05

11 2 0
                                    

29 January 2016

" Woi Leha . Alin mana ? " Jerit aku dari pintu masuk dorm 2 kepada Julaiha , junior muda setahun daripada aku merangkap ahli kumpulan 'minah-minah sewel' yang sedang fokus membaca novel cinta di atas katilnya .

" Mandilah . Apa lagi ? Dah semaklah kak Syaz . Kacau daun saja . " Bebelnya sambil baling bantal peluknya ke arah aku . Nasib aku baik kerana balingannya tersasar terkena pintu . Jadi , aku dengan bangganya menggoyangkan punggung aku kepadanya , tanda aku berpuas hati sebelum kaki aku pantas berlari ke arah tandas aras 1 aspuri itu .

" Woi Alin . Kau lama lagi ke ? " Jerit aku sambil mengetuk pintu tandas pertama yang merupakan tandas kegemaran Alin untuk mandi . Disebabkan format asrama aku menggunakan format bercampur pelajar iaitu setiap pelajar tingkatan 1 hingga tingkatan 5 akan dirombakkan dan ditempatkan di dalam beberapa bilik , jadi jangan pelik kalau terdengar suara -suara sumbang yang asyik berduet lagu yang sedang hangat ketika itu . Dan disebabkan itu jugalah , aku terpaksa menjerit dengan kuat,agar Alin dapat mendengar suara aku .

" Tengah syampu . Asal ? "

" Cepatlah . Aku nak cakap something ini "

" Sabarlah . Dah nak siap ini "

" Kau punya dah nak itu berejam . Nak basuh baju nanti dah berejam . "

" Aku basuh malam inilah . Aku dah ambil turn washing machine . "

" Wei kurang ajar tak cakap awal - awal ! Nak tumpang juga . "

" Pergilah tanya Leha sana . Duit dia . Aku sponsor sabun saja . "

" Kejap lagi aku tanya . Wei cepat sikit tahu . Aku tunggu dekat dalam dorm aku . "

" Haa ya . Nanti aku panggil kau . "

Seusai Alin menghabiskan ayatnya , terus aku menapak keluar dari tandas tersebut . Setelah meminta keizinan dari Julaiha untuk menumpang mesin basuh pada malam nanti , segera aku masuk ke dalam dorm aku . Disebabkan aku memilih katil tingkat atas dan bersebelahan dengan tingkap , aku terpaksa memanjat tangga yang boleh aku katakan agak seram kerana setiap kali aku panjat , setiap kali itu jugalah bunyi besi bergesel akan berbunyi .

" Wei Syaz . " Tegur Aqila , junior yang setahun muda daripada aku dan merupakan teman katil sebelah aku tatkala tubuh aku mula dibaringkan di atas tilam asrama yang tidak terlalu lembut itu .

" Apa benda ? "

" Budak kelas kau yang pakai cermin mata itu hensemlah . "

" Siapa kau ini ? Budak kelas aku ramai pakai cermin mata okay "

" Ala . Dia kurus -kurus sikit . Dia bomba . Putih . " Berkerut dahi aku memikirkan rakan sekelas aku yang mempunyai ciri - ciri seperti yang disebutkan oleh Aqila .

" WOI . ITU PAKWE AKU TAK GUNA ! " Marah aku sambil menepuk -nepuk belakang badannya . Nasib baiklah ahli bilik aku yang lain sedang mandi atau sedang membasuh baju . Kalau tidak , sudah pasti kami akan dimarahi akibat terlalu bising memandangkan dorm kami merupakan dorm yang paling sunyi di asrama itu .

" Lah itu Haziq ke ? "

" Haa iyalah . Itu haziq . Kau jangan sesekali usya dia . Kalau tak , aku cungkil mata kau . "

" Wei pakwe kau hensem . Aku tak tabah tengok dia . "

" Janganlah setan . Itu pakwe aku . Halah kau ini "

" Eleh aku gurau sajalah . Chill lah . Aku tak caras pakwe orang . Lagi-lagi , orang kesayangan aku ini . " Pujuknya sambil peluk tubuh aku .

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now