☁︎ epilog ☁︎

254 13 0
                                    

            SEMOGA DIA ADA di rumah, pikir pria itu sebelum ia mengetuk pintunya            Dia menunggu di sana, berharap usaha dia tidak sia-sia datang kemari untuk mencarinya, berharap apa yang dia lihat nantinya tidak akan memancing emosinya y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            SEMOGA DIA ADA di rumah, pikir pria itu sebelum ia mengetuk pintunya
            Dia menunggu di sana, berharap usaha dia tidak sia-sia datang kemari untuk mencarinya, berharap apa yang dia lihat nantinya tidak akan memancing emosinya yang sepertinya mudah tersulut akhir-akhir ini
            Pintu berayun terbuka dan dia yang dicari berdiri di pintu "what the hell are you doing here, Zac?!" Adalah hal yang pria itu katakan sesaat melihatnya
            "Aku tidak akan berada di sini kalau ia tidak meminta ku untuk berada di sini" balas Zac datar
            "Siapa yang meminta mu berada di sini?" Pria itu bersedekap tanpa ekspresi
            "Taylor" balas Zac mengela nafas berat saat menyebutkan nama gadis itu, dan Zac bisa melihat perubahan ekspresi di wajah pria yang berdiri di hadapannya itu "dia meninggal 2 minggu lalu dan menginginkan ku untuk mencari mu dan memberikan mu ini secara langsung" Zac mengulurkan amplop yang Taylor percayakan kepadanya
            "Katakan lagi?" Sekarang ekspresi di wajah pria itu benar berubah sepenuhnya, tapi Zac hanya diam tidak mengatakan apapun "kapan pemakamannya?"
            "Hari ulang tahunnya" balas Zac berusaha untuk tidak mengeluarkan ekpresi apapun, berusaha untuk tetap dingin seperti yang Landon biasa lakukan
            Ini adalah saat pertama kalinya ekspresi di wajah pria itu dapat terbaca tanpa usaha apapun. Dia selalu menjaga ekspresinya agar sulit terbaca, tapi tidak kali ini
            "Maukah kau mengantar ku ke makamnya?" Ucap pria itu mengejutkan Zac yang tengah berada di pikiran yang lain
            "Aku rasa kau sebaiknya membaca suratnya terlebih dahulu" ucap Zac menatap sepatunya, untuk sebuah alasan, dia tidak bisa menatap mata pria itu. Sepertinya sesuatu dari mata pria itu membuatnya teringat kembali akan sahabatnya.
            "Aku akan membacanya dalam perjalanan" ucap pria itu sebelum menutup pintu di belakangnya dan kurang lebih memaksa Zac untuk melakukan permintaannya
            Ternyata, Zac datang pada waktu yang tepat, karena saat pria itu membuka pintu rumahnya, pria itu sudah berencana untuk pergi beberapa hari dari kota. Tas pergi yang menggantung di bahunya sebagai bukti niatnya itu.

 Tas pergi yang menggantung di bahunya sebagai bukti niatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Escape ManorwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang