»Adryan«
Sejak malam itu setelah saudara kembar gw menjadi dokter cinta, gw berpikir tentang apa yang di katakannya pada malam itu, memang benar yang di katakan Ardhan.
Shella melarang gw untuk mengambil flying school dan dia sendiri malah mengikuti sekolah modeling, dan alasan yang di berikan adalah alasan yang termasuk aneh.
Sejak saat itu gw mencoba mengikuti Ardhan, gw coba mendekati 4ena.
Sebenarnya sejak awal gw sudah merasa ada yang beda setiap melihat Rena, tetapi gw sendiri saat itu belum yakin dengan diri sendiri, gw hanya berpikir karna Rena satu-satunya perempuan di batch gw, entahlah apa yang cocok untuk menggambar sifat gw ini yang stuck hanya di satu perempuan yang jelas jelas telah meninggalkan gwSaat ini gw akan terbang dengan Rena dan kendali ada di gw.
"Siap Ren?" tanya gw.
"Siap."
Dan gw merequest kepad tower untuk bersiap untuk terbang, setelah mendapat report, gw segara menarik throtle, pesawat semakin kencang dan pesawat sudah tidak lagi menyentuh permukaan tanah.
Gw dan Rena hanya diam tidak ada yang berbicara satu atau dua kata pun, gw pun memilih berbicara kepada tower 😅
Selesai mengelilingi langit, kini waktunya kembali.
"Papa kilo oscar foxtrot, position on final runway 32."
"Papa kilo oscar foxtrot, wind zero seven degress one zero knots area clear to land."
"Clear to land, papa kilo ocsar foxtrot."
»Author«
Saat pesawat sudah terparkir seperti semula, Rena keluar lebih dulu karna Adryan masih betah di dalam pesawatnya.
"Ren ada kiriman tuh udah di kamar lu."
"Lagi?"
Tanya Rena heran, karna berapa bulan terakhir ini Rena sering mendapatkan kiriman berupa yang berisi snack, coklat dan beberapa minuman.
Kalau di pikir-pikir makanan tersebut bukan dari keluarga atau sahabat-sahabatnya, kenapa? Karna di kiriman tersebut selalu ada amplop pink yang berisi tulisan puisi dan Rena mengira bahwa kiriman selama ini yang di terima mungkin dari Axel, karna hubungan mereka berdua semakin lama makin dekat layaknya seperti orang yang sudah pacaran, tetapi Rena belum menanyakan kepada Axel.
"Menapa lu senyum senyum sendiri?" tanya Haykal.
"Hah ahh enggak, enggak papa kok," jawab Rena masih dengan senyum.
"Lu tau Ren siapa orang yang ngasih kiriman itu?"
"Kayanya sih gw tau."
"Kayanya? Lu gak takut kalo misalnya di dalem makanan yang di kasih itu ada racun atau apa pun itu yang membahayakan?"
"Ya gak mungkinlah Kal, kalo ada racunnya pasti dari awal gw udah kenapa-kenapa, tapi sampe sekarang buktinya gw gak papa dan makanan itu gak gw makan sendiri."
"Hey lagi ngomongin apa nih, serius banget kayanya," Adryan menghampiri Rena dan Haykal.
"Ini Haykal ngebahas makanan yang di kirimin dari orang yang gw gak tau, dia takut kalo di makanan itu ada yang macem macem, kebanyakan nonton sinetron jadi lebay gini si Haykal."
"Kok di bilang lebay sih, gw tuh khawatir, kalo lu kenapa kenapa ntar yang ada gw di cincang sama om Fero gara-gara gak bisa jagain lu."
"Wajarlah kalo Haykal khawatir, kalian kan udah temenan dari kecil, lu gak mau nyari tau siapa pengirimnya Ren?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying With You (TAMAT)
Teen Fiction•CERITA INI SUDAH TAMAT• Apakah mampu seorang wanita menerbangkan pesawat yang biasanya profesi tersebut dilakukan oleh seorang pria? Tidak ada yang salah dengan keinginan atau cita-cita yang kamu miliki, yang salah adalah ketika kamu tidak berusah...