EFEK YANG DIA berikan pada ku setiap saat dia dekat tidak secuil pun berubah. Dia masih terlihat seperti pria yang sama, namun sesuatu tentangnya telah berubah, namun sayangnya, aku tidak tahu apa sesuatu hal itu, dan aku tidak ingin tahu, yang aku hanya ingin tahu adalah membuat mimpi ku sebelumnya menjadi sebuah hal yang nyata. Fucking hell, its been so goddamn long since that day.
"Kau sungguh merindukan ku sampai rela—" tapi aku tidak membiarkannya selesai bicara, seperti yang selalu aku katakan, aku bukan lagi gadis yang sama, karena saat ini aku sudah lebih berani, dan aku tidak lagi malu-malu menunjukan apa yang aku inginkan, dan yang ku inginkan sekarang adalah untuk dirinya membuat ku melupakan segalanya kecuali dirinya.
So, I kissed him hard, dan saat ini kita masih berada di halaman depan rumah Winston. Mungkin seharusnya aku menunggu sampai kita sudah berada di dalam sebelum melakukan apa yang aku lakukan saat ini.
"Sekarang aku jelas tahu apa yang paling kau rindukan" balasnya sebelum kembali mencium ku dan mengangkat ku dari lantai. Aku bisa merasakan hard on-nya. Aku tahu aku seharusnya merasa special karena kau bisa membuatnya tertarik secara sexual pada ku, tapi sungguh, aku tidak merasa begitu special karena aku tahu dengan pria ini, siapapun wanita yang menyodorkan diri kepadanya, bagiannya akan merespon dengan cepat. Dia secara terang-terangan pernah memberi tahu ku di salah satu interaksi kita
Tapi kau tahu apa yang membuat ku merasa special? Fakta kalau ia bersedia untuk melakukannya dengan ku. Dia memberi tahu ku banyak hal tentang kehidupan seksnya, dan satu hal yang selalu aku ingat adalah dia tidak akan pernah tidur dengan seseorang kecuali ia memang tertarik secara emosional pada wanita tersebut, dan maksud ku dengan emosional bukan perasaan seperti "naksir" tapi seperti nyaman dan segala macamnya.
Anyway, lupakan tentang kejadian masa lalu, aku hanya ingin saat ini, dan tidak hal yang lain. Hanya dia, aku, kasur, dan kenikmatan tingkat tinggi.
Kita tidak saling mengucapkan kata apapun, kita bahkan tidak peduli siapa yang melihat kita. Mungkin ia peduli, aku ingat pendapat dia tentang public exposure untuk hal seperti ini, tapi seperti yang aku katakan, aku tidak mempedulikan hal yang lain, tapi apapun pendapat dia tentang ini, dia jelas tidak membiarkan koneksi yang ada terputus satu detik pun.
Aku tidak tahu bagaimana ia melakukannya, tapi kita berhasil sampai di sebuah kamar, dan sesaat pintu menutup dan terkunci, dia menabrakkan ku ke pintu dengan kasar dan aku dengan segera kehilangan atasan ku, beserta pakaian dalam ku di saat yang sama. Kekasaran yang terjadi saat ini tidak membuat ku tersinggung, karena aku menemukan diri ku semakin terangsang dengan caranya memperlakukan ku saat ini. The rougher the better, aku mendengar pikiran ku berkata.
Dalam hitungan detik, mulutnya telah turun dari leher ku menuju negri terlarang, dan aku menikmati setiap detiknya, aku bahkan mengerang lantang tidak peduli siapa yang mendengar saat ia melakukan trik spesial dia. Memang ini bukan pertama kalinya lagi sejak lama, aku melakukan ini dengan Zac dan beberapa pria lainnya walaupun memang kita tidak pernah sampai titik sex, pria itu masih menjadi pria satu-satunya, tapi aku melakukannya, dan tidak satupun dari mereka pernah membuat ku merasa seperti ini. Sepertinya aku bisa saja mencapai orgasme hanya dengan dia melakukan hal ini pada puncak gunung kembar ku.
Namun sayangnya sebelum aku bisa mencapai titik itu, dia menghentikan serangannya, dan melepaskannya ku seluruhnya
"Kenapa kau berhenti?" Protes ku ketus
"Apa yang ada di menu?" Pertanyaan aneh...
"Apa maksud mu?" Aku mengernyitkan dahi
"Kau bertingkah tidak menginginkan ku sebelumnya, dan sekarang kau di sini" dia menaruh kedua tanganya di sisi ku, mengurung ku, menatap mata ku dalam "tell me, Princess, apa yang kau sediakan untuk ku sekarang?"
"Bukankah sudah jelas?" Aku topless, demi Tuhan! Kenapa ia masih bertanya?!
"Jelaskan" bisiknya menggerakkan satu tangannya menyentuh bibir ku sebelum kembali turun ke posisi tangannya sebelum ia berhenti dan meremasnya, membuat ku mengerang nikmat "aku menunggu, Princess" ucapnya sambil kembali meremas
"Semuanya" balas ku gemetar "apapun yang bisa kau pikirkan"
"So you're whoring yourself to me, now, Princess?" Nadanya mengejek ku, tapi aku tidak peduli
"Ya" balas ku pelan tapi yakin
"Ada permintaan khusus?" Bisiknya kali ini tepat di telinga ku
"Itu keputusan mu," aku berusaha keras untuk membuat kalimat utuh "selama apapun yang kau lakukan bisa membuat pelepasan ku tercapai"
"Boyfriend tidak cukup memuaskan mu?" Bisiknya memancing, dan aku terpancing
Hilang sudah keinginan seksual ku, dan digantikan dengan kemarahan. Aku tidak tahu mengapa aku marah, aku hanya merasa kalimat dia memancing emosi ku.
"Hanya itu?" Pancing pria itu lagi setelah aku mendorongnya kuat, membuat ya mundur beberapa langkah "di mana api mu?" Dia ingin api? Baiklah, aku berikan dia api!
Tapi sayangnya api ku mudah padam, karena sekarang aku terjebak di cengkaraman tangan pria itu, kedua tangan ku ia tahan, dan ia menarik ku untuk sebuah ciuman lainnya. Tapi yang ini berbeda dengan yang sebelumnya, kali ini, ia melakukannya dengan kasar, seperti dia sedang marah, dan sepertinya itulah yang terjadi. Dan lagi-lagi saat aku sudah mulai menikmatinya ia berhenti dan menarik dirinya kembali. Kenapa ia terus menyiksa ku seperti ini? Apa masalah dia sebenarnya, huh? Kecemasan performa? Tidak, itu tidak mungkin, aku merasakan bagian dia bekerja, jadi sepertinya bukan itu
"Apa masalah mu?!" Maki ku sekali lagi
"I ain't fцcking you when you have a fцcking boyfriend" jadi itu masalahnya selama ini?
"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak memiliki pacar, aku tidak akan di sini kalau aku memiliki pacar" balas ku ketus "hargai aku sedikit"
Lalu sebelum aku sadari, aku melayang dari lantai dan sekarang, aku sudah berada di atas sebuah ranjang, dengan pria itu di atas ku. Ku rasa apa yang ku inginkan juga menjadi keinginannya. Aku penasaran, kapan terakhir kalinya pria itu berhubungan sex, huh? Aku akan bertanya nanti setelahnya.
Gerakan kita sangat tergesa-gesa, tapi itu tidak menutup kemungkinan untuk ku memandangi tubuh pria itu sesaat ia membuka atasannya, satu-satunya hal yang menghiasi tubuhnya hanya bekas luka, tidak seperti Zac, pria itu tidak menginginkan sebuah tattoo menandai tubuhnya, tapi walaupun tanpa tattoo atau tubuh seperti Zac pun, pria itu masih lebih menarik di mata ku!
"Kesempatan terakhir untuk mundur, Princess" desisnya sambil memberikan jarak di antara tubuh kita seperti sedang menahan diri
"Kenapa aku ingin mundur?" Balas ku tidak mengerti
"Karena kau menginginkan segalanya, Princess," bisiknya mendekatkan wajahnya ke leher ku "dan aku tidak yakin kau siap untuk itu"
"Do your worse" balas ku tidak sedikit pun getir
Dan pria itu pun mewujudkannya, tidak sampai 30 detik kemudian, dia sudah membuat ku menjerit, mengerang, dan memohonnya untuk berhenti menyiksa ku dan segera memberikan ku pelepasan. Dia terus membuat ku dekat, lalu berhenti, lalu kembali melakukannya lagi, dan percayalah pada ku, ini masih hanya bagian awalnya, kita belum sedikit pun sampai ke puncaknya, ini baru hanya jari dan mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Manorwood
ChickLitApa yang terjadi saat seorang gadis bertemu dengan pria idamannya? Gadis akan jatuh cinta pada pria itu. Gadis akan berusaha mendapatkan pria itu. Gadis akan merubah dirinya untuk pria itu. Lalu apa yang akan terjadi saat gadis...