28

9 1 0
                                    

Aku melangkah masuk ke dalam Restoran L'Altru Versu dengan berhati-hati . Iyalah . Ini restoran mewah yang berkelaskan 5 bintang . Sudah pasti pelanggan yang hadir ke sini merupakan golongan bangsawan dan tentunya mempunyai pengaruh yang besar di Korea Selatan ini . Kalau aku tak jaga kelakuan aku , sudah pasti aku akan menjadi bahan gosip golongan di sini disebabkan perangai aku yang tak senonoh .

Ergh tidak . Aku tak mahu diri aku menjadi viral di Korea Selatan . Aku lebih rela jadi manusia yang tidak dikenali oleh sesiapapun daripada menjadi viral tentang perkara yang tidak elok . Ia amat memalukan .

Selepas diberitahu oleh Park Goon tentang temu janji kami hari ini , cepat-cepat aku buat kajian tentang restoran ini di google tadi . Aku cuma was-was bila Park Goon sebutkan nama restoran ini sebentar tadi . Manalah tahu restoran ini tidak diiktiraf sebagai restoran yang halal oleh pihak Islam di sini . Tapi apa yang aku dapat , restoran ini bebas daripada segala makanan yang haram . Jadi , aku bebas untuk makan apa saja makanan di sini .

Aku pun tak tahu kenapa aku begitu rajin buat kajian tentang semua ini yang sememangnya tidak ada kepentingan langsung dalam hidup aku . Eh maksud aku ada kepentingan . Cuma tidak terlalu penting sehinggakan mampu bawa ke persoalan hidup dan mati aku .

" Syazlin . Sini . " Monolog aku terhenti bila Park Goon melambaikan tangannya ke arah aku . Aku melangkah menghampiri Park Goon yang ralit perhatikan aku bersama senyuman manisnya .

Kerusi di sebelahnya , Park Goon tarikkan untuk aku bila aku sudah sampai ke tempatnya . Aku tersenyum nipis padanya , tanda terima kasih aku kerana tarikkan kerusi itu untuk aku .

" Kenapa awak bawa kita makan dekat sini ? Dahlah mahal . Kan boleh saja kita makan dekat rumah . Jimat sikit duit awak . " Tegur aku sambil mata aku ralit perhatikan setiap penjuru restoran itu .

Wah . Memang betul-betul mewah . Lihat sahaja pada lampu chandelier restoran ini . Bertambah pula dengan ciri-ciri restoran ini yang sepenuhnya bertemakan perancis . Aku pasti yang rekaan dalaman restoran ini saja sudah mencecah ratusan ribu won .

" Saja . Lagipun , lusa awak dah nak balik Malaysia . Apa salahnya saya ajak awak makan dekat restoran mewah macam ini . " Ucapnya bersahaja . Napkin di atas meja , dia buka lipatannya lalu diletakkan di atas peha aku .

" Tapi ini terlalu mahal tau ! Tengok gaya pelanggan di sini pun dah tahu . " Balas aku tidak mahu mengalah .

Nafasnya dihembus perlahan . " Syazlin . " Nama aku dipanggilnya sambil wajahnya ditundukkan ke meja .

Aku hanya menggumam kecil , menyahut panggilannya . Aku masih ralit setiap inci restoran mewah itu .

" Untuk sekali ini saja , tolong jangan halang saya buat apa yang saya nak buat . " Wajahnya yang seperti dalam kesedihan aku perhati . Serba salah pula aku jadinya . Mesti dia terasa dengan kelakuan aku tadi .

" Saya bukannya tak suka awak bawa saya dekat sini . Saya suka . Terlampau suka . Tapi , kita baru jadi pasangan . Saya tak naklah orang anggap saya ini perempuan yang suka kikis harta orang . Iyalah . Baru berapa minggu bersama , tapi sudah berani minta itu ini . Saya sedihlah kalau dianggap macam itu . " Bibir bawah aku juihkan . Park Goon tertawa kecil melihat reaksi aku yang agak kebudakan baginya .

" Dengar sini . Selagi saya masih teman lelaki awak , saya janji saya takkan izinkan mana-mana orang sekalipun anggap awak macam itu . " Lafaz Park Goon sambil tapak tangan kanannya dilekapkan pada dada . Melihatkan Park Goon yang bersungguh-sungguh menyakinkan aku , bibir aku spontan merekah senyuman malu .

" Aip . Ingat sikit , kita masih bergaduh tau ! Jangan nak buat macam ini lagi . Kita masih dalam zon perang . " Ujar aku dalam niat bergurau . Tapi masih terselit nada tegas . Sengaja nak patahkan semangat Park Goon untuk buatkan aku cair dengan kata - kata romantisnya .

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now