12

12 1 0
                                    

Tok . Tok . Tok . Tok

" Kejap . " Bunyi ketukan yang bertalu-talu dari luar bilik mematikan hasrat aku untuk menonton filem hantu yang disiarkan dalam televisyen di hotel itu . Tuala yang disidai pada penyidai di balkoni bilik aku capai , lalu digunakan untuk menutup rambut aku . Pantas , kaki aku halakan ke pintu .

Tok . Tok . Tok . Tok .

" Sabarlah ! " Aku menjerit lantang . Naik angin aku disebabkan sifat tidak sabar pengunjung itu . Cubalah bersabar sikit .Pintu ini pun . Banyak sangat kuncinya kenapa ! Bermangga-mangga . Susah aku nak buka .

Saat pintu dibuka , terus tubuh aku didakapnya . Aku tergamam . Terlalu terkejut dengan tindakannya .  " Kau okey tak ? " Aku menyoal setelah lama mendiam diri .

Pelukan Syazlin di tubuh aku membuatkan hati kecil aku musykil . Bukan itu sahaja , matanya turut kelihatan sembam seperti baru habis menangis . " Alin hikk . " Belakang tubuhnya aku usap , cuba untuk menenangkan dia .

" Dah jom . Kita masuk . Kita cerita kat dalam . " Aku beri kata putus . Syazlin hanya diam tatkala aku memapah dirinya masuk ke dalam bilik . Pintu aku tutup kembali . Perlahan-lahan aku dan Syazlin mengorak langkah ke arah sofa .

" Alin hikk . Aku tak tahulah perasaan aku sekarang ini macam mana hikk . ". Luahnya dalam sendu . Bahunya aku peluk , lalu merapatkan jurang kedudukan antara aku dan dia .

" Kau nak cerita ke nak menangis ? Kalau kau nak cerita , kau cerita . Kalau nak menangis , kau menangis dulu . Tenangkan fikiran kau . " Pujuk aku dengan lembut . Sayu hati aku melihat gadis yang sentiasa berwatakan ceria ini menangis .

" Aku nak cerita . " Putusnya . Air mata yang masih mengalir dikesat menggunakan lengan baju kemejanya . Tubuhnya dipalingkan ke arah aku , wajah aku , dia tatap dengan pandangan yang aku sendiri tidak dapat tafsir .

" Tadi aku bagi Park Goon makanan itu . Lepas itu , dia , dia- huwarghh . " Terhambur semula tangisnya . Jadi betullah sangkaan aku . Hela nafas aku hembus . Bahu Syazlin aku usap , untuk memberi semangat kepadanya .

" Tak apalah kalau dia tolak masakan kau . Mungkin dia ada sebab kenapa dia tolak . Haa mana kita tahu . " Aku cuba untuk beri kata - kata semangat padanya . Bertenanglah wahai kawan .

" Apa kau ini ?! Siapa cakap dia tolak ? " Wajah aku dia jeling tajam . Dahi aku berkerut untuk memahami bait - bait ayatnya .

" Dah itu , dia terima ? " Tanya aku dan dijawab dengan anggukan oleh Syazlin .  " Dah itu kenapa kau menangis ? Hak ala . Dia terima kan ? Aku berialah fikir dia tolak . " Dahinya aku tonjol perlahan . Sakit jiwa aku dibuatnya .

" Kau ini . Aku menangis sebab aku terharu . Aku teruja . Dia makan masakan aku . Lepas itu dia cakap masakan aku sedap . Aku menangis kegembiraanlah . " Jawab dia sambil mengambil beberapa helai tisu daripada kotak tisu . Hingusnya yang hampir meleleh dihembuskan pada tisu itu .

" Tapi cara kau menangis itu beria . Aku mati - mati ingat dia tolak masakan kau . " Bidas aku dalam nada menjengkelkan .

Dia menggeleng laju . " Kau tak faham lin . Kau tak faham . "

" Iyalah . Kau seorang je faham . Aku manalah faham . " Aku membidas lagi . Alat kawalan televisyen di atas meja aku capai . Siaran yang menayangkan filem hantu sebentar tadi aku buka .  " Azza . Dah nak start . " Ucap aku dalam nada teruja . Bantal kecil di sebelah aku , aku capai lalu dipeluk .

" Yaa . Aku tengah sedih ini , kau boleh layan movie pula . " Rajuk Syazlin . Mulutnya sudah mula memuncung . Seperti mulut itik pun ada . Wajahnya aku pandang sekilas sebelum retina mata aku fokuskan semula pada filem di hadapan .

" Kau bukan sedih mana pun . Dah pergilah kau . Sibuk saja aku nak tengok movie . " Usir aku tanpa pandang muka dia . Syazlin menghentakkan kakinya beberapa kali ke lantai , tanda protes dengan sikap aku yang abaikannya .

" Dahlah kau . Tidur lagi bagus . " Ujarnya sambil mengangkat punggungnya dari sofa . Melalui ekor mata aku , dapat dilihat Syazlin melangkah ke dapur . Hauslah itu .

**********

" Hyung , geuneun nugu inga ? Dangsineui yeoja chingu ingayo ? "  Tanya Yoo Min Soo kepada aku sambil tangannya lincah mengemop lantai kedai itu .

" Wae ? " Soal aku semula tanpa memandang wajahnya . Mata dan tubuh badan aku masih fokus menyusun kerusi di atas meja .

" Dangsineun nareul wihae,keureul wounhaji anheun kyungwueman .  Keugo noona , jinjja yeppeuda . " Dia menyiku lengan aku sambil tersengih nakal . Keningnya terangkat-angkat

Pekerjaan aku terhenti . Lalu wajahnya yang sedang tersengih aku pandang tajam . Terhenti segala niat aku untuk menyusun kerusi meja itu .

" Yaa byuntae ! " Kain lap di atas meja aku capai seraya melibas kepala Yoo Min Soo dengan kain itu . Terjerit-jerit jejaka itu akibat sakit terkena libasan maut aku .

Secara jujurnya , aku tidak suka Yoo Min Soo bercakap seperti itu . Dia seakan mahu merampas Syazlin daripada aku . Aku tahu aku tak ada apa-apa hubungan dengan Syazlin. Mungkin ada tetapi aku sudah lupa atau aku langsung tidak tahu menahu tentang itu . Jadi dia bebas untuk bersama dengan sesiapa yang dia mahu . Dengan Yoo Min Soo juga boleh kalau memang benar hatinya sudah terpaut dengan jejaka itu .

Tapi perasaan aku seperti- entahlah . Aku pun tidak tahu . Aku bukannya cemburu . Cuma aku seperti tidak mahu Syazlin pergi dari aku . Aku jujur yang sejak kebelakangan ini aku sudah mula senang akan kehadiran dia . Tapi tidaklah terlalu senang sehinggakan aku ingin bersamanya 24 jam . Bukan . Aku cuma senang dengan kebaikan dia dan keprihatinan dia terhadap aku .

Aku cukup sukakan kalau ada orang yang ambil berat terhadap aku . Jadi , aku takut andai nanti dia mempunyai teman lelaki , sudah pasti dia akan lebih tumpukan sepenuh perhatiannya terhadap teman lelakinya dan sudah pasti dia akan lupakan aku . Oh tidak . Aku tidak sanggup . Sama sekali tidak sanggup .

Jadi aku kena pikat hati dia supaya dia sukakan aku ? Supaya dia sentiasa dengan aku ? Tapi kenapa aku rasa diri aku seperti hipokrit ? Mesti dia sedih kalau dia tahu tentang ini . Tapi

" Kejap . Yang aku fikir pasal dia kenapa ? Berhentikan fikirkan dia Park Goon . Tolonglah . "

Sebab kau sukakan dia .

" Tak . Aku tak sukakan dia . Aku cuma suka sebab dia ambil berat terhadap aku . "

Tapi kau tetap nak dia sentiasa ada dengan kau kan ? Dan kau tak nak dia bersama dengan lelaki lain bukan ? Aku ini hati kau . Minda kau . Jadi aku tahu yang sebenarnya kau sukakan dia . Kau cemburu kalau dia dengan Min Soo .

" Diamlah . Aku tak perlukan khidmat nasihat kau . " Marah aku kepada diri aku .

" Hyung . Goaenchaneuseyo ? " Wajah aku dia pandang dengan pelik . Mungkin dia pelik dengan aku yang bercakap dengan diri sendiri . Kalau aku jadi dia pun , sudah tentu aku akan pelik jika ada orang yang bercakap sendirian .

*Abang . Awak okey ?

" Eo ? Goaenchaneu . Waeyo ? " Soal aku semula sambil tersengih . Tangan aku lincah menyusun kerusi dan meja untuk menutup segan aku . Sengaja untuk elakkan diri daripada terus diasak soalan Yoo Min Soo .

" Heol . Eigo hyung , jinjja daebak . "

*Heol . Abang ini , serius terbaik

**********
Hyung , geuneun nugu inga ? Dangsineui yeoja chingu ingayo  - Abang , siapa kakak tadi ? Teman wanita awakkah ?

Waeyo - Kenapa

Dangsineun nareul wihae,keureul wounhaji anheun kyungwueman .  Keugo noona , jinjja yeppeuda  - Kalau awak tak mahu , bagi saya sajalah . Kakak itu , dia betul-betul cantik .

Byuntae - Gatal

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now