Gia masih asik membaca novel dikamarnya walaupun jam dinakasnya sudah menunjukkan pukul 10.30 PM.
Jika kamu terlalu lelah untuk mengejar maka tunggu. Jika kamu terlalu lelah untuk menunggu coba lihat kebelakang dan kau akan menemukan orang yang sedang menunggumu.
Gia terus membaca berulang kali salah satu paragraph novel itu mencoba memahami artinya.
"Apa gue harus ngasih kesempatan buat Darel ya?" Gumam Gia.
"Tapi kan gue cintanya sama Fatur. Kalau gue ngasih kesempatan buat Darel itu sama aja gue phpin dia dong." Gia menutup novel ditangannya.
Dari pada dia pusing memikirkan Darel, lebih baik dia tidur jika tidak ingin telat berangkat sekolah besok.
Pagi hari Gia sudah siap berangkat sekolah. Gia sedang menunggu supirnya yang sedang mengeluarkan mobil dari dalam garasi.
"Gia gue berangkat bareng," kata Amel yang muncul dari depan pagar.
Gia berjalan mendekati Amel. "Tumben banget lo," kata Gia kepada Amel.
"Mobil gue masih sakit dibengkel," kata Amel sambil menunjukkan cengirannya.
"Yaudah ayok," kata Gia mengajak Amel memasuki mobilnya.
Sesampainya disekolah Gia dan Amel berjalan beriringan menuju kelas mereka. "Gue gak sabar deh, hunting sama anak photography minggu nanti," kata Gia.
"Oh ya, kemana?" tanya Amel yang terlihat antusias dengan obrolan itu.
"Belum tau, baru besok dikasih taunya," kata Gia.
Dari arah yang berlawanan Gia melihat Fatur sedang berjalan sendiri. Ini saatnya Gia mencuri perhatian Fatur.
"Doi lo tuh," kata Amel.
"Ha-"
"Dita." Fatur memanggil seseorang yang membuat Gia mengurungkan niatnya untuk menyapa Fatur.
Gia melihat Fatur yang merangkul bahu Dita sambil tertawa. "Ah Fatur bisa aja buat patah hati gue," batin Gia meringis.
"Duh saingan berat nih agaknya," kata Amel sambil melihat wajah Gia yang sepertinya sudah kesal.
"Apaan deh lo," kata Gia yang langsung meninggalkan Amel yang sekarang sedang tertawa.
Kenapa Gia merasa setelah hari itu Fatur seperti tidak menganggapnya lagi. Dia seolah-olah hanya sebuah partikel kecil yang tak kasat mata didekat Fatur.
"Udah deh galau mulu lo. Baru kemaren bahagia, sekarang udah galau lagi," kata Amel sambil menyender di bahu Gia.
"Diem ah, gue lagi gak mood," kata Gia.
***
Gia menatap sebal kearah Darel dan teman-temannya yang lagi-lagi menghadangnya.
"Rel. Astaga, gue udah dijemput. Nanti supir gue lama nunggunya," kata Gia sambil mencoba menahan kekesalannya.
"Biarin, biar lo ditinggal abis itu lo pulang sama Darel," kata Imam.
Darel hanya tertawa sambil berhigh five ria dengan Imam.
"Ih lo udah keterlaluan deh," kata Gia gemas dengan kelakuan Darel serta teman-temannya.
"Udah udah nanti jodoh gue cepet tua kalian jailin terus," kata Darel sambil memberi jalan kepada Gia.
Gia dengan menghentakkan kakinya pergi meninggalkan Darel yang masih memperhatikannya dari kejauhan. Sesampainya di gerbang Gia malah disugukan dengan pemandangan Fatur yang sedang bersama Dita didalam mobil Fatur. Sepertinya Fatur akan mengantar Dita pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggiana (Complete)
Novela JuvenilBagiku ini sudah cukup. Kau tak akan pernah mengerti bagaimana rasanya dipaksa berhenti memperjuangkan sesuatu yang sangat kau inginkan. Dan kini aku tersadar aku telah kalah dari kegelapan.