhir tidak mendengarkannya.
Karena aku terlalu sering memakai snow persediaan Monty, yang ternyata bukan kualitas yang baik, hidung mulai bermasalah dan aku membutuhkan penggantinya, yang sama kuat dan berefek sama, atau setidaknya itu yang aku kira, aku mencoba heroin. Kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan. Aku seharusnya mendengarkan pria itu.
Beberapa minggu sebelum pria itu menghilang, aku bertanya padanya tentang pengalaman menggunakan obatnya, dan ia memberitahu ku saat ia SMA dulu sampai awal perkuliahan, dia hampir saja menjadi pecandu snow, dia menyedot setiap pagi dan menghabiskan banyak uang untuk hal tersebut yang hanya bertahan satu minggu. Dia memberitahu ku kalau menjadi pecandu adalah sebuah pekerjaan dengan modal besar. Itu juga saat yang sama dengan saat ia memberi tahu ku untuk kedua kalinya untuk jangan pernah mencoba heroin. Aku seharusnya benar-benar mendengarkan kalimat pria itu.

°°°°чч°°°°

Ingat apa Mark tanyakan pada ku setelah melihat seberapa banyak snow yang aku sedot? "Kau tidak takut OD?" Itulah yang ia tanyakan kepada ku. Ingat apa jawaban ku saat itu? "Aku tahu batas ku"
Melihat diri ku saat ini, aku lagi-lagi, seharusnya mendengarkan pria itu. Dia tidak pernah percaya dengan batas ku, ia selalu mengatakan suatu hari aku akan menyadari kalau batas ku hanyalah omong kosong. Suatu hari aku akan melewati batas itu dan baru menyadarinya setelah terlambat. Dia sangat benar. Aku menyadarinya terlalu terlambat, dan aku tidak bisa menghentikannya.
I am an addict.
I am a drunk.
And I am a mess.
Aku seharusnya mendengarkan pria itu. Kenapa aku tidak mendengarkan pria itu?! Sekarang semuanya sudah terjadi. Sekarang sudah terlambat untuk mundur.

°°°°чч°°°°

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi aku mendengar seseorang berteriak dengan panik untuk memanggil ambulance.
Kepala ku terasa sangat ringan, namun tubuh ku terasa sangat berat. Aku tidak bisa bergerak, setidaknya secara volunter, secara involunter, tubuh ku bergerak. Aku menyimpulkan, saat ini aku sedang mengalami kejang, dan ambulance itu untuk ku.
Aku tidak tahu bagaimana aku bisa mengenali suara siapa yang saat ini berteriak panik, aku langsung mengenalinya begitu saja. Suara panik ini milik sahabatnya Ryan, Kenneth, dia selalu baik pada ku selama beberapa waktu kita bertemu. Kemana Ryan pergi tadi? Aku tidak ingat mengapa ia meninggalkan ku bersama sahabatnya di sini. Aku ingin bertanya, tapi lagi, aku tidak bisa melakukan sesuatu dengan volunter.
Aku merasa tubuh ku diangkat dari lantai tempat ku berbaring saat ini. Sepertinya saat kejang ku di mulai, seseorang menarik ku turun untuk berbaring di lantai...
Aku mendengar lebih banyak teriakan, tapi kali ini sesuatu yang aku tidak mengerti. Ini pasti paramedis dari ambulance yang Kenneth minta seseorang untuk panggilkan. Kenapa aku masih belum mati juga? Bukankah overdosis seharusnya membunuh mu? Atau mungkin ini bukan overdosis? Hanya reaksi buruk dari apa yang ku konsumsi? Tapi semua yang aku konsumsi sebelum saat ini merupakan hal yang sama dengan yang biasanya. Apa seseorang meracuni ku?! Tapi sebelum aku bisa menjawab pertanyaan ku sendiri, aku merasa diri ku pelan-pelan mulai menghilang. Tidak sadarkan diri sampai pikiran pun tidak berjalan seperti pikiran seharusnya.

°°°°чч°°°°

Aku terbangun di rumah sakit. Aku melihat seorang pria dengan jas dokter sedang melakukan sesuatu dengan saluran infus ku, tapi bukan itu yang menarik perhatian ku, melainkan wanita muda dengan jas putih yang sama berdiri di sisi pria berjas dokter itu, Christine. Tentu saja, dia sedang menyelesaikan pendidikannya, ini pasti rumah sakit dimana ia ditempatkan.
"Luar biasa! Kau sudah bangun!" Mengejutkannya, suara dokter itu sangat lembut. Dia bukan pria tua, namun juga tidak bisa dikatakan muda "kau sudah tidak sadar 3 hari, young lady" aku tidak bertanya, tapi itu bagus untuk aku ketahui "cukup cepat untuk seorang wanita yang kadar substansi dalam darahnya cukup tinggi"
"Apa kau sudah menghubungi seseorang tentang ku?" Tanya ku serak
"Kita sudah menghubungi paman mu, tapi ia saat ini sedang di luar kota" itu adalah Christine yang menjawab. Suaranya aneh, tidak seperti suara wanita yang waktu itu mengejek ku di pagi hari setelah momen berulang ku dengan pria itu
"Apa Winston melamar mu?" Dia memakai cincin di jari manisnya
Christine menatap jarinya "tidak, kita sudah putus. Ini bukan darinya" dan entah kenapa, itu membuat ku sedih, aku bukan yang diputuskan
"Apa yang terjadi? Terakhir aku melihat kalian, kalian baik-baik saja" aku harus tahu
"Lot happened after you gone rouge on us" balasnya singkat
"Aku tidak gone rouge pada kalian!" Bagaimana ia menyalahkan ku saat aku bahkan tidak melakukan apapun untuk dijadikan tertuduh
"Ladies... Haruskah kita melakukan percakapan ini sekarang?" Sela dokter pria menatap ku dan Christine bergantian "kau bisa mengunjungi teman mu nanti lagi setelah jam shift mu selesai" lanjut dokter itu menatap Christine
Kau pasti bercanda. Dia yang memberikan cincinnya?! Sekarang aku merasa geram. Christine dan Winston adalah pasangan yang paling sempurna yang pernah aku temui. Aku sungguh ingin tahu suatu hal apa yang membuat mereka putus.

°°°°чч°°°°

Saat aku terbagun untuk kedua kalinya hari itu, kamar ku kosong. Ku rasa Christine tidak tertarik untuk melanjutkan pembicaraan kita. Aku penasaran kapan aku boleh pulang... Rumah sakit kadang membuat ku merasa takut, kau tahu... Karena pengalaman yang pernah terjadi di salah satunya... Asal kau tahu, seberat apapun aku tidak ingin mengakuinya dan mengingatnya lagi, aku tidak sedikitpun berhalusinasi bebas saat menggunakan shroom di Essex waktu itu. Semuanya nyata.
"Taylor" aku membuka mata ku dan melihat Ryan berdiri di pintu kamar perawatan ku
"Hey" setidaknya seseorang datang menengok ku, walaupun dia bukanlah yang saat ini ingin aku lihat
Ryan menutup pintu kamar ku dan berjalan mendekati ranjang ku "aku minta maaf" apa?
"Kenapa kau meminta maaf?" Tanya ku bingung
"Aku seharusnya menjaga mu saat di club, tapi aku sibuk melakukan yang lain," Ryan menundukkan kepalanya "aku dengar dokter mengatakan kau keracunan campuran antara obat dan alkohol, aku seharusnya tidak membiarkan itu terjadi" ya, pria itu tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.
"Kecelakaan terjadi" balas ku menahan sakit hati karena merindukan kehadiran pria itu.
Aku membutuhkannya di sini, aku menginginkannya di sini. Kemana pria itu pergi? Kenapa ia meninggalkan ku tanpa perpisahan? Bukankah kita sudah dalam keadaan baik? Kenapa pergi? Aku sungguh merindukan pria itu.

Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang