#19. Drabble: Saus
Ninomiya Kazunari x Mizunara Rie
Fluff------------
Rie masih mendiami Nino. Dia masih kesal tentang insiden nonton Corpse Party di ruang OSIS minggu lalu.
Bagaimana tidak? Dia nyaris di kira menonton yang tidak-tidak sama Sho. Ingat ya! Rie tidak berani nonton film aneh-aneh itu! Dia tahu apa resikonya kalau sampai menontonnya, otaknya bisa mengecil!
Karena Nino merasa bersalah dan dia juga ikutan kesal di cueki Rie, akhirnya cowok itu mentraktir Rie pergi makan malam di Lawson.
Settdah, nih bocah kagak modal amat ya.Dengan masih berusaha menahan emosinya, Rie menyusuri rak-rak makanan sambil melahap onigiri tunanya. Waktu di arloji putihnya sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Sudah nyaris sepi di minimarket Lawson itu.
Rie menoleh kebelakangnya. Menemukan Nino, dengan matanya masih sibuk menyusuri rak-rak bagian saus. Dia butuh saus untuk ramennya.
Rie mendelik. "Mau sampai jam berapa kita disini? Aku masih harus bangun pagi besok!"gerutu Rie.
"Sebentar... Aku cari saus yang murah."
Dasat jiwa pelit setengah hidup! Jiwa traktiran! Mata duitan! Apa lagi kata yang tepat untuk menggambarkan betapa stingynya bocah ini?
Rie mencomot satu saus yang ada di depan matanya, lalu memberikannya pada Nino. "Ini yang paling murah!"
Mata cokelat cowok itu mengerjap. Dia menerima saus sachetan itu dan melirik kearah harganya. "Tapi, ini ma—"
"Berisik! Cepetan di makan ramennya!"potong Rie terlanjur kesal. Dia mendorong punggung Nino untuk kembali ke mejanya.
Tapi cowok itu malah bergeming dan berbalik menatapnya. Gadis itu menaikkan sebelah alisnya. "Udah cepeta—"
Chuu~
Shock. Kaget. Tak percaya.
Rie mematung. Untuk beberapa saat dia merasa jantungnya berhenti berdetak. Sedetik kemudian, langsung kembali berdebar.
Nino menjauhkan wajahnya dari Rie dan menjilati sekitar bibirnya sembari memasang wajah berpikir."Sausnya pedas. Kamu nggak kepedesan?"tanya Nino dengan wajah innocent.
ADA YANG PUNYA NAMPAN NGGAK?! KALO BISA SAMURAI SEKALIAN!!
Rie berserela sekali menghantamkan apapun ke wajah sok polos cowok di depannya ini.
Mata Rie terasa panas dan berkaca-kaca. Sebelah tangannya di pakai menutupi mulutnya yang sempat di sosor Nino."Itu... Ciuman pertamaku..."lirih Rie, hampir meneteskan air matanya. Nino yang melihat Rie seperti itu panik.
"Go-Gomen... A-Aku cuma mau be-bersihin sisa saus di bibirmu."ujar Nino sedikit terbata. Mengutuk perbuatan seenaknya.
Rie mendorong keras tubuh Nino. "Aku benci Nino!"
Setelahnya gadis itu berlari meninggalkan Nino sendirian di Lawson.
Nino mematung. Dadanya sedikit sesak saat Rie mengatakan hal itu dan selanjutnya Nino hanya bisa menghela napas pelan.---------------
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)
FanfictionDrabble J-pop cover by @moemoesa Keberadaan yang tak tergantikan itu bukan hanya tentang manusia. Tapi, juga sesuatu yang hanya bisa di rasakan oleh hati dan pikiran. Semua orang punya tempat khusus untuk menyimpan keberadaannya. Yang pasti di duni...