32

5 0 0
                                    

5 Bulan Kemudian

Aku mengeluh tanpa sedar . Tubuh syazlin yang sedang baring mengiring di atas sofa dengan bebola matanya difokuskan untuk menonton drama , aku tatap . Sekali lagi , keluhan aku terbit . Timbul kasihan dalam diri aku melihat keadaannya yang teruk begini  .

" Syaz . " Wajah aku , syazlin pandang sekilas .

" Apa ? " Bibir bawah aku gigit , perlahan . Serba salah aku untuk ajukan soalan yang sudah lama aku ingin tanyakan .

" K-Kau tak rindu Park Goon ke ? " Terluah juga ayat itu setelah aku mendiamkan diri hampir 2 minit . Dapat juga aku kutip keberanian aku yang tercicir tadi .

Wajah syazlin yang mula berubah keruh buatkan aku seperti tidak keruan . Aduh . Serba salahnya aku . Aku menampar - nampar mulut aku yang celupar ini beberapa kali . Itulah . Siapa suruh cakap lepas lagi ? Kan dah berdarah balik hati gadis itu .

" Maaf syaz . Aku bukannya apa . Aku cuma erm itulah . Aku cuma risau dengan kau . Dah dekat 5 bulan kita balik Malaysia . Tapi kau macam dah lain . Kau dah tak ceria macam dulu . Dah tak masuk air macam dulu . Aku risaulah . Sebab itu aku tanya . Kot-kot kau rindu Park Goon . " Aku perlahankan nada aku pada ayat yang terakhir . Aku tak mahu syazlin dengar ayat aku yang terakhir ini . Tak mahulah aku lihat gadis itu bersedih lagi .

Tapi pada masa yang sama , aku ingin juga tahu jawapan syazlin pada soalan aku itu . Tak mungkinlah kalau syazlin tak rindukan Park Goon walaupun Park Goon sudah banyak kali lukakan hatinya .

Kau pun tahu yang Park Goon itu sudah seperti sebahagian daripada hidup syazlin . Apa yang dia buat setiap hari , setiap masa , pasti dia akan laporkan pada Park Goon walaupun aku tahu semuanya syazlin sendiri yang kawal .

Tapi bayangkanlah , demi Park Goon saja , syazlin sanggup habiskan masanya berjam-jam dengan berangankan Park Goon . Malah bila orang cakap Park Goon itu tak wujud , diri syazlin yang 100% ceria itu akan berubah menjadi psiko .

Pernah jadi dulu , syazlin pernah pukul seorang senior di tempat kerja kami sampai giginya tercabut . Sebabnya , senior itu ketawakan syazlin kerana sukakan manusia yang tak wujud . Nah , macam mana perempuan itu tak mengamuk ? Kalau aku jadi dia pun , aku pun akan mengamuk . Suka-suka hati dia saja nak cakap crush aku tak wujud . Memanglah dia tak wujud , tapi sekurang-kurangnya hormatilah perasaannya . Tak payahlah nak kutuk-kutuk . Itu hidup syazlin . Bukan hidup dia .

" Entahlah Alin . Rindu itu memang rindu . Tapi kau tahulah macam mana dia hina aku dulu ? Dia cakap aku perempuan murahan wei . Kalau perempuan tak tahu malu itu , aku masih boleh terima . Sebab aku memang tak tahu malu pun . Tapi kalau perempuan murahan , itu dah melampau Alin . Seolah-olah dia macam anggap aku ini perempuan yang langsung tak ada maruah , tak ada harga diri . " Luah syazlin sambil menangis teresak . Mukanya disembamkan ke sofa , dan bahunya mula terhinjut - hinjut , melepaskan sebaknya yang sekian lama dipendam .

" Syaz . Janganlah macam ini . Kau kuatkan ? Mana boleh sedih macam ini . " Bahunya aku usap . Belum sempat aku mengemaskan kedudukan punggung aku di atas sofa supaya lebih selesa , syazlin terlebih dahulu memeluk tubuh aku untuk menjadi tempat melepaskan tangisannya .

" Alin . Banyak sangat ke dosa aku sampai Allah uji aku macam ini sekali ? Aku tahu aku jahat . Tapi kenapa perlu uji aku macam ini ? " Luah syazlin dalam esak . Belakang badannya aku usap , perlahan .

" Kau tak boleh cakap macam itu . Kau tahu kan , setiap ujian pasti ada hikmahnya . Allah mesti ada sebab kenapa dia uji kau macam ini . Jangan mengalah okey ? Ingat . Aku ada . Family kau ada . Allah ada . Abang-abang K-pop kau ada . " Pujukan aku menjadi bila syazlin sudah mula ketawa . Bahu aku , syazlin tumbuk perlahan . Pelukannya pada tubuh aku dilepaskan . Air matanya yang masih mengalir , syazlin kesat dengan kedua tapak tangannya .

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now