[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)

#6. Drabble: Manekin Berseragam

Manekin Berseragam

Cast: Ohno Satoshi, Haru

Genre:angst/fluff/mystery

Insert Song: Silent Siren - Secret Base
Arashi-Kimi e no Omoi
-----------------

Ohno meletakkan sekardus berisi peralatan memanah yang sudah tidak terpakai lagi. Dia mengusap peluh di pelipisnya dan terduduk sejenak di gudang sekolah itu.

Benar-benar melelahkan. Dia tidak akan menyangka jika jarak dari gedung utama sekolah ke gudang sekolah akan sejauh ini. Yah, cuma setengah kilometer. Tapi, kan di tambah naik turun tangga dan lagi kardusnya juga agak  berat.

Sialan memang.

Ohno menghela napas. Dia mengedarkan pandangannya keseluruh gudang itu. Menemukan salah satu manekin cewek berseragam.

Ohno mendekatinya dan memperhatikan manekin itu.
Hm. Manekinnya terlihat bagus. Hanya agak sedikit berdebu.

Ohno mengangkat manekin itu dan mendirikannya di depannya, di tariknya plastik yang membungkus manekin cowok berseragam itu.

Kalau di perhatikan, wajahnya agak manis dan bibirnya penuh dan merah.

Ohno mengerjap. Dia menggelengkan kepalanya.

Siswa tahun terakhir di SMA itu memperhatikan manekin itu lebih seksama dan dia menemukan kertas yang menyembul dari kantung blazer berwarna hitam yang di pakai manekin itu.

Ohno membuka kertas itu dan name tag terjatuh dari dalam kertas itu. Dia menunduk dan mengambil nametagnya.

"Haru.."lirih Ohno mengeja nama kanji yang tertera di nametagnya.

Kemudian, beralih ke kertas di genggamannya yang sudah agak menguning itu. Tanda terlalu lama tersimpan.

Ada tulisan di kertasnya.

Ohno mengernyit. Bahasa inggris.

Even though it was a secret I'd kept hidden for a long time, I was able to tell it only to you
No matter when, telling you everything about me,
I probably couldn't do it yet…

We're always connected　Because that hand isn't a lie
Days that shouldn't be able to return are precious　But tomorrow is waiting for us too
We can still go anywhere

Ohno menatap kearah manekin. Manekin itu masih tidak melakukan apa-apa.

Ohno tertawa. "Dasar bodoh, mana ada manekin bisa bicara."lirih Ohno .

Dia melipat kertas itu lagi dan memasukkannya kedalam saku blazer manekin itu dan beranjak. Namun sesuatu menahan tangannya.

Ohno mengernyit. Dia menoleh kearah tangan kanannya yang tertahan sesuatu.

Wajahnya berubah pucat.
Ternyata jari-jari yang menahannya.

"A—" Ohno tidak bisa berkata-kata. Napasnya berubah sesak.

Tubuhnya terkulai lemas.

"He-Hei!"

————————

Ohno membuka matanya. Dia mendapati dirinya di sebuah ruangan yang penuh debu itu.

Hanya saja dia merasa kepalanya di sandarkan di sesuatu yang empuk.

Kemudian, cowok itu tersadar. Dia segera bangun dari tidurnya.

"A—AAAH!!"

"HEI! BERHENTI!"