= 19 =

148 12 0
                                    

            AGAK SEDIKIT SULIT mengikuti sesorang yang sudah berjalan di depan di sebuah club yang ramai, apalagi saat langkah kaki orang itu panjang-panjang dan langkah kaki ku adalah sebaliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            AGAK SEDIKIT SULIT mengikuti sesorang yang sudah berjalan di depan di sebuah club yang ramai, apalagi saat langkah kaki orang itu panjang-panjang dan langkah kaki ku adalah sebaliknya. Aku kehilangan pria itu tiga kali dan yang terakhir aku hampir menyerah dan memilih menuju pintu keluar, satu-satunya alasan mengapa aku tidak jadi melakukan itu karena pria itu kembali dan menahan tangan ku untuk ia tarik berjalan bersamanya, yang ternyata juga menuju pintu keluar. Apa dia akan mnegnatarkan aku pulang lebih cepat lagi?
            "Apa kau akan mengantarkan ku pulang lagi?" Tanya ku saat kita sampai di sisi lain pintu club
            "Saat ini tidak" balasnya dengan nada sedikit tajam
            "Kemana kau menyeret ku kali ini?" Tanya ku berusaha mengimbangi langkahnya "dan bagaimana kau bisa menemukan ku pula?"
            Pria itu tidak menjawab ku, ia hanya terus menarik ku bersamanya menuju mobilnya, dia bahkan mebukakan pintu mobilnya dan mendorong ku masuk seolah aku tidak bisa masuk dengan sendirinya. Aku tidak suka diperlakukan seperti itu. Aku adalah manusia, bukan kantung kentang yang tidak memiliki perasaan
            "Aku tidak suka diperlakukan seperti itu" ucap ku saat pria itu masuk di sisi ku
            "Yeah? Well, saat ini aku tidak peduli dengan apa yang kau suka dan tidak" masih tetap saja dengan sikap bajingannya! Kenapa ia tidak bisa berubah?!
            "Fuck you!" Desis ku ingin keluar dari mobilnya, tetapi ia sudah mengunci pintunya. Apa yang sebenarnya ia inginkan dari ku?!

°°°°¢¢°°°°

            Ternyata, kita pergi ke rumah Winston. Ingat dia? Teman dekatnya pria itu? Pria yang memasakan kita sesuatu yang spesial? Dia pria yang asik, tapi aku selalu mengingatnya sebagai pria yang memasakan kita sesuatu yang spesial. Dia adalah koki yang handal, aku penasaran apa ia masih bersama wanita yang memasak bersamanya waktu itu... saat housewarming kemarin memang ia mengenalkan wanita itu sudah sebagai pacarnya. Mereka pasangan yang cocok, saling melengkapi satu sama lain.
            Aku bisa mendengar musik menggema dari tempat ku berdiri di dekat mobil. Pasti sebuah pesta yang liar sedang berlangsung di dalam rumah tersebut. Kenapa aku kembali diseret ke rumah ini? Kau tidak bisa memiliki pesta housewarming dua kali bukan? Apa lagi yang kita rayakan dalam rumah ini sekarang?
            "Kau menemukannya! Dan dia di sini!" Itu adalah Winston, dan aku tidak melewatkan nada bahagianya "ohhh aku merindukan mu, Taylor" lalu ia memeluk ku, mengejutkan ku sampai membuat ku membeku tidak tahu bagaimana harus merespon
            "Kau merindukan ku? Kenapa?" Tanya ku setelah ia melepaskan ku
            "Entahlah, aku hanya merindukan mu, begitu juga dengan Christine" Winston mengangkat bahunya santai, dan kalimatnya mengkonfirmasi kalau ia masih dengan wanita yang sama dengan yang dulu "ayo, masuk, masuk" Winston kurang lebih menyeret ku dan pria itu masuk
            "Di mana Christine?" Tanya pria itu datar
            "Dapur, halaman belakang, entahlah, dia bisa berada di mana pun" ucap Winston asal "kau ingin minum, Taylor?"
            "Well, ini adalah sebuah pesta, jadi kenapa tidak?" Balas ku mengangakat bahu lalu mengikuti kemana Winston pergi
            Winston hanya memiliki beer di pestanya, yang kurang seru, tapi sekitar setengah jam kemudian, aku menemukan kalau ternyata ia juga memiliki whiskey dan vodka tersembunyi dalam lemarinya. Courtesy dari pria itu tentu saja, tanpanya aku akan hanya meminum beer di pesta ini.

            Pria tegang yang aku temui di club sebelumnya sudah melayang pergi entah kemana, dan yang saat ini duduk bersama ku adalah pria yang biasa aku kenali, tidak tegang, tidak kaku, jayus, senyum manis, intinya pria itu yang ku kenal dulu, bahkan sentuhan tidak sengajanya terasa sangat familiar. Rasa rindu ku dengan cepat terhapuskan karenanya.
            Tapi, dia harus menghancurkan momennya dengan mengatakan "kau lihat, kau bisa bersenang-senang tanpa harus menggunakan obat-obatan" itu membuat ku kesal dan ingin menghajarnya, yang aku jalankan, hanya saja tidak berhasil karena ia sudah menangkap tangan ku. Ia berdecak dua kali sebelum berkata "kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan apapun, Princess"
            "Jangan kau memanggil ku Princess" desis ku kesal
            "Kau ingin aku memanggil mu apa?" Ia menarik tangan ku, membuat ku berada sangat dekat dengan wajahnya, dada kita akan saling bersentuhan kalau saja ia tidak menahan tangan ku di sana, tapi menahan tangan ku di sana itu juga berarti membuat tangan dia menyentuh dada ku
            "Nama ku" balas ku lemah, jari-jarinya menempel di dada ku, dan aku yakin tangan kanannya bisa merasakan jantung ku yang berdengup cepat saat ini
            "Taylor?" Bisiknya tidak mengalihkan pandangannya dari mata mu "nahh, aku lebih menyukai Princess" lalu ia menutup jarak yang tersisa dan mencium bibir ku.
            Awalnya memang ia melakukannya dengan pelan, tapi dalam hitungan detik, ciumannya berubah menjadi sesuatu yang berapi-api, tapi itu tidak berarti kasar. Dia meminta akses dengan lidahnya, yang aku berikan tanpa pemberontakan. Aku sudah seeing mencium Mark, dan beberapa pria lainnya saat aku memisahkan diri ku dari kelompok Mark, untuk tahu apa yang harus aku lakukan agar ciuman kita tidak terlalu basah dan berantakan. Aku sudah berlatih.

            Aku tidak sadar kapan aku berpindah ke pangkuannya, atau kapan kita mulai bergerak meninggalkan sofa, tapi hal yang selanjutnya aku tahu, kita sudah ada dalam sebuah kamar dengan sebuah kasur, dan sekarang aku ada di atasnya, dan pria itu berada di atas ku, menyentuh ku di tempat-tempat yang belum pernah ada seorang pun sentuh.
            Dan aku tidak bisa menahan diri ku untuk tidak bertanya, apa kita akan melakukannya sekarang?

°°°°¢¢°°°°

            Sakit. Itu adalah hal pertama yang aku rasakan. Namun dengan segera, rasa itu digantikan dengan rasa yang sepenuhnya lain, nikmat. Juga, aku memiliki pengalih yang lain dari rasa sakit ku, tangannya dan bibirnya yang handal.
            Aku tidak bisa menahan erangan dan beberapa hal lainnya untuk tidak keluar dari mulut ku. Aku tidak bisa, seolah seluruh refleks di tubuh ku mati saat hal ini dimulai, aku bisa dikatakan cukup lantang. Kalau ada sesorang yang berjalan di luar pintu, aku yakin ia bisa mendengar ku dan menyimpulkan apa yang sedang terjadi didalam kamar ini. Dan entah kenapa, itu membuat ku semakin terangsang.
            Saat yang paling aku yakin akan dapat didengar oleh orang-orang di pesta adalah saat aku merasakan diri ku meledak karena hal yang pria itu lakukan. Itu memang bukan yang pertama, aku sudah lantang sebelumnya, tapi yang ini lebih lantang karena efeknya lebih terasa daripada sebelumnya, dan yang sebelumnya sebenarnya sudah sangat luar biasa, bayangkan bagaimana yang ini terasa jika yang ini lebih luar biasa dari yang sebelumnya.
            Kalau saat ini aku mati, aku akan mati sebagai wanita yang bahagia.

Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang