(( ISENG AJA SIH )) Hal Yang Bercampur #2

74 5 2
                                    

Hal Yang Bercampur

#2 Shiraishi Mai: Berteman?

🎶Listen - ONE OK ROCK featuring Avril Lavigne
🎶Kikkake - Nogizaka46
🎶 Sekai ni wa Aishikanai - Keyakizaka46
🎶Aozora no Shita, Kimi no Tonari & Uknown - Arashi

"Aku pulang!"

Mai menguap. Dia merenggangkan sedikit ototnya yang kaku. Hari ini dia berniat ambil cuti saja. Lagipula, ibunya juga sebentar lagi akan pulang.

Mai berniat untuk memasak makan malam. Mungkin nabe dan tamagokake tidaklah buruk.

Mai menyiapkan bahan-bahannya. Setengah jam dia berkutat dengan perkakas masak. Ponselnya berdering.

Gadis itu segera meraih ponselnya yang di masukkan dalam blazer.
Lockscreen ponselnya menampilkan caller ID dengan foto Nishino Nanase.

Mai menslide ponselnya dan menloudspeaker.

"Konbawa!!!"sapa Nanase semangat.

Mai tersenyum. Dia menyendok sup misonya. "Konbawa. Tumben sekali menelpon."sahut Mai.

"Lagi sepi di toko. Jadi, aku bisa menyapa temanku lagi."ujar Nanase.

Mai terkekeh. Dia melepas celemeknya dan mulai menata makanan ke meja makan.

"Haru-san belum pulang?"tanya Nanase.

"Belum. Mungkin sebentar lagi, mau di titipi salam?"tanya Mai.

"Nggak usah. Lusa aku mau mampir ke rumah ya. Boleh kan?"kata Nanase.

Mai tersenyum. Dia mengangguk. "Tentu saja."

"Oh iya, apa Ikuta-kun masih mengganggumu?"tanya Nanase.

Mai terdiam. Dia teringat dengan mantan pacarnya itu. "Nggak kok. Toma sudah biasa saja. Jangan khawatir."

"Baguslah. Dia sudah sadar rupanya."ujar Nanase.

Percakapan itu berlangsung selama lima belas menit. Mai baru saja selesai mandi saat Haru sampai di rumahnya.

"Okaeri."sapa Mai. Dia mengeringkan rambutnya dengan handuk dan tersenyum menyambut ibunya.

Haru tersenyum simpul. Dia melepas mantelnya dan mengambil tempat di meja makan. "Kau yang masak semua ini?"tanya Haru sembari membalik mangkuknya dan mengambil nasi.

Mai menggantung handuknya dan mengambil tempat di depan ibunya. "Iya. Kebetulan bahan-bahan sedang bagus di swalayan."ujar Mai.

Haru menyuap makan malamnya dengan lahap. "Ngomong-ngomong, terima kasih untuk makanannya."

Mai mengangguk. Dia sibuk dengan pikirannya sembari masih menyantap makan malamnya.

Haru menyadarai gelagat aneh puteri angkatnya. Dia mengeluarkan sesuatu dari balik tasnya.

"Ibu bawakan oleh-oleh."ucap Haru.

Mai mendongak. Dia menatap kearah tas kertas yang ada di atas meja. Gadis bermarga Shiraishi itu menggumamkan terima kasih dan mengecek apa isinya.

Sebuah rompi baru, syal rajut dan sepatu sport. Mai menatap ibunya.

Haru menyunggingkan senyum simpulnya. "Lagi ada promo di Okinawa. Sekalian saja beli."kata Haru.

Mai tersenyum. Dia mengucapkan terima kasih.
Meski Mai tahu, dia bukanlah anak kandung Haru. Mai tetap menyayanginya sebagai orang tua yang selalu merawatnya.

******

Suasana sekolah tampak ramai seperti biasanya. Mai melangkahkan kakinya menyusuri koridor dengan kedua telinga tersemat earphone.

[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang