#4. Drabble: Herbal Tea

114 3 2
                                    

Herbal Tea

Cast: Aiba Masaki, Ninomiya Kazunari

Genre: Fluff

Insert song: Miwa - Napa
------------------

Nino merenggangkan ototnya yang sempat kaku setelah berlama-lama bermain DSnya.

Dia menoleh ke sekeliling apartemen itu, mencari sosok pemilik apartemen itu, Aiba Masaki.

"Ck, kemana sih?"decak Nino sebal.

Dia beranjak untuk mencari Aiba dan Nino menemukannya sedang sibuk di dapur.

"Ah, disini rupanya."ujar Nino sembari duduk di bangku pantry dan membuka toples makanan ringan. Memakan nastar yang ada di dalamnya.

Aiba berbalik sembari membawa secangkir teh. Entah teh macam apa kali ini.

Dia memiringkan kepalanya menatap Nino. Yang di tatap masih santai wae makan nastar isi keju itu.

"Wajahmu pucat sekali, Nino."ujar Aiba.

Nino terhenti. Dia berhenti mengambil nastar di topless.

Buru-buru mengusap wajahnya. Apa wajahnya memang pucat? Ayolah seseorang beritahu Kazu!

Dia tidak mau jadi korban eksperimen Aiba lagi.

"Wajahmu itu kelihatan beda. Kau lelah?"tanya Aiba lagi.

Nino menggeleng sembari tersenyum manis. "Enggak kok, enggak. Aku baik-baik saja."dusta Nino. Meski dia memang agak sedikit lelah dan mengantuk.

Aiba menyodorkan cangkir teh itu kearah Nino. "Minumlah. Itu herb tea."ujar Aiba santai.

Nino mengerjap. Ayolah, dia tidak mau jadi bahan eksperimen teman seperjuangannya itu lagi.

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja, Aiba!"

Bibir Aiba maju 3 senti. Dia menatap Nino sebal.

"Ayolah. Aku tidak mencampurkan sianida!"ujar Aiba.

Nino mengerjap. Siapa juga yang mau minum teh sianida? Tidak ada yang mau kasus kopi sianida terulang kembali.

"A-Aku kenyang."lirih Nino pelan. Dia beranjak, hendak kabur.

Aiba menyadari gelagat aneh temannya ini. Apa salahnya sih untuk minum teh buatannya? Apa semengerikan itu?

Aiba segera menahan Nino dan menyuapkan cangkir teh itu ke bibir Nino.

Nino memberontak. Dia berusaha melepaskan cangkir itu dari mulutnya.

Namun, Nino terdiam.

Rasanya lumayan. Tidak seperti rasa kaos kaki...

"Bagaimana?"tanya Aiba.

Nino memegang cangkir itu dan menatapnya.

Ada rasa manis dan asam jeruk lemon.

"Kau pasti berpikir aku mau mengorbankanmu sebagai bahan percobaan lagi kan? Aku tidak sekejam itu."ujar Aiba. Dia melepaskan genggaman tangannya pada Nino dan tersenyum.

Nino tersenyum canggung. Setidaknya dia tidak perlu minum herb tea 'abal-abal' hari ini.

-------------------

[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang