10

14K 645 13
                                    

Gia berjalan diatas pasir yang sesekali tersapu ombak. Ya, kegiatan mereka dilakukan di pantai. Gadis itu menikmati hembusan angin yang menerbangkan rambutnya yang tidak dia ikat.

Sudah lama Gia tidak ke pantai. Saat kepantai inilah hal favorite yang Gia lakukan. Berjalan dipinggir pantai menikmati ketenangan dan hembusan angin. Apalagi suasana pantai yang sepi sekarang karena ini adalah pantai pribadi yang sudah mereka sewa.

"Sendiri aja?" tanya seseorang dari belakang Gia.

Sudut bibir Gia tertarik membentuk sebuah senyuman saat melihat Fatur yang berjalan kearahnya.

"Lo juga sendiri," kata Gia sambil tersenyum menunjukkan deret giginya yang rapih.

Fatur tertawa kecil sambil berjalan berdampiangan bersama Gia. "Udah dapet fotonya?" tanya Fatur kepada Gia.

Gia mengangguk sebagai jawabannya. "Lo sendiri?" tanya Gia.

"Udah sih tapi gue belum puas," kata Fatur.

"Terus kenapa berhenti?" tanya Gia.

"Mau nikmatin moment disini dulu. Karena ada beberapa moment yang gak bisa diabadika dengan foto. Kita harus ngerasain baru dapat bisa menikmati moment itu," kata Fatur.

Gia manggut-manggut mendengar ucapan Fatur. "Lo gak takut digosipin apa jalan bareng gue disini, cuma berdua lagi," kata Gia.

Fatur memperhatikan sekitarnya. Benar saja teman-temannya terlihat jauh didekat resort sana.

"Enggak biasa aja," kata Fatur membuat Gia mengembangkan senyumnya.

Fatur itu misterius. Kadang mendekat kadang juga menjauh. Kadang seperti orang yang sudah lama kenal kadang seperti orang yang tidak pernah mengenal. Fatur itu bagai sebuah teka-teki yang mengisi hidup Gia. Dia susah ditebak, itu yang membuat Gia tetap bertahan dengan perasaannya, karena Gia yakin Fatur itu cowok yang pantas buat Gia perjuangkan.

"Jadi canggung gini," kata Fatur membuat Gia tersadar dari lamunannya tentang Fatur.

"Eh. Lo ngerasa canggung?" tanya Gia menatap Fatur.

Fatur cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Abisnya dari tadi kita diem-dieman," kata Fatur.

Gia tertawa kecil. "Abisnya gue bingung mau ngobrol soal apa, kita kan baru-baru ini kenalnya," kata Gia.

"Gimana kalau lo kenalin diri lo ke gue, biar kita makin kenal satu sama lain," kata Fatur.

Gia berhenti berjalan dan terlihat sedang berfikir. "Boleh," kata Gia sambil kembali berjalan.

"Nama gue Anggiana Marwa, umur gue enam belas tahun, tanggal 2 Agustus nanti gue baru masuk tujuh belas. Hobby gue baca novel, photography juga jadi hobby gue sejak setahun yang lalu. Gue alergi udang, " Kata Gia sepanjang jalan sambil terus menceritakan soal kehidupan sehari-harinya.

Mereka berhenti disebuah pohon yang cukup rindang. Mereka memutuskan untuk duduk santai disana.

"Gue udah ngenalin diri gue. Sekarang giliran lo," kata Gia sambil menatap Fatur.

Fatur menganggukan kepalanya. "Nama gue Fatur Galih Dinata. Umur gue tujuh belas tahun tanggal 5 Mei nanti. Suka dunia  Photography dari kecil, paling suka makanan seafood. Udah sih gitu aja gak ada yang spesial lagi," kata Fatur.

"Ah curang, bentar banget," kata Gia.

"Abisnya gue bingung mau ngomong apa lagi," kata Fatur kepada Gia. "Gini aja deh, lo kasih gue pertanyaan biar gue yang jawab."

Gia menyetujui usulan itu. "Siapa orang terdekat lo?" tanya Gia.

"Nyokap sama bokap gue," jawab Fatur.

Anggiana (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang