17

9 1 0
                                    

Tok . Tok . Tok .

Pintu rumah Park Goon aku ketuk beberapa kali . Tak cukup dengan itu , lonceng rumahnya juga aku tekan . Kalau ikutkan hati , ingin sahaja aku gunakan kod keselamatan dia itu . Tapi Park Goon awal - awal sudah beri amaran pada aku supaya jangan suka - suka masuk ke dalam rumah dia tanpa izin . Aku ini teman wanita yang baik . Jadi mestilah aku akan ikut cakapnya .

Baru sahaja genggaman tangan aku angkat untuk ketuk pintu itu untuk kali terakhir , wajah Park Goon sudah terpacak di hadapan muka aku . Wajahnya aku pandang dengan sengihan . Rambutnya kelihatan lembap seperti baru selesai mandi . Mungkin tadi Park Goon di dalam kamar mandi , sebab itu tak dengar ketukan aku .

" Masuklah . " Pelawa Park Goon . Aku menggangguk kecil seraya melangkah masuk ke dalam apartment Park Goon .

" Awak baru habis mandi ke ? " Tanya aku pada Park Goon yang sedang duduk di atas sofa . Alat kawalan di atas meja , dia ambil lalu mengaktifkan televisyen miliknya .

" Erm . Sebab itu tak dengar bunyi pintu . Nasib baik awak ketuk lagi sekali . " Aku hanya menggangguk faham . Punggung aku labuhkan di atas sofa bersebelahan Park Goon . Maksud aku , sofa yang aku duduk dan Park Goon duduk terpisah di tengah - tengah . Bukan aku duduk di sebelahnya .

" Goon . "

" Ya . "

" Erm . Apa kata kalau kita kenal diri masing - masing dengan lebih mendalam ? " Wajah aku Park Goon pandang pelik . Kening sebelahnya dia angkat . Mungkin Park Goon suruh aku terangkan maksud aku dengan lebih terperinci .

" Maksud saya , iyalah . Saya tak adalah kenal awak sangat . Dan awak tak adalah kenal saya sangat . Jadi , saya naklah kenal awak dengan lebih dalam dan awak kenal saya dengan lebih dalam . "

" Sampaikan awak tahu kod keselamatan rumah saya , itu awak kata awak tak kenal saya sangat ? " Duga Park Goon . Senyuman sinis dia hadiahkan pada aku . Ceh . Nak perli akulah itu .

" Okey fine . Saya kenal awak . Tapi awak yang tak kenal saya . Jadi , awak kenalah belajar kenal saya .  "

" Awak Syazlin . Awak dari Malaysia . Dan umur kita sebaya . Siapa cakap yang saya tak kenal awak ? " Wajah Park Goon yang selamba aku pandang sebal . Kecil besar kecil besar saja aku pandang dia ini . Aku serius , dia boleh main - main pula .

" Memanglah awak tahu itu . Sebab itu perkara asas tentang saya . Tapi awak kenalah ambil tahu tentang keluarga saya , kawan saya , minat saya , kerja saya . Itu baru maksudnya kenal dengan lebih mendalam . " Panjang lebar aku menerangkan maksud aku dengan lebih terperinci . Wajah Park Goon yang sedang asyik tenung aku , aku balas .

" Mari sini . " Sofa di sebelahnya , Park Goon tepuk perlahan .

" Untuk ? " Polos aku bertanya . Wajah aku Park Goon pandang geram .

" Tadi awak suruh saya belajar kenal awak . Jadi , saya nak belajar kenal awaklah ini . Jangan risaulah . Saya takkan sentuh awak . " Aku tersenyum kepada dia . Tahu - tahu saja apa yang aku fikirkan sekarang . Sofa di sebelah Park Goon aku dekati , lalu aku labuhkan punggung aku di sebelahnya . Jangan salah faham pada aku kerana aku tidaklah duduk terlalu rapat dengannya . Masih ada ruang kosong di antara kami .

" Jadi , apa yang awak nak tahu tentang saya ? "

" Erm . Segalanya . " Siku kanannya diletakkan di atas birai sofa , lalu Park Goon tongkatkan kepalanya di situ . Wajah aku dia tenung . Sejujurnya , aku teramat malu bila Goon pandang aku macam itu . Lagi - lagi , bila wangian sabun badannya yang berbau lavender menerjah ke hidung aku . Oh macam drama pula .

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now