[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)

#26. ID Card Room

26. ID Card Room

Friendship

Arashi

***************

"Jun! Bawain koper kita ya!"

Jun Matsumoto menyipitkan matanya kearah keempat temannya yang sudah berjalan lebih dulu ke lantai atas kamar mereka. Dia tidak biasa di suruh-suruh seperti ini.

Malah Jun yang suka ngerjaim atau suruh temen-temennya buat bawain barangnya.

Sesudah ngambil kunci kamar hotel yang berbentuk kartu dari resepsionis. Ke limanya langsung beranjak dari sana.

"Kalian tahu gak cara kerjanya?"tanya Jun dengan malas kearah teman-temannya.

Aiba yang memegang ID Roomnya itu menoleh kearah Jun dan tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya.

"Baguslah."kata Jun nggak mau ambil puding. Alamak. Pusing maksudnya.

Nino, Sho dan Ohno berdiri di belakang Aiba sembari menunggu cowok itu membuka pintunya. Langkah pertama sih berhasil.

Jun yang lagi sibuk ngipas-ngipas pake topinya cuma ngeliatin temen-temennya.

"Eh! Bisa kebuka!"Aiba berseru kegirangan.

"Habis itu taro di selipan yang ada di sebelah pintu."kata Jun lagi.

Keempatnya segera masuk. Aiba meletakan id room di selipan yang di maksud Jun. Lampu kamar mereka menyala dengan otomatis.

Dia membantu cowok itu ngebawain koper-koper mereka.

"Udah masuk semua kan? Aku kunci ya."kata Aiba.

Setelahnya, Aiba mengambil kembali id roomnya.

PLEK!

"AYAM! AYAM!"

"GUSTI! KENAPA GELAP SEMUA?"

"ASTAGFIRULLOH!"

"ETA TERANGKANLAH!"

Jun menepuk keningnya dan berusaha untuk gak ketawa. Takut dosa.

Temen-temennya udah berjongkok di luar kamar sembari memasang wajah ketakutan. Jun meraih id room yang di jatuhkan Aiba dan meletakannya ke dalam selipan lagi. Seketika lampu di kamar mereka kembali menyala.

Serentak Nino, Ohno, Sho dan Aiba bersikap seperti biasa lagi dan dengan hebohnya masuk ke kamar mereka lagi.

Jun baru sadar kalau teman-teman study tournya yang menginap di kamar sepanjang koridor kamar mereka melongokkan kepalanya dan memperhatikan keributan yang di timbulkan ke empat orang itu.

Jun segera membungkukan badannya dan meminta maaf. Beneran nih malu-maluin aja.

"ASTAGA!"

"Sekarang apalagi?!"Jun berseru gemas sembari masuk ke kamar mereka dan menutup pintu kamar mereka.

---------------

Ah, betapa lucunya arashi.