GIMPO INTERNATIONAL AIRPORT
Troli yang berisikan segala beg aku dan Nor Syazlina selama dua minggu di Kota Seoul ini aku tolak perlahan . Langkah Nor Syazlina yang berada di hadapan aku ikuti . Biarlah dia . Dia tengah teruja sekarang . Jadi , biarlah dia lepaskan keterujaan dia dulu .
" Alin . Aku tak mimpi kan ? "
" Tak sayang . Kau tak mimpi . Kau memang ada dekat Korea sekarang "
" ALINNN . AKU NAK NANGIS . " Jeritnya sambil peluk tubuh aku . Hampir kesemua makhluk bergelar manusia yang berada di lapangan terbang itu pandang ke arah kami . Naik malu aku dibuatnya . Mesti kami dianggap sebagai pelancong gila oleh penduduk tempatan negara itu .
" Woi Syaz . Dahlah . Semua tengok tahu tak ! "
" Eh pergi matilah dengan dorang . Tak pernah tengok orang excited ke apa ? "
" Tapi excited kau ini over . Memanglah dorang pandang "
" Halah aku over sebab untuk pertama kali , aku dapat pergi sini . Pergi Korea ini . Berdekad tahu tak aku nak pergi sini ! "
" Iyalah Nor Syazlina sayang oi . Dah jomlah cari teksi . Aku nak tidur . Penatlah . "
" Hak alah kau ini . Tak habis -habis dengan jet-lagged kau "
" Eh biarlah . Kau itu dah biasa pergi overseas . Bolehlah cakap . Ini first time tahu aku naik flight pergi tempat yang jauh macam ini . "
" Wahai hamba Allah . Aku naik flight banyak kali sebab aku kerja . Aku pergi overseas sebab modelling . "
" Tapi kau tetap pergi kan ? "
" Whatever . Dah cepatlah . Tadi cakap nak tidur sangat . Sekarang nak bergaduh dengan aku pula . "
" Haa jomlah . "
" Eh jap . Jap . " Belum sempat aku melangkah , Nor Syazlina terlebih dahulu menarik tangan aku agar berhenti .
" Apa benda kau ini ! Semaklah "
" Kejaplah . Tak selfie lagi . "
" Dasar hantu selfie . Dah cepatlah . Aku penat ini . "
" Sabarlah . Aku nak cari orang ini . "
Belum sempat aku memarahinya , gadis itu terlebih dahulu beredar dari sini untuk mencari mangsa mengambil gambar kami.
" Excuse me . Can you take a picture for us ? "
" Yes . Yes . Sure . "
" Alright . Kamsahamida . "
*Terima kasih
Seorang wanita berbangsa Korea dan Nor Syazlina menghampiri tempat aku sedang berdiri sekarang . Kemudian , Nor Syazlina menyerahkan telefon pintarnya kepada wanita itu . Kami berdua berdiri bersebelahan sambil tersenyum manis dan berlatar belakangkan papan tanda Incheon International Airport .
" Hana , Deul , Set . Kimchi "
*Satu , dua , tiga
" Kimchi "
Kimchi = boleh diibaratkan sebagai senyum or smile kalau di Malaysia
Ujar kami berdua serentak . Nasib baiklah Nor Syazlina pernah mengajar aku perkara -perkara asas tentang kehidupan di Korea . Jadi , jangan ditanya kalau aku secara tiba -tiba bercakap Korea dengan warganegara di sini . Setelah beberapa foto diambil , wanita tadi menyerahkan semula telefon pintar tersebut kepada Nor Syazlina .
" Wah . It's beautiful . You're so pretty . "
" Gomawoyo ahjumma . "
* Terima kasih makcik
" You know hangul ? "
" Little bit . I'm still learn about Korea"
" I see . Hwaiting . "
" Nae "
*Baik
Wanita tadi berlalu pergi meninggalkan kami setelah kami berdua mengucapkan terima kasih kepadanya . Apabila kelibatnya mula hilang , Nor Syazlina secara tiba -tiba tersenyum penuh makna kepada aku . Secara jujurnya , aku mahu sahaja mencampakkan mukanya ke dalam longkang . Bukannya aku tidak tahu gadis itu sudah mula perasan dirinya cantik apabila dipuji oleh wanita tadi .
" Kau tengok . Korean pun cakap aku lawa . "
" Aku rasa dia nak jaga hati kau itu . Sebab itu dia cakap macam itu "
" Eeee kau ini . Selalu sangat kenakan aku . "
Marahnya sambil bercekak pinggang . Tidak lama selepas itu , terbuai tawa kami berdua di situ . Almaklumlah . Aku dan Nor Syazlina sudah lama kenal . Walaupun rakan karib aku ini sering bertukar -tukar sekolah , namun kami sering berjumpa dan meluangkan masa bersama memandangkan kami tinggal berdekatan . Suka duka aku dan dia dikongsi bersama .
Sampaikan kesemua ahli keluarga aku mengenali Nor Syazlina . Begitu juga dengan dia . Ouh ya . Untuk pengetahuan anda semua , keluarga belah ibu Nor Syazlina dan keluarga belah ayah aku mempunyai tali keluargaan . Jadi , jangan hairan kalau hubungan kami erat seperti adik -beradik . Setakat sakat - menyakat ni , ala perkara biasa jelah .
" Dah jomlah peah . "
" Jom siti . "
" Seoul . Kami datanggggg . " Jerit kami berdua sambil berlari keluar dari kawasan lapangan terbang itu . Pandangan orang yang lalu lalang di situ kami abaikan . Yang penting sekarang , kami happy .
YOU ARE READING
Si Cik Pemimpi
Teen FictionTiada siapa yang menyangka , bahawa watak imaginasi itu juga adalah hidup . Begitu juga dia . Tak pernah dibayangkan seumur hidupnya lelaki ciptaannya akan benar-benar muncul di hadapan matanya . " Selama ini , saya percayakan yang awak memang wuju...