DIA BERSIKAP SEPERTI bajingan setelahnya. Okay, mungkin lebih tepatnya pagi setelahnya, karena semalam kita, atau aku, terlalu lelah untuk bangun dari kasur dan memilih untuk tidur di sana. Saat aku bangun paginya, pria itu kurang lebih memperlakukan ku seperti aku adalah salah satu pasangan satu malamnya, bukan aku ingin diperlakukan seperti pacarnya atau sesuatu, aku tahu apa yang aku dapatkan saat aku memilih pilihan ku semalam, tapi setidaknya ia bisa memperlakukan ku sedikit lebih sopan dan tidak melemparkan gaun ku ke wajah ku sesaat ia melihat ku sudah bangun. Itu terlalu bajingan!
Dan aku jelas akan mengatakan itu di wajahnya. Aku lelah terus diam dengan perlakukannya "kau tidak harus melemparkan pakaian ku seperti itu, kau tahu?!" Ucap ku kesal
"Apa? Kau tidak suka?" Balasnya bersedekap "ku kira kita sudah setuju kalau—"
"Kau tidak peduli dengan apa yang aku suka dan tidak, ya aku ingat, tapi ini bukan tentang apa yang aku suka atau tidak!" Potong ku berapi-api sambil bergerak untuk kembali memakai pakaian ku "kau bisa memperlakukan ku lebih sopan! Sungguh aku akan merasa kasihan dengan calon istri mu"
"Apa kau mengatakan kalau aku harus memperlakukan mu seperti kau adalah calon istri ku?" Ia mendorong dirinya maju mendekati ku
"Itu bukan yang aku katakan! Berenti memutarbalikkan pertanyaan ku" ucap ku mendorongnya saat ia berada terlalu dekat. Sialan retsleting ku menyangkut!
"Jadi kau berkata kau tidak ada keinginan untuk menjadi calon istri ku?" Ia menatap ku miring
"Tidak sedikit pun" aku mungkin memang ingin menjadi lebih dengannya daripada hanya sekedar teman, tapi aku tidak tahu apakah aku ingin menjadikan dia sebagai suami ku
"Jadi kau sungguh tidak ada harapan apapun saat kau membiarkan ku mengambil kartu mu?" Ia mendekati ku lagi. Ugh! Aku menyerah dengan retsleting ku! Biarlah dia menyangkut di sana!
"Selain mengetahui apa yang sangat digembar-gemborkan orang," balas ku yakin "tidak"
"Bagus, senang kita sudah membersihkan kemungkiannya," ia mengagguk "karena semalam itu hanya sekedar sex, aku tidak butuh kau jadi manja pada ku"
"Bukankah sikap manja ku yang paling kau sukai?" Kenapa aku menantangnya... ah well, sudah terlanjur, lanjutkan saja "selalu meminta mu mengantarkan ku pulang setiap saat aku bersama mu, selalu meminta mu memilihkan minuman apa yang harus aku minum, selalu bertanya-tanya hal random, selalu menggantungkan keputusan ku kepada mu" sekarang giliran ku yang menatapnya miring "bukan kah itu yang paling kau suka dari ku? Sikap manja ku yang membuat mu jadi merasa dibutuhkan?"
"Itu bukan alasan ku menyukai mu, Princess" ia memutar tubuh ku dan membenarkan resleting dress ku yang menyebalkan
"Lalu kenapa?" Terlalu dekat dengan pria itu membuat ku tidak bisa berpikir jernih
"Your innocence, your politeness, your eagerness, and your patience" bisiknya "itu alasan ku" kalau aku berhasil memposisikan Mark dalam cengkaraman ku, pria itu jelas berhasil melakukan yang sama pada ku "kau seharusnya berpakaian lebih cepat, Princess" salahkan waktunya pada retsleting sialan itu!°°°°¢¢°°°°
Kita berakhir melakukan 5 siklus bolak-balik. Aku tidak tahu bagaimana kita bisa melakukannya, karena sungguh itu terdengar mustahil tanpa bantuan pil biru kecil, tapi kita melakukannya tanpa bantuan pil itu, well, dia melakukannya tanpa pil biru kecil itu, aku disana hanya bagian yang menerima dan mungkin sedikit memberi. Amazing.
Saat kita keluar dari kamar, situasi rumah bisa dikatakan sudah cukup bersih mengingat semalam sebuah pesta terjadi di rumah ini. Aku tidak tahu kemana pria itu pergi setelah kita keluar dari kamar, tapi aku pergi ke dapur dan bertemu dengan Christine yang sedang mengikat plastik sampah
"Oh, hey, Taylor!" Sapanya riang "malam mu luar biasa?" Sudah ku tebak aku sangat lantang semalam! "Ahh, jangan malu, kita semua pernah mengalaminya" ia menyeringai jahil
"Tidak begitu buruk" balas ku tersenyum kecil
"Tidak begitu buruk? Kau bercanda? Kau cukup lantang untuk sesuatu yang 'tidak begitu buruk', hun" balasnya tertawa "dan jangan kau kira kita tidak tahu kau melakukan beberapa kali 'tidak begitu buruk' itu lagi pagi ini"
"Berhenti menggoda ku" ucap ku pelan menatap lantai. Sudah resmi sekarang aku merasa malu
"Kenapa kau harus malu?" Christine menaruh tangannya di bahu ku "come on, Taylor, chin up! Sex adalah hal normal di masa-masa umur mu" saat aku mengadah, aku melihat Christine tersenyum meyakinkan "kau beruntung kau bisa menahannya begitu lama dan melepaskannya pada pria yang 'tidak begitu buruk'" ah! Dia menggoda ku lagi!
"Please..." ini sungguh memalukan
"Okay, okay, aku akan berhenti" Christine tertawa lalu mengangakat tangannya menyerah "tapi sebaiknya kau jangan menjadi pecandu" apa dia tahu juga? Apa semua orang tahu? "Sex bisa sangat membikin candu, kau harus berhati-hati siapa yang kau ajak ke kasur mu" oh... dia masih membicarakan hal itu... okay...
"Yeah, aku rasa aku tidak akan membawa siapapun ke kasur ku selama aku masih tinggal di bawah atap rumah sekarang" balas ku tertawa canggung
"Bagus kalau begitu. Pergantian banyak pasangan sex dapat membawa STD" kenapa ia memberikan ku pengajaran tentang sex saat ini? Ini sangat aneh!
"Kau memberikan ku pengajaran tentang sex. Kenapa?" Tanya ku penasaran
"Aku hanya ingin menyebarkan kesadaran tentang kesehatan seksual" balasnya tertawa
"Seriously?" Balas ku tertawa pelan
"Hey, aku tidak belajar bertahun-tahun hanya untuk sebagai celotehan masuk kuping kiri keluar kuping kanan" balasnya meyakinkan
"Kau mahasiswa kesehatan?" Karena hanya mereka yang aku tahu belajar hal tersebut secara spesifik
"Calon dokter mengakui dan bangga" balasnya menyentuh dada kirinya. Cantik dan pintar, dia adalah combo impian seorang pria. Winston sangat beruntung memilikinya°°°°¢¢°°°°
Lengkap sudah perjalanan pencarian pengalaman ku.
Merokok. ✔
Minum alkohol. ✔
Mencium seorang pria. ✔
Bergaul dengan orang-orang yang salah. ✔
Bersikap tidak tahu aturan. Obviously, ✔
Mencoba obat-obatan terlarang. ✔
Dan terakhir, yang paling ku suka dari semua pencarian pengalaman... Sex dengan seorang pria. ✔Aku mengira hidup ku sangat luar biasa saat itu, aku hanya tidak sadar kalau kejatuhan selalu diawali dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Yang aku pikirkan hanya hidup ku yang nyaman, padahal yang aku lakukan sebenarnya adalah memposisikan diri ku untuk jatuh dari ketinggian yang lebih tinggi dengan kecepatan yang jauh diatas rata-rata kejatuhan sesorang normalnya.
Seandainya saja saat itu aku sadar, aku tidak akan pernah mencoba melanjutkan apa yang sudah aku mulai. Aku akan berhenti, dan berusaha memulihkan diri ku secara satu persatu. Namun sayangnya, seperti semua penyesalan yang ada di dunia kejam ini, rasa itu datang terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Manorwood
ChickLitApa yang terjadi saat seorang gadis bertemu dengan pria idamannya? Gadis akan jatuh cinta pada pria itu. Gadis akan berusaha mendapatkan pria itu. Gadis akan merubah dirinya untuk pria itu. Lalu apa yang akan terjadi saat gadis...