"Dia koma."
Mamanya Gia langsung memeluk suaminya yang tak kalah terkejut. Baru saja mereka memiliki harapan untuk kesembuhan Gia tapi tuhan malah memberikan cobaan lain pada Fatur.
Saat Fero berniat menyusul Fatur dia melihat kecelakaan lalu lintas di jalan yang dia lewati. Saat Fero mencoba untuk melihat dia dikejutkan oleh tubuh Fatur yang dibawa oleh beberapa polisi serta petugas rumah sakit kedalam mobil ambulance.
Fero sudah menghubungi kantor Fatur agar bisa memberi tahu kerabat Fatur. Sekarang Fero bingung, satu-satunya kunci untuk menyembuhkan Gia dari rasa traumanya malah ikut terbaring di rumah sakit. Kenapa semuanya begitu rumit.
Gisel menghampiri Fero sambil membawakan pria itu minum. "Sabar Fer, everything's gonna be alright," kata Gisel sambil menggenggam tangan Fero, menyalurkan kehangatan agar bisa menenangkan pria itu.
"Aku bingung harus gimana lagi. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi sama Gia," kata Fero. Tidak dia pungkiri jika dia sangat khawatir dengan keadaan Gia.
Gisel memeluk Fero dari samping. "Gia kuat Fer, aku yakin."
Ditempat lain orang tua Fatur dan Dita baru saja sampai dirumah sakit. Mereka melihat Fatur yang ada di ruang ICU, ada banyak alat yang tertempel di tubuh Fatur salah satunya alat rekam jantung. Tubuhnya terlihat lemah serta perban yang membalut kepalanya membuat Dita meringis sendiri melihatnya.
Tadi pagi dia masih melihat Fatur dengan ambisinya meminta maaf pada Gia, tapi sekarang dia melihat Fatur yang sedang berjuang untuk kembali sadar. Mamanya Fatur sudah menangis sejak tadi, dia tidak menyangka jika Fatur bisa seceroboh itu hingga mengakibatkan dirinya harus terbaring di ruangan ICU dengan keadaan koma.
Satu yang ada di kepala Dita saat ini, Gia harus mengetahui kondisi Fatur. Dita meminta pamit kepada kedua orang tua Fatur untuk pergi sebentar. Dia menghubungi Amel yang pasti mengetahui keberadaan Gia.
Dia menelpon Amel saat dia sudah berada di depan rumah sakit.
"Hallo Mel?"
[Iya Dit? Ada apa?]
"Gue tau Gia udah balik, lo bisa bantu gue ketemu sama Gia kan? Ada hal penting yang pengen gue omongin."
[Aduh Dit gimana ya, lo temuin gue di rumah sakit Medics deh. Gue tunggu lo disana.]
"Tunggu? Rumah sakit Medics? Gue udah disini."
[Oh oke, tunggu gue disana.]
Tadi pagi Amel mendengar kabar Gia yang masuk rumah sakit dari kedua orang tua Gia. Dia langsung bersiap-siap menuju rumah sakit karena dia takut sesuatu terjadi pada Gia.
Sesampainya dirumah sakit Gia langsung mencari keberadaan Dita.
"Dit," panggil Amel saat dia melihat Dita yang sedang duduk tak jauh dari pintu masuk.
Dita menghampiri Amel yang baru saja datang. "Mana Gia?" tanya Dita bingung.
"Gia di dalem, dia baru aja dirawat disini," kata Amel menjelaskan.
Dita terlihat terkejut, kenapa seperti kebetulan sekali. "Fatur juga baru dirawat disini. Apa jangan-jangan..." Dita menggantungkan perkataannya. Dia berpikir apa mungkin Fatur mengalami kecelakaan bersama Gia.
"Jangan-jangan apa?" tanya Amel penasaran.
"Dimana ruangan Gia?" tanya Dita langsung. Amel dan Dita segera menghampiri ruang Gia.
Sesampainya mereka disana Amel langsung menghampiri Mamanya Gia yang terduduk lemas di depan ruangan Gia.
"Tante," Panggil Amel yang langsung berlari kecil menghampiri Mamanya Gia. "Dimana Gia? Dia kenapa?" tanya Amel dengan nada khawatir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anggiana (Complete)
Teen FictionBagiku ini sudah cukup. Kau tak akan pernah mengerti bagaimana rasanya dipaksa berhenti memperjuangkan sesuatu yang sangat kau inginkan. Dan kini aku tersadar aku telah kalah dari kegelapan.