18

13 2 3
                                    

" Syaz . " Fokus aku untuk menonton drama Jang Ok Jung terganggu apabila Alin panggil nama aku . Wajah dia aku pandang . Sebelah kening aku angkat .

" Bila kau nak bawa aku jumpa Park Goon ? " Wajah Alin yang teruja aku perhati . Biar betul perempuan ini ? Tiba - tiba saja nak jumpa Park Goon .

" Buat apa nak jumpa dia ? Kau nak pikat dia eh ? " Duga aku sambil mencerlung tajam ke arahnya . Jari telunjuk aku sudah awal - awal lagi dihalakan pada wajah Alin yang sedang tersengih .

" Kalau kau izinkan aku jadi madu kau , aku tak kisah . Lagipun Park Goon itu hensem . Pandai . Baik . Penyayang . Mulut manis . Wah perfect . " Alin menekup pipinya menggunakan tapak tangan . Acah - acah sedang beranganlah itu .

" Amboi kau . Sedap bahasa kau saja nak jadi madu aku . Penumbuk nak penumbuk ? " Penumbuk aku genggam lalu tunjuk pada Alin . Sakit hati aku bila dengar Alin cakap macam itu . Tak . Aku tak suka kalau Park Goon ada perempuan lain di hatinya selain aku . Biarlah aku dicaci atau dituduh kejam sekalipun , aku sesekali takkan izinkan Park Goon mengahwini wanita lain sekiranya memang takdir aku ini ialah jodohnya .

" Aku gurau sajalah . Aku nak juga tengok muka Park Goon dalam dunia yang sebenar . Manalah tahu wajah Park Goon yang hidup ini lain daripada wajah Park Goon yang aku bayangkan selama ini . " Jawab Alin setelah tawanya mula reda .

" Betul ini ? "

" Iyalah sayang . Kau pun kenal aku kan ? Aku manalah suka jadi perampas . " Aku hanya mengangguk faham . Benar juga katanya . Selama 8 tahun kami berkawan , Alin langsung tidak pernah mengkhianati aku . Jadi untuk merampas Park Goon dari aku itu teramatlah mustahil .

" Kau nak jumpa dia ? " Soal aku semula . Alin pantas mengangguk sambil tersenyum . Aku balas senyumannya lalu punggung aku angkat dari sofa itu .

" Dah cepat siap . Aku bawa kau jumpa Park Goon . " Ucap aku sambil berjalan masuk ke dalam bilik . Langkah aku Alin perhatikan sebelum dia berlari - lari anak mengejar langkah aku untuk bersiap bersama .

" Tunggu aku wei . "

***********

" Wei makanan dekat sini halal ke ? " Duga Alin sambil memerhatikan kawasan kedai makan tradisional korea yang menjadi tempat Park Goon mencari rezeki .

" Halal . Park Goon pernah cakap dekat aku . Dekat sini tak ada jual daging pork . Minyak pun dia tak guna yang ada kandungan haiwan itu . " Jawab aku . Wajah Alin yang seperti dalam kerisauan aku pandang sekilas .

" Kau biar betul ? "

" Betul . Kedai ini , muslim boleh makan . Dahlah kau ini . Risau sangat . " Telefon pintar yang berada di pegangan aku , aku letakkan di sisi meja . Kedatangan Park Goon aku tunggu dengan sabar . Mungkin dia sibuk . Lagi - lagi sekarang ialah waktu petang . Sudah pasti ramai pelanggan yang pesan makanan dari kedai makan ini .

" Hai . " Wajah figura yang sedang berdiri di hadapan aku , aku pandang . Senyuman nipis aku sembahkan padanya .

" Hai Goon . Duduklah sini . " Pelawa aku sambil menghulurkan kerusi di sebelah aku . Park Goon mengangguk seraya duduk di sebelah aku .

" Alin . Inilah Park Goon . " Park Goon aku kenalkan pada Alin yang seperti kaget dengan kehadirannya . Mungkin dia terkejut dengan wajah tampan Park Goon yang sememangnya terlampau kacak dan boleh dikatakan sebagai sempurna . Langsung tiada cacat cela . Aku rasa Park Goon boleh dikategorikan dalam Top 10 most handsome in world . Jangan - jangan , dia boleh dicalonkan di tempat pertama .

" Woi . Dengar tak ? " Kaki Alin di bawah meja , aku tendang . Tersentak Alin bila kakinya terasa sengal akibat disepak oleh aku . Kakinya dia usap perlahan . Wajah aku dia pandang sebal .

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now