Time For The Moonlight
🌙🌙🌙🌙
"Kalau mati, kalian mau makan makanan terakhir apa?"
"Kau tau kalau ucapanmu itu tidak lucu sama sekali, Nino!"
"Aku kan cuma tanya. Gak ada hubungannya dengan melawak."
"Yamete, Kazu!"
"Jaa, minna!"
BRAAAKKK!
"NINO!!!!"
----------------
Ohno tersentak dari tidurnya saat mimpinya membuatnya terlempar dari lelapnya. Pria itu menarik napas kemudian menghembuskannya perlahan.
Mimpi itu lagi....
Ohno menoleh ke kanannya dan menemukan jendela yang di hiasi percikkan air bekas hujan. Mm.. sudah malam. Gumam Ohno dalam hati.
Pria itu bangkit dari posisi tidurnya di sofa apartemennya dan duduk termenung sejenak disana. Tapi kemudian dia merasa dadanya sesak. Bagaimanapun dia berusaha menarik napas rasa sesak itu tetap tak mau pergi.
"Kazu..."
Dan mulutnya tanpa sadar memanggil nama member Arashi kesayangannya itu. Matanya terasa panas dan tak lama air matanya mengalir. Ohno terisak. Sebuah isakkan lembut.
Di angkatnya kedua kakinya ke atas sofa dan di benamkan kepalanya di balik lututnya. Kedua bahunya terguncang di sertai isakkannya yang semakin terdengar.
Terdengar pintu terbuka dan derap langkah kaki mendekat kearah Ohno. Setelahnya, Ohno merasakan sofa yang di dudukinya bergerak sedikit dan tubuhnya di tarik ke dalam dekapan hangat yang menenangkan.
Ohno juga merasakan usapan lembut di punggung dan kepalanya. Kali ini sang Arashi Leader itu membenamkan wajahnya di dada sosok yang mendekapnya saat ini.
Ohno menyesap dalam-dalam aroma yang sangat di rindukannya ini. "Kazu...."
"Ssst... Ini aku. Tenanglah."bisik sosok yang memeluknya ini.
Ohno semakin mengeratkan dekapannya pada sosok kesayangannya ini.
Untuk beberapa saat Ohno tetap pada posisi itu. Memeluk erat kesayangannya, Ninomiya Kazunari.
**********
Nino menatap wajah Ohno yang tengah menyandarkan kepalanya di pangkuannya ini. Dilihatnya wajah Ohno yang nampak sendu.
Nino menghembuskan napasnya perlahan dan mengulurkan tangan untuk mengusap kepala sang leader kesayangannya itu. Memainkan helaian rambut Ohno.
Aneh sekali Ohno menangis di tengah malam begini. Dia sempat mencari-cari sosok Ohno di kamarnya. Hari ini Nino menginap di rumah Ohno atas permintaan kesayangannya itu.
Ohno hendak memejamkan matanya begitu merasakan kelembutan tangan Nino yang memainkan rambutnya namun kembali terbuka saat sesuatu seakan menembak pikirannya.
Ohno memutuskan untuk tidak jadi memejamkan matanya. Memilih untuk merasakan usapan Nino dengan mata terbuka.
Nino mengernyit. Di letakkannya tangannya di pipi kanan Ohno. "Tidurlah, Ohchan,"kata Nino, mengusap pipi Ohno. "Kamu pasti lelah, kan?"
Kepala Ohno menggeleng pelan. Dia meraih tangan Nino dan menggenggamnya erat. Nino terkejut merasakan genggaman Ohno yang berbeda dari biasanya.
"Tidak, Kazu,"balas Ohno. "aku tak mau kehilanganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)
FanfictionDrabble J-pop cover by @moemoesa Keberadaan yang tak tergantikan itu bukan hanya tentang manusia. Tapi, juga sesuatu yang hanya bisa di rasakan oleh hati dan pikiran. Semua orang punya tempat khusus untuk menyimpan keberadaannya. Yang pasti di duni...