27

4 2 0
                                    

" Makan ini . " Mangkuk sup tauge pedas aku hulurkan pada Park Goon .

Awal-awal pagi aku sudah buat rujukan untuk hilangkan mabuk pada internet pagi tadi . Sebab itu aku mampu buatkan sup tauge pedas itu untuk bantu Park Goon hilangkan rasa pening kepalanya .

" Gomawo . " Ucap Park Goon seraya menghirup sup yang aku masak tadi . Berkerut-kerut dahinya menahan pedas bercampur panas sup itu .

" Kenapa awak minum minuman itu ? " Tanya aku bila Park Goon menghirup suapan terakhir sup itu . Wajah aku , Park Goon pandang sekilas sebelum tundukkan pandangannya ke lantai .

" Jawab soalan saya . " Park Goon mengeluh kecil . Wajahnya dinaikkan , lalu buat seketika aku dan dirinya hanya berbalas pandangan .

" Saya cuma tertekan . " Jawabnya senafas . Riak serba-salah terpancar jelas di wajahnya .

" Tak ada cara lain untuk awak hilangkan tekanan awak itu sehinggakan hanya arak je yang mampu tolong awak ? " Aku bersuara sinis . Tangan disilangkan ke dada .

Dia menggeleng laju . " Awak tak faham . Saya nak hilangkan tekanan saya dengan cepat . Saya tak tahan nak tanggung semua ini . " Dadanya ditepuk beberapa kali .

" Sebab itu awak mungkir janji awak pada saya ? " Park Goon dan aku hanya berbalas pandangan sebelum pandangan aku halakan ke meja makan .

" Macam mana kalau dia tinggalkan aku ? Macam mana kalau dia bencikan aku ? Macam mana kalau dia nak putuskan hubungan ini ? Macam mana aku nak teruskan hidup lepas aku putus dengan dia ? Hanya perkara macam itu yang terlintas di fikiran saya . Macam mana saya tak tertekan kalau setiap saat , setiap detik cuma itu yang saya fikirkan ? Saya terlampau sayangkan awak Syazlin . Saya tak nak awak pergi dari hidup saya . Sebab itu saya terlampau ambil berat dengan awak , terlampau jaga awak . Sebab saya tak nak orang lain ambil awak daripada saya . " Balasnya panjang lebar . Aku membalas tatapan matanya , mencari keikhlasan di dalam matanya , dan setiap inci anak matanya menjelaskan bahawa dia benar-benar ikhlas .

" Jangan tipu saya dengan ayat-ayat manis awak . " Park Goon tersengih sinis memandang meja makan sebelum pandangannya halakan ke arah aku .

" Apa manfaat yang saya dapat dari tipu awak ? "

" Banyak . Yang paling penting ,awak dapat mainkan perasa- "

" Tolong hentikan tanggapan awak yang satu itu terhadap saya . Ia menjengkelkan . " Bidas Park Goon sambil merenung tajam wajah aku . Dan apa yang aku nampak , kelopak matanya mula bergenang dengan air mata . Air mata yang penuh dengan kekecewaan .

Ting . Tong .

Pandangan mata aku yang dari tadi membalas renungan Park Goon terhenti bila loceng pintu apartment Park Goon ditekan beberapa kali .

" Saya pergi buka pintu dulu . " Pinta aku lalu mengangkat punggung dari kerusi . Kaki aku orakkan ke pintu utama apartment itu . Tombol pintu aku pulas seraya menarik pintu itu supaya terbuka .

" Yaa . Lamanya kau buka . Penat aku tunggu tahu ! Aku call tak dapat . Mesej tak balas . Aish kau ini Goon . Buat aku risau- "

" Awak siapa ? " Pintas aku bila lelaki di hadapan aku ini berterusan bercakap tanpa pandang muka aku . Terlalu fokus mengemas perkakasannya yang agak banyak . Berapa saat kemudian , wajah aku dia pandang .

" S-Syazlin ? " Tanyanya sambil menundingkan jari telunjuknya di wajah aku . Mulutnya melopong .

Aku mengangguk . " Ya . Awak siapa ? "

" Wah . Kau tak kenal aku ? " Dia tersengih manis . Kemudian , dia bertepuk-tepuk tangan .

Wajahnya aku amati . Aku cuba untuk mengingati wajahnya . Mungkin dia rakan sekolah aku . Atau mungkin aku pernah berkenalan dengannya , cuma aku lupa . Bila aku sudah puas kerah otak untuk mengingati jejaka di hadapan aku ini dan keputusannya masih sama , jadi aku hanya menggeleng beberapa kali sebagai jawapan aku kepada soalannya .

Si Cik PemimpiTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang