30

8 2 0
                                    

Tekak aku yang terlampau dahaga memaksa aku untuk tamatkan lena aku daripada berterusan dibuai mimpi . Jam lonceng di atas meja laci aku , aku ambil lalu aku lihat jarum jam pendeknya .

" Kenapalah aku perlu haus pukul 3 pagi macam ini ? " Bebel aku seraya mengambil tempat di atas lantai . Baju aku yang sedikit tersingkap ke atas sehinggakan bahagian perut aku terdedah , aku betulkan . Dengan langkah yang malas , aku mengorak langkah ke dapur untuk hilangkan haus aku yang semakin menggila .

" Terus-terang dengan dia . " Langkah aku terus terhenti di penjuru ruang untuk ke arah dapur . Aku rapatkan badan aku ke dinding , lalu aku panjangkan leher untuk melihat keadaan di sebalik dinding , maksud aku dapur .

" Hubungan apa ? " Soal syazlin . Kerutan terhasil di wajahnya .

" Jangan buat macam kau tak faham Syazlin . " Balas Danny , keras . Jarinya ditundingkan ke wajah syazlin .

Apa maksud dia ? Hubungan apa yang Danny maksudkan ?

" Dah aku memang tak faham . Hubungan apa- "

" Hubungan kita Syazlin . "

Penumbuk aku genggam . Barisan gigi atas aku ketap dengan barisan gigi bawah sehingga aku rasakan rahang-rahang mulut aku seakan bergerak .

" Kau kena jujur dengan dia Syazlin . Sampai bila kau nak tipu dia ? Sampai kau dah kahwin ? Lepas itu , sampai dia dah mati ? Itu yang kau nak ? " Danny makin menambahkan minyak ke api .

" Kau gila ke apa ? Aku takkan beritahu Park Goon tentang hubungan kita . " Syazlin mencerlung tajam ke arahnya . Wajahnya tampak yang dia benar-benar berang .

" Kalau kau tak nak beritahu dia , biar aku yang beritahu . " Putus Danny , lalu mula mengorak langkah meninggalkan dapur .

Namun , syazlin lebih pantas menarik lengan Danny , seraya menghentikan langkah danny daripada terus berjalan .  " Kau jangan sesekali berani beritahu dia . Aku bagi amaran dekat aku . "

" B-Beritahu apa ? " Aku gagahkan kaki untuk mendekati mereka berdua . Tampak muka berdua terkejut bila nampak aku yang mula menapak ke arah mereka . Lebih-lebih lagi , Syazlin .

" Goon . Aku boleh terangkan dekat kau- "

" Tak . Aku tak nak kau yang terangkan . Aku nak Syazlin yang terangkan . Tentang segalanya . " Pintas aku dalam nada yang tegas . Mata aku mencerlung tajam ke arahnya , menunggu jawapan yang bakal keluar dari mulutnya sendiri .

" G-Goon , sa-saya sebenarnya dengan Danny , kawan . " Aku tersengih sinis mendengar jawapannya .

" Hanya kawan ? " Tanya aku dalam nada perli . Wajahnya yang seperti hendak menangis , aku perhati . Jarak aku dan Syazlin yang hampir 5 meter , aku rapatkan .

" Jawab soalan saya . Hubungan awak dan Danny , hanya kawan ? " Tanya aku lagi bila Syazlin berterusan mendiamkan diri . Wajahnya yang sedang menunduk dari tadi , dia angkat seraya balas pandangan aku .

" Iya . Hanya kawan . " Balasnya sambil menunduk . Anak matanya bergetaran saat membalas tatapan aku .

" Pembohong . " Balas aku . Penumbuk aku genggam dengan lebih kuat . Sumpah aku terlampau marah dengan mereka berdua . Hati aku seakan dibakar dengan bara api yang masih hidup . Kau tahu , ia terlampau sakit .

" Kau tipu aku . Kau mainkan perasaan aku . Perempuan jenis apa kau ini ? "

" Goon , saya bukan perempuan macam itu . " Bidas Syazlin sambil mencerlung tajam wajah aku .

" Habis itu , macam mana ?! " Suara aku mula meninggi . Aku menghampiri Syazlin yang masih terkejut dengan tengkingan aku .

" Saya boleh terangkan . "

Si Cik PemimpiWhere stories live. Discover now