Prolog

70.1K 1.6K 25
                                    

Euforia yang dirasakan para murid SMA Garuda berkumpul menjadi satu di lapangan. Beberapa murid melempar bubuk warna ke teman-teman mereka yang menyebabkan banyak sekali bubuk warna berterbangan di udara. Jika dilihat dari atas lapangan sekolah mereka seperti dipenuhi asap akibat bubuk warna yang berterbangan. Hari ini sekolah mereka merayakan hari jadi SMA Garuda yang ke-49. Banyak sekali kegiatan yang diadakan oleh anggota OSIS dan anak-anak yang aktif dalam organisasi ekstrakulikuler.

Gia larut dalam kegembiraan yang dirasakan seluruh murid serta guru-guru di sekolahnya. Gia sibuk membidik gambar mengabadikan moment yang terjadi hanya satu tahun sekali.

"Gia." Panggil seseorang dari belakang Gia.

Seketika Gia memejamkan matanya saat dia merasa bubuk warna mengenai wajahnya. Amel tertawa melihat wajah Gia yang sudah dipenuhi bubuk Warna berwarna biru.

"Amelllll lo jail banget sih," omel Gia sambil membersihkan wajahnya menggunakan sapu tangannya.

Amel hanya tertawa mendengar gerutuan temannya itu. Rasanya sepi jika sehari saja dia tidak mendengar gerutuan dari Gia.

"Gi, liat deh." Amel menunjuk kearah kerumunan murid-murid yang sedang melempar bubuk warna kearah satu sama lain.

Gia menoleh kearah yang Amel tunjukkan. Awalnya Gia tidak mengerti apa yang spesial dari sekumpulan orang yang saling melempar bubuk warna? Mata Gia terkunci pada sesosok cowok dengan kamera yang dikalungkan dilehernya.

Gia mengembangkan senyumnya.

"Doi makin hari makin cakep ya," kata Amel menyenggol bahu Gia.

"Iya. Sayang susah digapai," kata Gia disambut gelak tawa dari Amel.

Gia ikut tertawa. Ya, dia mentertawakan dirinya sendiri yang tak kunjung memiliki perubahan soal kedekatannya dengan cowok yang dia sukai.

Diam-dima Gia mengarahkan lensa kameranya kearah pria itu. Pria yang sejak setahun yang lalu berhasil merebut perhatiannya.

***

Gia menutup album yang sedari tadi membuatnya menyunggingkan senyumnya. Baru saja dia selesai menempel sebuah foto didalam sana. Dia memiliki sebuah album khusus yang dia gunakan untuk mengoleksi foto seorang Pria yang selama ini dia kagumi.

Mulai dari foto saat pria itu sedang berolahraga bahkan saat pria itu sedang dihukum karena ulahnya. Dan yang terakhir foto yang baru dia tempelkan, foto yang memperlihatkan  pria itu saat sedang asik mengarahkan lensa kameranya kearah para murid yang sedang asik bermain bubuk warna ditengah lapangan.

Dulu Gia sama sekali tidak tertarik dengan dunia photography. Namun sejak tahu jika pria yang dia kagumi suka dengan dunia photography Gia jadi ikut-ikutan menyukainya. Alasannya hanya satu, apalagi kalau bukan karena dia bisa berdekatan dengan pria itu lewat ekskul photography disekolahnya.

Gia kembali menyimpan album fotonya kedalam lemari belajarnya. Setelah itu dia langsung mematikan lampu kamarnya dan segera tidur.

Anggiana (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang