#8. Drabble: Teasing About Fisika

95 4 0
                                    

Teasing About Fisika

Disclaimer: all of member Hey! Say! JUMP belong to Kami-sama, their parents, and Jhonny's Jimusho.

---------

Pelajaran tambahan di hari minggu memang bukan hal yang di inginkah oleh Yamada Ryousuke. Weekend sudah di depan mata, dan dengan mudahnya kepala sekolahnya menyuruhnya menetap di sekolah yang sepi melompong begini.

Kalau di pikir-pikir, nilainya standar dan ia tidak pernah membuat keributan.

Ah, Ryousuke ingat. Minggu lalu, ia tak sengaja menghajar anak kelas sebelah karena menghina sahabatnya, dan hal itu berakhir di ruang kepala sekolah, lalu di lapangan. Ia di hukum membersihkan lapangan.

Namanya juga pembelaan.
Ryousuke mengambil sebuah spidol di meja dan berjalan kearah papan tulis putih di kelasnya.

Mulai menulis sesuatu sambil menggerutu.

"Guru sialan...."Ryousuke menggigit bibir bawahnya. Menekan spidol itu sambil terus menulis kata demi kata.

"Aku terkesan, Yamada-san."suara lembut itu menusuk indera pendengarnya. Membuat Ryousuke menoleh dan melihat seorang gadis seusianya bersandar di sisi pintu, memperhatikannya dengan saksama.

Ryousuke kenal gadis itu.
Sang ketua murid di sekolahnya, Shimazaki Haruka, dengan senang hati menetap di sekolah, tidak peduli meski weekend yang ditunggu-tunggu sudah di depan mata.

Ryousuke memang tidak pernah berbicara dengan Shimazaki Haruka, namun secara tidak langsung dia mengingat nama gadis di depan kelasnya ini.

Jelas saja. Hampir seluruh anak lelaki di kelasnya membicarakan dan menyimpan fotonya.

Waktu itu kalau tak salah, Yuya Takaki menunjukkan foto Shimazaki waktu pakai kaca mata. Kata Yuuyan, Shimazaki lebih kawaii kalau seperti itu.
Ryousuke sampai mual mendengarnya.

"Yamada Ryousuke-san, kata-katamu tampak sangat menarik. Tapi, tak menbuat keadaan menjadi lebih baik."Shimazaki berdiri di sebelahnya dan memperhatikan tulisan dengan bahasa inggris di papan itu.

"Whoooooaaaa!!"Ryousuke berseru kaget saat menyadari Shimazaki yang sudah berdiri di sebelahnya.

Gadis itu menatapnya datar. Jemari lentiknya menunjuk kearah papan tulis.

"Coba baca tulisan di papan tulis ini."kata Shimazaki.
Ryousuke menoleh kearah papan tulis dan melihat apa yang di tulisnya. Wajah memucat.

"Hehehe. Kau salah paham."

"Kau seharusnya di ajarkan sopan santun, Yamada-san."Shimazaki mengambil penghapus dan menghapus papan tulis itu.

Ryousuke mengutuk dirinya yang asal saja menulis kata kata itu. Perlahan tulisan, 'Really sucks the fuc*ing teacher' menghilang.

Shimazaki beralih menatapnya tajam.

"Ayo kita mulai."

            ***************

Ryousuke menghela napas sejenak. Menatap soal soal fisika di depannya dengan lemas.

"Hei, Shimazaki. Kenapa harus fisika? Nilaiku baik-baik saja di matpel Fisika."tanya Ryousuke pada Shimazaki yang sibuk membolak-balik buku OSISnya.

Gadis itu beralih kearah Ryousuke.
"Jika nilaimu baik-baik saja, seharusnya kau bisa mengerjakannya kan?"

Ryousuke mendengus. "Dasar mata empat."Ryousuke mendelik kearah Shimazaki.

Ia mulai mengerjakan soal fisikanya selama sentengah jam.
Shimazaki selesai dengan tugas OSISnya, setengah jam kemudian.

Gadis itu menyapa, "Sudah selesai?"
Ryousuke mengangguk. Tersenyum lebar. Menyeringai.
Ia menyerahkan selembar kertas HVS itu pada Shimazaki dan membiarkan gadis itu mengoreksi.

Ya kalau jawabannya gak ngawur.
Shimazaki membaca kata demi kata, jawaban per jawaban lalu wajahnya memerah.

Jawaban nomer 1:Jika kita adalah cos dan sin. Biarkan aku menjadi cos. Walau kau berangkat dari nilai 0, dan aku dari nilai 1. Tapi kita akan bertemu pada satu titik. Yaitu, 45 derajat.

Jawaban nomer 2: Apabila hukum gravitasi tertanam kuat dihatimu, mungkin saja hatiku akan tertarik kuat ke hatimu bagaikan benda yang jatuh bebas tanpa gaya gesek.

Jawaban nomer 10:
Hukum kekekalan energi mengatakan salah satunya adalah energi tak dapat dimusnahkan, hal ini sangat berbanding lurus dengan energi cinta kita yang sulit sekali untuk dimusnahkan.

Shimazaki tak bisa menahan rona merah di wajahnya.

"Bagaimana?"Ryousuke tersenyum lebar.

Shimazaki menatapnya manis dengan wajah merah, lalu tak lama ia berseru.

"APA-APAAN SEMUA JAWABAN INI?"

-------------------

[✓] Keberadaan Yang Tak Tergantikan (Drabble/Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang